Rumus Markup Harga agar Bisnis Untung Maksimal

Written by Tika Ulfianinda

rumus markup harga

Anda mungkin sering mendengar istilah “markup” dalam konteks penetapan harga. Namun, apakah Anda benar-benar memahami tujuan penggunaan markup harga dan cara menghitungnya?

Markup harga adalah selisih antara biaya produksi dan harga jual yang ditambahkan untuk memperoleh keuntungan. Strategi penetapan harga dengan markup digunakan untuk menentukan harga jual yang menguntungkan, tapi tetap wajar bagi konsumen.

Untuk menetapkan harga jual yang tepat, Anda sebagai pelaku bisnis perlu menguasai rumus dan metode perhitungan markup harga ini untuk membantu menjaga profitabilitas serta daya saing produk di pasar.

Artikel ini akan membahas lebih lengkap mengenai markup harga, mulai dari fungsi, metode penetapan, rumus, cara menghitungnya, dan contoh untuk mempermudah pemahaman Anda. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu Markup Harga?

Markup harga adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis dan perdagangan untuk menggambarkan selisih antara harga jual suatu produk atau layanan dengan harga pokoknya.

Secara sederhana, markup harga bisa diartikan sebagai keuntungan yang didapat oleh penjual dari setiap unit produk atau layanan yang terjual.

Misalnya, dalam bisnis ritel yang menjual produk seperti pakaian, makanan, atau peralatan elektronik, penjual akan membeli barang dari pemasok dengan harga tertentu. Kemudian, mereka menambahkan markup harga sebelum menjualnya kepada konsumen.

Markup harga ini sudah mencakup biaya-biaya tambahan, seperti biaya overhead, gaji karyawan, hingga keuntungan bersih yang ingin diperoleh penjual.

Markup harga biasanya dihitung dalam bentuk persentase, misalnya 30% atau 50%. Persentase markup harga ini ditentukan berdasarkan berbagai faktor, seperti tingkat persaingan di pasar, biaya produksi, dan permintaan konsumen.

Tingginya biaya produksi dan ketatnya persaingan di pasar, akan membuat persentase markup harga yang dapat diterapkan menjadi lebih rendah.

Fungsi Markup Harga dalam Bisnis

Dalam dunia bisnis, menentukan harga jual produk atau layanan yang tepat adalah kunci untuk meraih profit yang optimal. Salah satu cara yang dapat membantu bisnis Anda dalam hal ini adalah dengan menggunakan metode markup harga.

Apa saja fungsi markup harga dalam bisnis? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!

Meningkatkan Profit Bisnis

Dengan menggunakan metode markup harga, Anda dapat menentukan margin keuntungan yang diinginkan dari setiap penjualan produk atau layanan. Hal ini memungkinkan bisnis untuk tidak hanya menutupi biaya produksi dan operasional, tapi untuk menghasilkan keuntungan dalam pengembangan dan keberlanjutan bisnis.

Keuntungan yang dihasilkan dari setiap transaksi menjadi lebih mudah dihitung dan diprediksi sehingga Anda bisa membuat keputusan finansial yang lebih strategis.

Kemudahan dalam Penyesuaian Harga

Markup harga yang dihitung berdasarkan persentase penjualan memberikan fleksibilitas bagi Anda untuk menyesuaikan harga dengan mudah. Jika terjadi perubahan dalam biaya produksi atau persaingan di pasar, Anda dapat segera mengubah persentase markup agar tetap memperoleh margin yang diinginkan.

Fleksibilitas ini penting untuk menjaga kestabilan keuntungan dan memastikan bisnis dapat bertahan di tengah dinamika pasar yang selalu berubah.

Menjaga Konsistensi Penentuan Harga

Metode markup harga membantu Anda dalam mempertahankan konsistensi harga di seluruh produk atau layanan yang ditawarkan bisnis. Saat menawarkan berbagai produk atau layanan, menggunakan metode markup yang sama membantu Anda menetapkan harga secara konsisten untuk semua produk.

Hal ini mempermudah pelanggan dalam memahami pola harga yang berlaku dan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih mudah dan transparan.

Penetapan Harga yang Tepat dan Akurat

Fungsi metode markup harga lainnya, Anda dapat menetapkan harga jual yang lebih akurat sesuai dengan biaya pokok produk. Dengan cara ini, Anda bisa menghindari kesalahan dalam menetapkan harga. Misalnya, harga yang terlalu tinggi bisa menurunkan minat pelanggan, sementara harga yang terlalu rendah bisa merugikan bisnis.

Harga yang tepat juga membangun citra positif di mata pelanggan dan memastikan produk Anda tetap kompetitif di pasar.

Menjaga Stabilitas Bisnis di Pasar

Markup harga membantu bisnis bersaing secara sehat di pasar. Sebab, harga ini ditetapkan berdasarkan perhitungan biaya produksi ditambah keuntungan yang diinginkan, bukan dengan menyesuaikan harga produk kompetitor. Dengan begitu, Anda bisa menghindari perang harga yang bisa merugikan bisnis.

Cara ini juga membuat bisnis tetap stabil dan bisa terus berkembang tanpa perlu menurunkan kualitas produk atau layanan.

Metode Penetapan Markup Harga

Meskipun terlihat sederhana, proses penetapan markup harga membutuhkan perhitungan yang cermat. Jika salah dalam menentukan markup harga, kelangsungan bisnis akan terancam. Untuk itu, penting bagi Anda memahami beberapa langkah penting dalam menetapkan markup harga yang tepat bagi bisnis Anda.

Melihat dan Menganalisis Harga Kompetitor

Salah satu cara yang umum digunakan dalam penentuan harga adalah dengan memperhatikan harga dari para pesaing. Melalui cara ini, Anda dapat memahami kisaran harga di pasar dan memastikan produk yang Anda jual tetap kompetitif.

Langkah ini bisa dilakukan dengan mempelajari katalog online kompetitor, survei langsung di lapangan, atau menggunakan tools digital untuk pemantauan harga pasar.

Namun perlu dicatat, metode ini hanya efektif untuk produk yang memiliki standar pasar atau jenis yang seragam, seperti bahan kebutuhan pokok atau produk umum.

Menetapkan Target Penjualan Secara Spesifik

Menentukan target penjualan sangat membantu dalam menghitung kebutuhan keuntungan. Target ini mencakup jumlah unit yang harus terjual dalam waktu tertentu agar bisnis tetap berjalan optimal.

Misalnya, jika Anda menargetkan menjual 500 unit produk dalam satu bulan, Anda dapat menghitung kebutuhan pendapatan yang harus dihasilkan dan menyesuaikan mark up berdasarkan target tersebut.

Target penjualan juga membantu Anda mengelola stok agar tidak terlalu lama tertahan di gudang, yang bisa menyebabkan biaya tambahan atau kerusakan produk.

Menghitung Biaya Operasional secara Menyeluruh

Sebelum menentukan berapa besar keuntungan yang ingin Anda masukkan dalam harga jual, Anda harus terlebih dahulu menghitung seluruh biaya operasional. Biaya ini tidak hanya mencakup biaya produksi saja, tetapi juga:

  • Biaya pengiriman barang
  • Biaya bahan dan kemasan
  • Biaya pemasaran, iklan, dan promosi
  • Biaya teknologi atau platform digital (jika menggunakan marketplace atau website)
  • Biaya tenaga kerja atau outsourcing

Semua komponen biaya ini wajib diperhitungkan agar Anda tidak salah dalam menetapkan harga. Setelah mengetahui total biaya, barulah Anda dapat menambahkan margin keuntungan sesuai dengan strategi bisnis Anda.

Mempertimbangkan Rencana Pengembangan Bisnis

Keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan sebaiknya tidak hanya digunakan untuk operasional sehari-hari, tetapi juga dialokasikan untuk pengembangan bisnis.

Sebagai contoh, jika Anda memiliki rencana untuk memperluas jaringan distribusi, membuka toko baru, atau memperkenalkan produk baru, maka hal tersebut memerlukan biaya tambahan. Maka dari itu, dalam menentukan mark up, sisihkan sebagian keuntungan untuk mendukung rencana-rencana jangka panjang tersebut. Dengan cara ini, usaha Anda tidak hanya stabil, tetapi juga berpeluang tumbuh lebih besar di masa depan.

Rumus Markup Harga

Untuk menentukan harga jual produk menggunakan metode markup, Anda dapat menggunakan rumus sederhana berikut.

Harga Jual = Harga Pokok Produk + Markup Harga

Jadi, makin tinggi nilai markup yang ditentukan, besar pula keuntungan yang bisa diperoleh oleh bisnis Anda. Namun, dalam menentukan markup, Anda perlu mempertimbangkan kualitas produk dan tingkat permintaan pasar, agar harga tetap wajar dan kompetitif.

Jika Anda ingin menghitung markup dalam bentuk persentase, berikut adalah rumus yang digunakan.

Persentase Markup = (Markup / Harga Pokok Produk) x 100%

Rumus ini membantu Anda menentukan besaran persentase keuntungan yang ditambahkan pada biaya pokok produk. Dengan menghitung markup dalam persentase, Anda bisa lebih mudah memahami margin keuntungan yang diterapkan pada harga jual produk Anda.

Contoh Perhitungan Markup Harga

Untuk mempermudah pemahaman dalam menghitung mark up, berikut adalah contoh kasus yang bisa Anda pelajari.

Contoh Kasus:

Bu Sari adalah seorang pengrajin kerajinan tangan berbahan kain batik. Suatu hari, Bu Sari menerima pesanan besar dari seorang pelanggan di luar kota. Karena ini adalah pesanan pertama dari pelanggan tersebut, Bu Tuti memutuskan untuk memberikan harga spesial dengan keuntungan sebesar 20% sebagai ungkapan terima kasih, agar pelanggan tersebut mau melanjutkan kerja sama di masa depan.

Kemudian, Bu Sari melakukan perhitungan biaya yang meliputi bahan baku, proses produksi, dan ongkos kirim. Berikut rinciannya:

  • Biaya bahan baku Rp20.500.000
  • Biaya proses produksi Rp7.000.000
  • Biaya ongkos kirim Rp500.000

Langkah pertama untuk menghitung harga jual dengan markup yaitu dengan menghitung total biaya pesanan. Total biaya pesanan dihitung dengan menjumlahkan biaya bahan baku, biaya produksi, dan biaya ongkos kirim

Total biaya = Rp20.500.000 + Rp7.000.000 + Rp500.000

Total biaya = Rp28.000.000

Untuk menentukan harga jual, Bu Tuti memutuskan untuk menambahkan markup sebesar 20% pada total biaya. 

Persentase Markup = [(Harga Jual − Total Biaya Pesanan) / Total Biaya Pesanan] x 100

20% = [(Harga Jual − Rp28.000.000) / Rp28.000.000] x 100

Harga Jual = Rp28.000.000 x 1,20

Harga Jual = Rp33.600.000

Dengan penetapan markup 20%, harga jual yang tepat untuk produk pesanan tersebut adalah Rp33.600.000. Biaya ongkos kirim sudah termasuk dalam harga tersebut sehingga pelanggan tidak perlu membayar ongkos kirim secara terpisah.

Dengan cara ini, Bu Sari tidak hanya mendapatkan keuntungan yang diinginkan, tapi menjaga hubungan baik dengan pelanggan yang mungkin akan kembali memesan.

Perbedaan Markup Harga dan Mark Down

Terdapat dua pendekatan yang umumnya digunakan untuk menentukan harga jual suatu produk di pasar, yaitu markup dan markdown.

Markup adalah metode untuk menaikkan harga jual produk dengan tujuan memperoleh keuntungan yang maksimal. Sebaliknya, mark down adalah cara menurunkan harga produk untuk meningkatkan penjualan, terutama untuk barang yang kurang diminati oleh pembeli.

Biasanya, mark down diterapkan pada barang yang sudah lama tidak terjual atau yang mendekati tanggal kedaluwarsa sehingga perlu segera dijual untuk menghindari kerugian.

Meskipun harga diturunkan, perusahaan tetap dapat meraih keuntungan, meskipun margin keuntungan yang diperoleh biasanya lebih kecil dibandingkan dengan penerapan mark up.

Untuk menghitung harga jual dengan menggunakan metode mark down, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini.

Harga Jual = Harga Pokok Produk – Mark Down 

Dengan rumus ini, Anda dapat menentukan harga jual akhir setelah memperhitungkan pengurangan harga atau potongan yang diberikan pada produk.

Kesimpulan

Itulah penjelasan lengkap mengenai markup harga. Dengan memahami cara menentukan markup harga, Anda bisa menjaga keseimbangan antara keuntungan yang diinginkan dan daya saing produk di pasar. Agar harga yang Anda tawarkan tetap menarik bagi konsumen, penting untuk menghitung markup dengan cara yang benar.

Jangan lupa untuk selalu mempertimbangkan kondisi pasar dan biaya produksi, agar persentase markup yang Anda pilih tetap realistis. Dengan begitu, Anda bisa meraih target keuntungan sambil tetap menjaga hubungan baik dengan pelanggan, ya.

Untuk memudahkan perhitungan biaya produk Anda dapat menggunakan bantuan software ERP seperti MASERP. Tidak hanya biaya produksi, Anda pun dapat menginput dan memonitor segala hal yang berhubungan dengan penjualan, pembelian, persediaan barang, kas dan bank, pajak, laporan keuangan, dan lainnya.

Anda dapat mengimplementasikan software MASERP dengan sekali pembelian di awal dan sudah termasuk bundling 5 user, multi cabang, dan multi gudang.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai MASERP beserta fitur-fitur di dalamnya yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis Anda, segera jadwalkan demo dengan konsultan ahli kami sekarang, gratis!

Prepaid Expenses: Fungsi, Jurnal, dan Contoh