Jenis Produksi Massal Beserta Tahapan dan Contohnya

Written by Tika Ulfianinda

jenis dan contoh produksi massal

Banyak perusahaan berusaha memproduksi barang dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Untuk mencapai hal ini, mereka menerapkan metode produksi massal.

Produksi massal dapat diterapkan pada berbagai jenis produk, seperti makanan dan minuman, otomotif, hingga furniture. Proses ini dilakukan secara berulang untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang.

Mungkin Anda sudah sering melihat contoh produksi massal di sekitar, tapi belum sepenuhnya memahami konsepnya. Jangan khawatir! Di artikel ini, akan dibahas pengertian, manfaat, ciri-ciri, hingga tahap-tahap produksi massal. Simak pembahasannya sampai akhir, ya!

Apa itu Produksi Massal?

Produksi massal adalah metode manufaktur yang digunakan untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar dengan standar kualitas yang sudah ditetapkan dan dilakukan secara berkelanjutan dalam jangka waktu panjang.

Agar proses produksi tetap berjalan secara efisien, presisi, dan konsisten, perusahaan umumnya menerapkan teknologi otomatisasi untuk meningkatkan akurasi serta mempercepat waktu produksi tanpa mengorbankan kualitas.

Penggunaan sistem berbasis otomatisasi ini tidak hanya membantu menjaga stabilitas aliran produksi, tapi juga dapat menekan biaya operasional, mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia, dan meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan pasar yang tinggi.

Produksi massal lebih tepat untuk strategi manufaktur jangka panjang karena memerlukan investasi awal yang besar, mencakup peralatan, infrastruktur, serta pengembangan sistem operasional demi mendukung kapasitas produksi dalam skala luas.

Manfaat Produksi Massal

Produksi massal memberikan sejumlah manfaat signifikan bagi perusahaan. Berikut beberapa manfaat utama dari penerapan produksi massal yang perlu Anda ketahui.

Meningkatkan Efisiensi Produksi

Manfaat produksi massal adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis. Dengan proses yang lebih sistematis, perusahaan dapat mengurangi pemborosan bahan baku, mempercepat waktu produksi, dan meningkatkan output dengan sumber daya yang lebih optimal.

Menjamin Konsistensi Kualitas

Standardisasi dalam produksi massal untuk memastikan setiap produk yang dihasilkan memiliki kualitas, ukuran, dan desain yang seragam.

Konsistensi ini sangat penting dalam membangun reputasi merek serta meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk yang ditawarkan.

Memperluas Diversifikasi Produk

Dengan biaya produksi yang lebih rendah akibat efisiensi skala besar, perusahaan memiliki peluang untuk mengembangkan variasi produk tanpa meningkatkan biaya secara signifikan. Hal ini memungkinkan perusahaan menjangkau segmen pasar yang lebih luas dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.

Memenuhi Permintaan Pasar Secara Cepat

Produksi massal membantu perusahaan memenuhi permintaan pasar dengan lebih cepat dan menjaga ketersediaan produk secara kontinu. Dengan begitu, pelanggan tidak perlu khawatir kehabisan stok, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan mereka.

Selain itu, produksi dalam jumlah besar juga dapat menekan biaya per unit serta membuat harga produk lebih kompetitif dan perusahaan lebih mampu bersaing di pasar.

Mendorong Inovasi Teknologi

Investasi dalam peralatan produksi dan teknologi merupakan aspek penting dalam produksi massal. Dengan menerapkan otomatisasi dan teknologi canggih, proses manufaktur menjadi lebih efisien, kualitas produk meningkat, dan biaya operasional di masa depan dapat dikurangi.

Mengoptimalkan Skala Ekonomi

Produksi massal memungkinkan perusahaan menekan biaya per unit karena prosesnya dilakukan dalam skala besar. Dengan demikian, perusahaan dapat meraih keuntungan lebih besar sekaligus menawarkan produk dengan harga yang lebih terjangkau bagi konsumen.

Menyediakan Lapangan Kerja

Walaupun produksi massal banyak menggunakan otomatisasi, tenaga kerja tetap dibutuhkan untuk mengelola, mengawasi, dan mengoptimalkan proses produksi.

Oleh karena itu, produksi massal tidak hanya meningkatkan efisiensi, tapi membuka peluang kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Ciri-Ciri Bisnis Produksi Massal

Produksi massal adalah metode pembuatan barang dalam jumlah besar secara efisien. Proses ini memanfaatkan teknologi canggih dan otomatisasi untuk menjaga kualitas produk tetap konsisten serta mengurangi biaya per unit.

Agar dapat berjalan lancar dan bertahan lama, produksi massal memiliki beberapa ciri khas, yaitu:

Proses Produksi yang Terstandarisasi

Standarisasi memastikan setiap tahap produksi dilakukan sesuai prosedur yang telah ditentukan, sehingga kualitas produk tetap konsisten di setiap batch. Proses ini juga membantu pengaturan mesin dengan lebih efisien dan mengurangi kesalahan yang bisa menyebabkan pemborosan bahan baku dan waktu.

Sebagai contoh, dalam industri otomotif, setiap bagian kendaraan harus diproduksi dengan ukuran dan spesifikasi yang seragam agar dapat dirakit dengan tepat tanpa cacat.

Jadwal Produksi Ketat dan Terstruktur

Produksi massal memerlukan jadwal yang terencana agar proses berjalan lancar dan sumber daya digunakan secara efisien.

Jadwal yang terstruktur membantu perusahaan menyesuaikan jumlah produksi dengan permintaan pasar yang berubah, mencegah kelebihan produksi, dan memastikan bahan baku tiba tepat waktu.

Penggunaan Mesin dan Otomatisasi

Mesin dan otomatisasi mempercepat produksi, mengurangi kesalahan manusia, dan membuat penggunaan tenaga kerja lebih efisien.

Dengan demikian, perusahaan dapat memproduksi lebih banyak barang dalam waktu singkat tanpa mengurangi kualitasnya.

Waktu Siklus Produksi yang Cepat

Produksi massal dirancang untuk menghasilkan barang dalam waktu singkat karena  untuk memenuhi permintaan pasar lebih cepat.

Kecepatan ini memungkinkan perusahaan merespons tren pasar dengan lebih fleksibel, meningkatkan kapasitas produksi, serta mengirimkan barang lebih cepat kepada konsumen.

Biaya Produksi Per Unit yang Rendah

Efisiensi biaya tercapai dengan cara menggunakan bahan baku secara optimal, memanfaatkan teknologi untuk mengurangi kebutuhan tenaga kerja, dan memanfaatkan skala produksi yang lebih besar. Hal ini membuat biaya produksi per unit semakin rendah saat jumlah produksi meningkat.

Inventarisasi Skala Besar

Perusahaan yang menerapkan produksi massal dengan volume besar perlu mengelola inventaris dengan baik untuk menyimpan bahan baku, produk setengah jadi, dan barang jadi.

Pengelolaan yang efisien penting untuk mencegah stok menumpuk yang bisa menaikkan biaya penyimpanan, atau kekurangan bahan baku yang dapat menghambat produksi.

Melalui sistem dan teknologi yang tepat, produksi massal memungkinkan perusahaan menghasilkan barang dalam jumlah besar dengan biaya rendah, efisien, dan kualitas yang terjaga.

Jenis-Jenis Produksi Massal

Setelah memahami pengertian produksi massal, manfaat, dan ciri-cirinya, kini saatnya mengenal jenis-jenis produksi massal. Setiap jenis produksi massal memiliki cara kerja dan tujuan yang berbeda, tergantung pada kebutuhan perusahaan.

Berikut adalah beberapa jenis produksi massal yang perlu Anda ketahui.

Produksi Massal Murni (Mass Production)

Produksi massal murni adalah jenis yang paling klasik yang melibatkan pembuatan produk seragam dalam jumlah besar menggunakan mesin dan otomatisasi. Produk yang dihasilkan memiliki sedikit variasi dan diproduksi dalam jumlah sangat banyak.

Contoh nyata adalah produksi mobil di pabrik yang menghasilkan ribuan unit kendaraan dengan model yang sama dalam waktu bersamaan.

Produksi Seri

Produksi seri melibatkan pembuatan sejumlah besar barang yang seragam, tapi dengan sedikit variasi dalam desain atau spesifikasi. Biasanya, produksi ini dilakukan dalam batch yang lebih kecil.

Misalnya, perusahaan pakaian dapat memproduksi pakaian dalam jumlah besar dengan variasi warna dan desain tertentu atau produsen sepeda motor memproduksi model yang sama dengan beberapa pilihan warna.

Produksi Custom (Custom Production)

Produksi kustom berfokus pada pembuatan produk sesuai dengan permintaan spesifik pelanggan. Ini berbeda dengan produksi massal yang menghasilkan barang seragam dalam jumlah besar.

Meskipun jumlah produksinya tidak sebanyak produksi massal, produk yang dihasilkan sangat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Produksi Semi Massal (Semi-Mass Production)

Produksi semi massal menggabungkan unsur produksi massal dan custom. Produk dibuat dalam jumlah besar dengan variasi tertentu sesuai permintaan pelanggan.

Misalnya, produksi gadget yang diproduksi dalam jumlah besar, tapi disesuaikan dengan spesifikasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pasar.

Produksi Otomatis (Automated Production)

Produksi otomatis mengandalkan mesin dan sistem otomatis untuk melakukan sebagian besar pekerjaan. Proses ini melibatkan otomatisasi yang tinggi, dengan pekerjaan manusia terbatas pada pemantauan, perawatan mesin, dan pengaturan proses. Jenis ini banyak diterapkan dalam berbagai jenis produksi massal.

Produksi Berkelompok (Batch Production)

Produksi berkelompok melibatkan pembuatan produk dalam kelompok tertentu. Setiap kelompok atau batch memiliki spesifikasi yang sama, sementara produksi berikutnya bisa dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda.

Sistem ini memberikan fleksibilitas dan cocok untuk mengatasi perubahan permintaan pasar.

Produksi Aliran (Flow Production)

Jenis ini melibatkan proses produksi yang dilakukan secara berurutan, mengikuti jalur perakitan yang telah ditentukan. Tujuannya untuk menghindari penumpukan barang dan memastikan produksi berjalan dengan lancar.

Sistem produksi aliran banyak digunakan di industri seperti otomotif, karena kendaraan berpindah dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja berikutnya dalam urutan yang teratur.

Tahapan Produksi Massal

Dalam proses produksi massal, ada beberapa tahapan untuk memastikan produk yang dihasilkan berkualitas dan dapat memenuhi permintaan pasar. Setiap tahapan memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan produk tersebut.

Simak penjelasan beberapa tahapan utama produksi massal di bawah ini!

Menentukan Konsep Produk

Langkah pertama adalah merumuskan ide produk dan tujuan yang ingin dicapai. Pada tahap ini, Anda perlu memastikan bahwa produk yang ingin dibuat memiliki pasar yang jelas serta perlu memahami biaya dan risiko pembuatan produk baru.

Desain dan Perencanaan Produk

Setelah konsep produk ditentukan, langkah berikutnya adalah merancang desain produk. Teknologi Computer Aided Design (CAD) digunakan untuk membuat model 3D dari produk.

Model ini membantu Anda memvisualisasikan produk, memperbaiki desain jika perlu, dan mengidentifikasi masalah sebelum memulai produksi.

Pembuatan Prototipe

Meskipun desain digital sudah selesai, langkah selanjutnya adalah membuat prototipe fisik untuk menguji produk secara langsung. Dengan prototipe, Anda bisa mengevaluasi kekuatan, tampilan, dan fungsi produk.

Selain itu, Anda juga dapat mengetahui bagian mana yang perlu diperbaiki sebelum memulai produksi massal.

Pengujian dan Evaluasi Produk

Setelah prototipe selesai, lakukan uji coba dengan memproduksi produk dalam jumlah terbatas. Tahap ini bertujuan untuk menguji kinerja produk di dunia nyata dan mendapatkan feedback (umpan balik) yang bermanfaat.

Umpan balik ini sangat penting untuk melakukan perbaikan pada produk sebelum memasuki tahap produksi massal sehingga produk akhir dapat lebih memenuhi harapan dan kebutuhan pasar.

Memulai Produksi Massal

Setelah menyelesaikan semua tahapan sebelumnya dan produk siap, langkah berikutnya adalah memulai produksi massal. Pada tahap ini, Anda sudah memiliki pemahaman yang jelas tentang jumlah produksi, jenis mesin yang dibutuhkan, dan proses perakitan produk.

Dengan persiapan yang matang, Anda dapat melanjutkan produksi dalam skala besar dengan lebih lancar.

Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal

Produksi massal memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan. Meskipun memiliki banyak keuntungan, tidak jarang pula perusahaan menghadapi tantangan saat mengimplementasikan sistem ini.

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari produksi massal, antara lain:

Kelebihan Produksi Massal

  • Produksi massal memungkinkan produk dibuat dengan tingkat presisi yang tinggi karena pengawasan ketat dan penggunaan standar yang sudah ditetapkan.
  • Dengan otomatisasi, perusahaan dapat mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja, yang pada gilirannya menurunkan biaya produksi.
  • Otomatisasi juga meningkatkan efisiensi, memungkinkan produk diproduksi lebih cepat, serta membantu perusahaan untuk lebih cepat masuk ke pasar dan meningkatkan profit perusahaan.

Kekurangan Produksi Massal

  • Untuk memulai produksi massal, perusahaan membutuhkan investasi besar untuk membeli mesin dan membangun jalur perakitan otomatis. Oleh karena itu, sistem ini lebih cocok untuk perusahaan besar yang memiliki dana lebih.
  • Sistem produksi massal memerlukan pembaruan dan perbaikan secara berkala, baik untuk software, kualitas produk, maupun untuk memenuhi peraturan terbaru. Tentunya, hal ini membutuhkan biaya tambahan.
  • Penggunaan mesin untuk menggantikan pekerjaan manusia bisa menurunkan semangat kerja karyawan, jika pekerjaan tersebut bersifat berulang. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini bisa menyebabkan tingginya turnover karyawan.

Contoh Produksi Massal di Indonesia

Indonesia memiliki berbagai industri yang mengandalkan produksi massal untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri serta ekspor ke mancanegara.

Yuk, intip sektor yang menerapkan metode ini!

Industri Makanan dan Minuman

Produk makanan dan minuman merupakan salah satu sektor produksi massal terbesar di Indonesia. Perusahaan seperti Indofood (Indomie), Mayora (biskuit, permen), Nestlé Indonesia (susu, minuman), dan ABC President (minuman kemasan) memproduksi dalam jumlah besar untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi.

Dengan jaringan distribusi yang luas, produk-produk ini tidak hanya dikonsumsi di dalam negeri, tapi juga diekspor ke berbagai negara, terutama di Asia dan Afrika.

Industri Otomotif

Perusahaan otomotif seperti Toyota, Daihatsu, Honda, dan Mitsubishi memproduksi mobil dan sepeda motor dalam jumlah besar di Indonesia.

Pabrik-pabrik yang berlokasi di daerah seperti Karawang dan Bekasi menggunakan jalur produksi massal murni serta semi massal untuk meningkatkan efisiensi.

Kendaraan yang diproduksi tidak hanya untuk pasar lokal, tapi diekspor ke berbagai negara di Asia, Timur Tengah, dan Amerika Selatan.

Industri Farmasi dan Kosmetik

Produksi massal juga diterapkan dalam industri farmasi dan kosmetik. Perusahaan seperti Kalbe Farma, Kimia Farma, Bio Farma, dan Paragon Technology (Wardah, Emina, Make Over) memproduksi obat-obatan, suplemen, serta produk kecantikan dalam skala besar untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

Selain untuk konsumsi dalam negeri, banyak produk farmasi dan kosmetik Indonesia juga diekspor ke berbagai negara di Asia dan Timur Tengah.

Kesimpulan

Jadi, produksi massal adalah proses pembuatan barang dalam jumlah besar secara terus-menerus atau berulang. Dalam satu kali produksi, bisa menghasilkan ribuan hingga ratusan ribu produk sehingga biaya produksi per unit menjadi lebih rendah.

Selain menguntungkan produsen, produksi massal juga memberikan manfaat bagi konsumen. Produk lebih mudah ditemukan, harganya lebih terjangkau, dan dapat dijangkau oleh lebih banyak orang.

Perusahaan manufaktur identik dengan produksi massal dan persediaan barang yang banyak juga. Agar tidak membingungkan karena jumlah barang yang banyak, fitur Batch Number pada MASERP bisa memudahkan Anda membedakan barang yang baru diproduksi hari ini dengan barang produksi hari sebelumnya sehingga tidak mengalami double produksi.

Anda bingung menentukan harga pokok produksi (HPP)? Formula Bill of Material pada MASERP membantu Anda menentukan HPP sementara dan final.

MASERP memiliki fitur assembly dan disassembly yang bisa Anda gunakan untuk menggabungkan beberapa bahan baku menjadi satu barang, atau sebaliknya mengubah satu barang menjadi beberapa bahan baku.

Anda bisa menambah maupun mengurangi bahan baku meski produksi sudah berjalan dengan fitur adjust bahan baku. Selain bahan baku, Anda juga bisa menyesuaikan biaya produksi di akhir bulan untuk menghitung ulang HPP dengan fitur adjust biaya.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan manufaktur Anda, langsung saja konsultasikan apa yang Anda butuhkan kepada konsultan ahli kami. Gratis!

Cara Meningkatkan Customer Lifetime Value (Beserta Contoh)

Mengenal Cara Kerja Maklon. Apa Kelebihannya?