Mengenal Pendapatan Per Kapita dan Cara Menghitungnya

Written by S Nuraini Safitri

Pendapatan Per Kapita adalah

Pendapatan per kapita biasanya digunakan sebagai suatu indikator untuk mengetahui sejauh apa tingkat kemajuan suatu negara, jelasnya pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata semua penduduk di suatu negara. Menurut kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendapatan per kapita merupakan pendapatan nasional dibagi ke dalam jumlah penduduk.

Tahukah Anda jika pendapatan per kapita ini bisa digunakan untuk menentukan pendapatan rata-rata per orang di suatu daerah. Kemudian, hal ini dijadikan bahan evaluasi standar hidup dan kualitas penduduknya.

Perhitungan pendapatan per kapita mencakup wanita, pria, anak, bahkan bayi yang baru lahir sebagai anggota populasi. Sehingga pendapatan per kapita ini dilaporkan sebagai bentuk nyata dari sebuah pertumbuhan ekonomi.

Pendapatan rata-rata dari penduduk ini juga sebagai gambaran dari Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita. Dalam ranah ekonomi sendiri, PDB merupakan nilai pasar dari seluruh barang dan jasa yang berlaku pada negara dalam kurun waktu tertentu. Inilah mengapa, antara pendapatan nasional maupun perkapita saling berkaitan satu sama lain.

Mengapa Pendapatan Per Kapita Perlu Dihitung?

Agar negara menjadi maju dan sejahtera, pemerintah harus bisa memberikan gambaran mengenai kondisi ekonomi di negara mereka. Hal ini perlu dilakukan agar setiap tindakan maupun kebijakan yang dibuat memang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan ekonomi penduduknya.

Hal tersebutlah yang menjadi alasan kenapa pendapatan per kapita perlu dihitung. Jika tidak mengetahui angka yang pasti, maka pemerintah akan sulit untuk mengetahui tolak ukur kondisi perekonomian di suatu negara. 

Jika pendapatan per kapita ini tidak diketahui dan dimonitor dengan baik, maka negara akan sulit mencari inovasi yang bertujuan untuk memajukan dan meningkatkan perekonomian negaranya.

Baca Juga: PDB Adalah Pendapatan Domestik Bruto: Perhitungan Hingga Kelemahan

Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita

Untuk menghitung pendapatan rata-rata penduduk negara sebenarnya bisa digunakan 2 metode, yaitu:

  1. Pendapatan per kapita dihitung berdasarkan dari harga yang berlaku atau disebut dengan pendapatan per kapita nominal.
  2. Pendapatan per kapita dihitung berdasarkan harga tetap (konstan) diambil dari tahun yang menjadi acuan. Perhitungan seperti ini disebut juga dengan pendapatan per kapita riil.

Secara sederhana, pendapatan per kapita bisa diperoleh dengan cara membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduk di suatu negara. Pendapatan nasional yang dimaksud di sini adalah Produk Nasional Bruto (PNB). PNB ini berbeda dengan PDB, karena PNB memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri.

Lalu, PDB melakukan perhitungan untuk total produksi tanpa menghitung apakah produksi tersebut dilakukan dengan menggunakan faktor produksi dalam negeri atau tidak. PNB sendiri adalah nilai dari produk barang atau jasa yang dihasilkan dalam kurun waktu setahun.

Contoh Perhitungan Pendapatan Per Kapita

Berikut ini adalah cara perhitungan pendapatan per kapita:

Perhitungan Per Kapita Nasional

Rumus yang digunakan ini melibatkan PNB berdasarkan dari harga yang sedang berlaku, misalnya:

Angka PNB di suatu negara tahun 2018 adalah 1.300.567.000 dengan jumlah penduduk 262 juta jiwa di tahun yang sama. Untuk menghitung pendapatan per kapita adalah berikut:

PPK = PNB : Jumlah Penduduk

Maka, PPK = 1.300.567.000 : 262.000.0000 = 0,0049639961832061 atau 4,963,996

Perhitungan Per Kapita Riil

Dalam suatu negara, PNB tahun 2011 adalah 400.000.000.000, sedangkan angka PNBnya adalah 1.300.567.000 di tahun 2020 dengan jumlah penduduk sebanyak 262 juta jiwa. Berdasarkan harga tetapnya, maka nilai pendapatan per kapita adalah:

PPK = PNB Konstan : Jumlah Penduduk

Maka, PPK = 400.000.000.000 : 262.000.0000 = 0,0015267175572519 atau 1,526,717

Bagaimana Pendapatan Per Kapita di Indonesia?

Jika dibandingkan dengan negara lainnya di dunia, pendapatan per kapita di Indonesia masih tergolong rendah. Pendapatan per kapita masyarakat Indonesia tercatat masih jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Untuk negara Asean, Singapura adalah negara tertinggi untuk pendapatan per kapitanya. Namun, dikutip dari laman resmi indonesia-investment.com, ternyata pendapatan per kapita di Indonesia meningkat dalam kurun waktu satu dekade ke belakang. Namun, tingkat dari akurasi PDB per kapita masih dipertanyakan.

Lalu, apakah PDB per kapita ini merupakan alat ukur yang layak di Indonesia? Melihat pada dasarnya masyarakat Indonesia memiliki karakteristik yang tinggi dalam hal distribusi pendapatan.

Nilai kekayaan 43.000 orang terkaya di Indonesia atau yang hanya mewakili 0,02% dari total penduduk Indonesia, hampir setara dengan 25% PDB. Sementara itu, kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia saja itu berarti sama dengan 10,3% PDB yang merupakan jumlah yang sama dengan harta gabungan 60 juta masyarakat paling miskin di Indonesia.

Maka dari itu, perhitungan pendapatan per kapita ini perlu ditinjau lebih dalam lagi mengenai tingkat akurasinya berdasarkan distribusi pendapatan masyarakat Indonesia.

Kesimpulan

Fakta menarik mengenai pendapatan per kapita adalah jika kondisi bisnis di suatu negara memiliki pengaruh yang penting terhadap pendapatan per kapita. Maka dari itu, masyarakat sendiri bisa ikut membantu pemerintah menaikkan pendapatan per kapita yaitu dengan cara meningkatkan produktivitas perusahaan.

Tidak hanya itu, tingkat investasi yang dilakukan masyarakat pun turut mempengaruhinya. Nilai investasi begitu penting untuk bisa memperbaiki tingkat perekonomian negara dan juga perorangan. Bentuk-bentuk investasi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, tidak hanya membeli saham saja.

Banyak cara untuk melakukan investasi seperti membeli emas atau properti. Semakin banyak investasi yang dilakukan oleh para penduduk, maka tingkat pendapatan per kapita akan naik.

Namun jangan lupa tidak hanya melakukan investasi dalam bisnis, perusahaan Anda juga harus mengelola dana perusahaan dengan baik dan tepat. Hal ini dilakukan agar kondisi finansial tetap terjaga dan tidak mengganggu arus kas di masa depan.

Untuk membantu Anda mengelola dan menyusun laporan keuangan perusahaan, maka gunakanlah software akuntansi dari MASERP. Dengan menggunakan MASERP, Anda akan mendapatkan fitur-fitur akuntansi lengkap seperti penganggaran, pembuatan laporan keuangan, manajemen stok, dan lain sebagainya.

MASERP akan mempermudah Anda untuk mengurus segala hal yang berhubungan dengan kegiatan pengelolaan keuangan dengan mudah, cepat, dan tepat. Jika masalahan keuangan ini bisa teratasi dengan baik, maka setelah itu Anda bisa fokus untuk menjalankan strategi bisnis lainnya.

Software akuntansi MASERP bisa menjadi pilihan yang terbaik untuk segala kebutuhan akuntansi usaha Anda. Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!

Baca Juga: Apa Itu Segmentasi Pasar? Kenali 6 Jenis Beserta Manfaatnya!

New call-to-action

Jurnal Penerimaan Kas Beserta Format dan Cara Mudah Membuatnya

Tujuan, Jenis dan Strategi Meningkatkan Market Share