Tidak mudah mengabungkan dua perusahaan menjadi satu. Namun, untuk berbagai alasan, merger adalah sebuah cara perseroan atau perusahaan perlu lakukan. Karena penyatuan tersebut dilakukan untuk kebaikan kedua belah pihak. Merger pada perusahaan bisa untuk menyelamatkan perusahaan atau melakukan ekspansi yang butuh dukungan pihak lain. Berikut adalah penjelasan lengkapnya mari kita pahami.
Apa Itu Merger?
Secara sederhana, merger adalah dua atau lebih perusahaan dengan skala yang sama memutuskan untuk bergabung menjadi sebuah entitas baru. Dalam penggabungan ini, perusahaan-perusahaan bersepakat untuk melakukan transfer kepemilikan. Pemindahan kepemilikan tersebut dapat dilakukan dengan pembayaran tunai ataupun transfer saham. Dengan kata lain, kedua perusahaan yang melakukan merger melepaskan sahamnya, kemudian menerbitkan saham baru sebagai perusahaan baru.
Istilah merger sering tertukar dengan akuisisi. Padahal, pengertian merger dan akuisisi sama sekali berbeda. Ketika sebuah perusahaan mengambil alih perusahaan lain dan menyatakan diri sebagai pemilik baru, inilah yang disebut dengan akuisisi.
Baca Juga: Investasi Saham? Kenali 4 Jenis Saham dan Manfaatnya!
Perbedaan Merger dan Akuisisi
Poin-poin yang dibuat di bawah ini akan menjelaskan perbedaan mendasar antara merger dan akuisisi secara terperinci:
Jenis-Jenis Merger
Dilihat dari bentuk bidang usaha, merger dapat dilakukan dalam beberapa jenis. Di antaranya yaitu:
Vertikal
Merger perusahaan jenis ini adalah gabungan beberapa perusahaan dengan pembagian tugas yang berbeda. Salah satu perusahaan berlaku sebagai pemasok terhadap perusahaan lainnya. Sementara perusahaan lainnya bertanggung jawab untuk proses produksi atau tugas lainnya. Penyatuan ini memungkinkan untuk bisnis saling membantu pada bidang yang dikuasainya.
Horizontal
Penggabungan dua perusahaan atau lebih yang bergerak dalam bidang bisnis yang sejenis. Keduanya memiliki kesamaan target pasar, produk/jasa dan bahkan pengelolaan manajemen.
Merger Konglomerat
Jenis merger ini adalah contoh yang pas untuk jenis usaha atau bisnis yang tidak menjalani usaha dalam bidang yang sama. Penggabungan perusahaan antara beberapa usaha, yang tidak ada kaitan langsung. Merger akan membuat satu perusahaan besar dengan beragam bidang usaha.
Kon-generik
Penggabungan yang tidak bersifat vertikal atau horizontal ini adalah kombinasi dari kedua jenis merger di atas. Terdapat persamaan namun ada juga perbedaannya. Kesamaan terletak pada sifat produksi dan yang berbeda adalah penggunaan merek atau nama yang digunakan untuk produk akhir. Intinya relasi di antara keduanya bukan hubungan pemasok-produsen.
Kelebihan Merger
Setiap langkah bisnis tentu didasari oleh alasan tertentu, apalagi keputusan besar seperti merger. Umumnya, merger dilakukan karena beberapa alasan di bawah ini.
Mencapai Sinergi
Merger adalah salah satu cara untuk mencapai sinergi. Pasalnya, setelah merger, perusahaan bisa mendatangkan keuntungan yang lebih besar bagi para pemegang saham.
Apabila dapat bekerja dengan kompak, sinergi akan tercapai sehingga mendorong meningkatnya nilai bisnis sebuah perusahaan hasil merger. Selain sinergi pendapatan yaitu bertambahnya revenue karena ekspansi pasar, diversifikasi produk, dan lain sebagainya, perusahaan merger juga dapat mendorong terbentuknya sinergi biaya.
Entitas perusahaan baru bisa mengeluarkan biaya lebih rendah berkat proses merger. Mengapa demikian? Karena skala ekonomi perusahaan mungkin meningkat, perusahaan jadi mempunyai akses terhadap teknologi tertentu ataupun kemungkinan eliminasi biaya tertentu.
Mengakuisisi Aset
Dalam perkembangan bisnis, terlebih pada era digital, perusahaan mulai harus berpacu dengan kemajuan teknologi. Sayangnya, tidak semua perusahaan bisa memiliki teknologi yang dibutuhkan. Saat sebuah perusahaan mempunyai teknologi tertentu yang dibutuhkan oleh perusahaan lainnya, biasanya langkah merger menjadi tawaran yang berlaku di atas meja.
Jika merger tersebut terjadi, kemungkinan kebutuhannya memang mutual. Perusahaan A ingin mengakuisisi aset berupa teknologi yang dimiliki perusahaan B, sedangkan perusahaan B mungkin membutuhkan akses terhadap market yang lebih besar dan sudah dimiliki oleh perusahaan A.
Meskipun aset teknologi sering kali menjadi alasan dua buah perusahaan melakukan merger, tetapi tentu teknologi bukanlah satu-satunya aset yang dicari. Sebuah perusahaan bisa memberikan tawaran merger kepada perusahaan target demi mengakuisisi aset apa pun yang mungkin sulit dimiliki tanpa proses merger.
Menekan Risiko dari Diversifikasi
Pada titik tertentu, perusahaan perlu melakukan diversifikasi, baik diversifikasi produk maupun operasional. Sayangnya, langkah diversifikasi tidak bisa dilaksanakan begitu saja sebab risiko kerugian yang ditanggung perusahaan umumnya tidak kecil.
Misalnya, perusahaan A sudah lekat dengan citra produk tertentu. Namun, penjualan produk tersebut sudah mulai stagnan sebab sudah mencapai titik akhir dalam life cycle produk sehingga perlu melakukan diversifikasi. Tidak menutup kemungkinan diversifikasi dari produk tersebut kurang diminati oleh konsumen.
Nah, merger menjadi salah satu strategi manajemen risiko saat perusahaan akan melakukan diversifikasi. Setelah merger, perusahaan dapat lebih leluasa menjalankan diversifikasi dengan memasuki pasar baru atau menawarkan produk baru.
Memperbesar Kapasitas Finansial
Persoalan finansial perusahaan memang kerap menjadi latar belakang bagi berbagai keputusan penting, tidak terkecuali merger. Untuk menyelamatkan situasi keuangan yang kurang baik, merger dapat menjadi solusi.
Namun, tidak harus sebuah perusahaan ada di posisi keuangan yang tidak baik terlebih dahulu untuk melakukan merger. Sebagai contoh, jika perusahaan ingin memperbesar kapasitas produksi yang sudah pasti perlu kapasitas finansial lebih besar, merger juga layak dipertimbangkan.
Penyesuaian Pajak
Ada perusahaan yang memiliki kewajiban pajak cukup besar. Di sisi lain, terdapat perusahaan dengan kompensasi atas kerugian pajak yang juga cukup besar. Nah, bila kedua perusahaan tersebut bergabung akan dilakukan konsolidasi untuk total kewajiban pajaknya. Biasanya, perhitungan hasil akhir pajak yang wajib dibayarkan akan lebih kecil dibandingkan saat masing-masing perusahaan berdiri secara mandiri.
Kesimpulan
Melakukan merger bisa menjadi solusi untuk pengembangan bisnis dengan lebih cepat dan lebih baik. Hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda melakukan marger adalah tentang kesehatan keuangan bisnis Anda atau bisnis yang Anda rencanakan untuk merger. Untuk mengetahui kesehatan keunagn bisnis Anda bisa memantau semua itu melalui laporan keuangan pada bisnis terkait.
Nah, agar tim keuangan bisa menjaga semua data keuangan dengan baik maka perlu software akuntansi modern seperti MASERP. Di mana software ini bisa mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis seperti keuangan, penjualan, pembelian, persediaan, manufaktur, pajak, dan lain-lain.
MASERP dapat dicustom sesuai dengan bisnis flow perusahaan. Tunggu apalagi? Yuk segera konsultasikan kebutuhan perusahaanmu dengan konsultan ahli kami, sekarang!