Pengertian Kas Kecil dan Metode Pengelolaannya untuk Bisnis

Written by Tika Ulfianinda

pengertian kas kecil

Dalam dunia bisnis, terutama bagi usaha kecil dan menengah (UKM), kas kecil sering dianggap sebagai hal sepele. Padahal, pengelolaan kas kecil yang baik justru bisa menjadi cara membuat operasional bisnis berjalan lancar dan kesehatan finansial bisnis. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu kas kecil, mengapa penting, dan bagaimana mengelolanya dengan efektif. Kami juga akan membagikan tips praktis untuk menghindari kesalahan umum yang sering terjadi dalam pengelolaan kas kecil.

Anda dapat memahami bagaimana memanfaatkan kas kecil sebagai alat yang mendukung efisiensi bisnis, sekaligus mencegah potensi kebocoran keuangan. Mari kita mulai dengan memahami dasar-dasar kas kecil dan perannya dalam bisnis.

Apa Itu Kas Kecil?

Kas kecil atau sering disebut petty cash adalah sejumlah uang tunai yang disediakan oleh perusahaan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kecil sehari-hari.

Contoh penggunaan kas kecil seperti untuk pembelian alat tulis, biaya transportasi, atau pengeluaran mendadak lainnya yang tidak memerlukan pembayaran melalui rekening bank.

Meskipun jumlahnya relatif kecil, kas kecil memegang peranan penting dalam menjaga kelancaran operasional bisnis. Tanpa manajemen yang baik, kas kecil bisa menjadi sumber kebocoran keuangan yang malah bisa membuat bisnis rugi.

pengertian kas kecil

Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi Pembukuan (Fitur dan Harga)

Kenapa Kas Kecil Penting untuk Bisnis?

Beberapa alasan kas kecil penting untuk bisnis yaitu berperan dalam efisiensi operasional, mengurangi beban administrasi, pengeluaran mendadak lebih fleksibel, akuntabilitas lebih baik, dan membantu dalam pengelolaan arus kas. Berikut penjelasan singkatnya.

Efisiensi Operasional

Kas kecil membantu bisnis beroperasi dengan lebih efisien. Tanpa adanya kas kecil, karyawan harus menunggu persetujuan atau proses pembayaran yang panjang dan lebih lama untuk pengeluaran kecil, seperti membeli alat tulis atau membayar biaya transportasi yang sifatnya mendadak.

Bila kas kecil tersedia, maka transaksi kecil tersebut dapat diselesaikan dengan cepat, mengurangi waktu tunggu pembayaran, dan meningkatkan produktivitas. Karyawan tidak perlu mengganggu manajemen keuangan utama untuk hal-hal yang bersifat mendesak namun bernilai kecil.

Mengurangi Beban Administrasi

Pengeluaran kecil yang dibayar melalui kas kecil tidak memerlukan proses pembukuan yang rumit seperti transaksi melalui rekening bank.

Ini mengurangi beban administrasi bagi tim keuangan, karena mereka tidak perlu memproses setiap transaksi kecil secara terpisah.

Kas kecil dapat dilaporkan secara berkala dalam bentuk ringkasan, bukan per transaksi. Ini menghemat waktu dan tenaga, sehingga tim keuangan dapat fokus pada pekerjaan yang lebih strategis, seperti perencanaan keuangan jangka panjang.

Fleksibilitas dalam Pengeluaran Mendadak

Bisnis sering dihadapkan pada pengeluaran mendadak yang tidak terduga, seperti perbaikan peralatan rusak atau pembelian bahan baku tambahan.

Kas kecil memberikan fleksibilitas untuk menangani kondisi tersebut tanpa harus mengganggu arus kas utama atau menunggu persetujuan dari manajemen.

Kas kecil membantu bisnis merespons kebutuhan mendesak dengan cepat, sehingga tidak mengganggu operasional. Fleksibilitas ini penting untuk menjaga kelancaran bisnis, terutama dalam keadaan darurat.

Akuntabilitas Lebih Baik

Setiap pengeluaran harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan untuk menciptakan sistem kas yang baik. Cara ini dapat membuat akuntabilitas keuangan dalam bisnis Anda menjadi lebih baik.

Setiap transaksi kas kecil harus didukung oleh bukti seperti kwitansi atau invoice untuk memudahkan saat tracking keuangan dan audit.

Anda juga perlu menunjuk penanggung jawab kas kecil untuk memastikan dana digunakan sesuai tujuan yang telah ditentukan. Akuntabilitas mengurangi risiko penyalahgunaan dana dan membantu menjaga integritas keuangan bisnis.

Membantu Pengelolaan Arus Kas

Kas kecil juga berperan dalam membantu pengelolaan arus kas (cash flow) bisnis. Pengeluaran kecil harus dipisahkan, agar lebih mudah memantau dan mengontrol arus kas utama.

Pengeluaran kecil yang tidak terduga tidak akan mengganggu saldo rekening utama, sehingga Anda dapat menjaga stabilitas keuangan.

Setiap pengeluaran kas kecil harus dicatat untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai pola pengeluaran bisnis dan data tersebut dapat digunakan untuk perencanaan keuangan yang lebih baik di waktu mendatang.

Baca Juga: Setara Kas: Pengertian, Jenis dan Fungsi

Metode Pengelolaan Kas Kecil

Metode Kas KecilPenjelasanKelebihanKekurangan
Metode Tetap (Imprest System)Jumlah kas kecil ditetapkan di awal. Setiap pengeluaran dicatat, dan kas kecil diisi ulang ke jumlah awal setelah hampir habis.– Mudah dikontrol karena jumlahnya tetap.
– Memudahkan rekonsiliasi.
– Mencegah penyalahgunaan dana.
– Kurang fleksibel untuk pengeluaran mendadak yang besar.
– Membutuhkan pengisian ulang yang rutin.
Metode Fluktuasi (Fluctuating System)Jumlah kas kecil tidak tetap dan bisa berubah sesuai kebutuhan. Pengisian ulang dilakukan berdasarkan pengeluaran aktual.– Fleksibel untuk menyesuaikan kebutuhan bisnis.
– Cocok untuk bisnis dengan pengeluaran tidak teratur.
– Sulit dikontrol karena jumlahnya berubah-ubah.
– Risiko penyalahgunaan lebih tinggi.
Metode GabunganKombinasi antara metode tetap dan fluktuasi. Sebagian kas kecil tetap, sebagian lain fleksibel.– Memberikan keseimbangan antara kontrol dan fleksibilitas.
– Cocok untuk bisnis dengan variasi pengeluaran.
– Membutuhkan manajemen yang lebih kompleks.
– Potensi kebingungan dalam pencatatan.
Metode Digital (E-Petty Cash)Menggunakan aplikasi atau software untuk mengelola kas kecil secara digital.– Pencatatan otomatis dan real-time.
– Memudahkan pelacakan dan rekonsiliasi.
– Mengurangi risiko human error.
– Membutuhkan investasi awal untuk software.
– Karyawan perlu dilatih untuk menggunakan sistem.

Cara Mengelola Kas Kecil dengan Efektif

Tentukan Jumlah Kas Kecil yang Dibutuhkan

Menentukan jumlah kas kecil yang tepat adalah langkah penting pertama. Jumlah ini harus disesuaikan dengan kebutuhan operasional bisnis.

Misalnya, jika bisnis Anda sering melakukan pembelian kecil seperti alat tulis atau biaya transportasi, Anda perlu menyediakan dana yang cukup untuk menutupi pengeluaran tersebut selama periode tertentu.

Tetapi, hindari menyimpan terlalu banyak uang tunai karena bisa meningkatkan risiko kehilangan atau penyalahgunaan. Lakukan evaluasi berkala untuk menyesuaikan jumlah kas kecil dengan kebutuhan bisnis yang mungkin berubah seiring waktu.

Tetapkan Prosedur Penggunaan Kas Kecil

Prosedur yang jelas adalah dasar untuk menghindari kebocoran atau penyalahgunaan kas kecil. Buat aturan tertulis yang mencakup batasan jumlah per transaksi, jenis pengeluaran yang diperbolehkan, dan persyaratan dokumen pendukung seperti kwitansi atau invoice.

Misalnya, Anda bisa menetapkan bahwa setiap pengeluaran di atas Rp200.000 harus mendapatkan persetujuan manajer terlebih dahulu.

Prosedur yang jelas tentu menumbuhkan sikap bertanggung jawab bagi semua karyawan.

Tunjuk Penanggung Jawab Kas Kecil

Penunjukan penanggung jawab kas kecil sangat penting untuk memastikan akuntabilitas. Orang ini bertugas mengeluarkan uang, mencatat setiap transaksi, dan memastikan bahwa semua pengeluaran didukung dengan bukti yang dapat dipercaya.

Pastikan penanggung jawab kas kecil adalah orang yang dapat dipercaya dan memiliki pemahaman yang baik mengenai keuangan.

Gunakan Sistem Pencatatan Terstruktur

Pencatatan yang terstruktur juga menjadi dasar dari pengelolaan kas kecil yang efektif. Setiap transaksi harus dicatat secara rinci, termasuk tanggal, jumlah, tujuan pengeluaran, dan nama penerima uang.

Anda bisa menggunakan buku kas kecil tradisional atau beralih ke software akuntansi seperti MASERP untuk memudahkan pencatatan dan pelacakan. Pastikan semua bukti pembayaran seperti kwitansi disimpan dengan rapi untuk referensi di waktu mendatang. Pencatatan yang baik juga memudahkan proses audit dan rekonsiliasi.

Lakukan Rekonsiliasi Berkala

Rekonsiliasi adalah proses membandingkan saldo kas kecil fisik dengan catatan keuangan untuk memastikan tidak ada selisih. Lakukan rekonsiliasi secara berkala, misalnya setiap minggu atau bulan, tergantung pada volume transaksi.

Jika ditemukan selisih, segera selidiki penyebabnya dan ambil tindakan korektif. Rekonsiliasi yang teratur juga membantu memahami pola pengeluaran dan mengevaluasi apakah jumlah kas kecil yang disediakan masih sesuai dengan kebutuhan.

Isi Ulang Kas Kecil Secara Teratur

Pengisian ulang kas kecil harus dilakukan ketika saldo hampir habis atau setelah periode tertentu, misalnya setiap minggu atau bulan. Pastikan pengisian ulang dilakukan sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan dan dicatat dalam pembukuan.

Proses pengisian kas kecil menjadi momen untuk mengevaluasi pengeluaran kas kecil selama periode tersebut. Jika ada pengeluaran yang tidak biasa, Anda bisa meninjau kembali kebijakan penggunaan kas kecil untuk menghindari pemborosan periode berikutnya.

Kesalahan Umum dalam Pengelolaan Kas Kecil dan Cara Menghindarinya

Tidak Ada Prosedur Jelas

Salah satu kesalahan paling umum dalam pengelolaan kas kecil adalah tidak adanya prosedur yang jelas. Tanpa panduan tertulis, karyawan mungkin bingung tentang bagaimana menggunakan kas kecil, berapa batas pengeluaran, atau jenis pengeluaran apa yang boleh dibayar dengan kas kecil.

Prosedur yang tidak jelas dapat menyebabkan penyalahgunaan dana atau pengeluaran yang tidak terkontrol. Untuk menghindarinya, Anda dapat membuat prosedur tertulis yang mencakup aturan penggunaan kas kecil, batasan transaksi, dan persyaratan dokumen pendukung. Pastikan semua karyawan memahami dan mematuhi prosedur ini.

Tidak Mencatat Detail Transaksi

Kesalahan lain yang sering terjadi adalah tidak mencatat transaksi kas kecil dengan detail. Bila catatan transaksi tidak akurat, Anda akan sulit untuk melacak pengeluaran dan memastikan dana digunakan sesuai tujuan. Ini juga dapat menyebabkan ketidaksesuaian saldo saat rekonsiliasi.

Untuk menghindari masalah ini, pastikan setiap transaksi dicatat dengan rinci, termasuk tanggal, jumlah, tujuan pengeluaran, dan nama penerima. Selalu sertakan bukti pembayaran seperti kwitansi atau invoice sebagai dokumen pendukung.

Menggunakan Kas Kecil untuk Pengeluaran Besar

Kas kecil seharusnya hanya digunakan untuk pengeluaran kecil sehari-hari, seperti pembelian alat tulis atau biaya transportasi. Tetapi, beberapa bisnis menggunakan kas kecil untuk pengeluaran besar yang seharusnya dibayar melalui rekening bank atau metode pembayaran lainnya.

Ini dapat menguras saldo kas kecil dengan cepat dan menyulitkan pengelolaan keuangan. Untuk menghindari kesalahan ini, tetapkan batasan nominal untuk setiap transaksi kas kecil dan pastikan pengeluaran besar diproses melalui sistem keuangan yang sesuai.

Tidak Melakukan Rekonsiliasi Berkala

Rekonsiliasi kas kecil yang jarang dilakukan adalah kesalahan lain yang sering terjadi. Tanpa rekonsiliasi berkala, kesalahan pencatatan atau penyimpangan dana mungkin tidak terdeteksi hingga masalah menjadi besar. Rekonsiliasi membantu memastikan bahwa saldo kas kecil sesuai dengan catatan keuangan.

Untuk menghindari masalah ini, lakukan rekonsiliasi secara rutin, misalnya setiap minggu atau bulan. Bandingkan saldo kas kecil dengan catatan transaksi dan pastikan semua pengeluaran didukung oleh bukti yang valid.

Tidak Menunjuk Penanggung Jawab

Tanpa penanggung jawab yang jelas, pengelolaan kas kecil bisa menjadi kacau. Beberapa karyawan mungkin merasa tidak bertanggung jawab atas penggunaan dana, atau justru terlalu banyak orang yang mengakses kas kecil, meningkatkan risiko penyalahgunaan.

Untuk menghindari ini, tunjuk satu orang sebagai penanggung jawab kas kecil. Orang ini akan bertugas mengeluarkan uang, mencatat transaksi, dan memastikan bahwa semua pengeluaran sesuai dengan prosedur. Batasi akses ke kas kecil hanya untuk orang yang berwenang.

Contoh Kasus Pengelolaan Kas Kecil yang Baik

Misalnya, Anda memiliki bisnis cafe kecil. Anda menyediakan kas kecil sebesar 2 juta untuk pengeluaran sehari-hari seperti pembelian bahan baku tambahan, biaya transportasi, atau perbaikan kecil.

Setiap pengeluaran dicatat dalam buku kas kecil dan didukung dengan kwitansi. Setiap minggu, Anda melakukan rekonsiliasi dan mengisi ulang kas kecil jika diperlukan.

Kesimpulan

Pencatatan transaksi keuangan perusahaan memang harus tepat dan akurat, kesalahan dalam pencatatan dapat menyebabkan kerugian dan tidak bisa menjadi bahan pengambilan keputusan. Untuk menghindari human error dan double input, perusahaan dapat menggunakan software akuntansi seperti MASERP.

Di zaman serba canggih ini, semua departemen seharusnya dapat terintegrasi dengan satu sistem seperti di MASERP yang dapat mengintegrasikan urusan keuangan, pembelian, penjualan, persediaan, karyawan, pajak, manufaktur, dan masih banyak lagi. Perusahaan Anda tidak perlu lagi membeli software berbeda untuk tiap departemen.

Dengan fitur Report Center di MASERP, Anda bisa mencatatat dan membuat 300+ laporan keuangan yang meliputi laba rugi, neraca, penjualan dan lain-lain. Segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami sekarang dengan klik gambar di bawah ini. GRATIS!

Cara Optimalkan SKU Penjualan untuk Tingkatkan Keuntungan

Tantangan Remote Work dan Cara Mengatasi