8 Jenis Jurnal Transaksi dalam Akuntansi Beserta Contoh

Written by Tika Ulfianinda

jurnal transaksi

Sebagai seorang akuntan, Anda pasti memiliki tanggung jawab atas pencatatan keuangan suatu perusahaan atau bisnis. Atau mungkin saat ini Anda adalah seorang pemilik bisnis dengan tim kecil yang juga ingin memahami cara mencatat transaksi keuangan agar data keuangan rapi. Ini adalah artikel yang tepat, Anda dapat belajar pencatatan jurnal transaksi yang dapat mendukung pelaporan keuangan dan analisis keuangan untuk membuat keputusan bisnis berdasarkan data.

Artikel ini akan membahas mengenai jurnal transaksi dari mulai fungsi, jenis jurnal, komponen, cara membuat, hingga contoh jurnal transaksi.

Apa Itu Jurnal Transaksi?

Jurnal transaksi adalah catatan setiap transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu bisnis, baik itu pemasukan maupun pengeluaran. Sebelum mulai membuat jurnal transaksi, Anda perlu memahami dasar-dasar akuntansi yang sederhana, yaitu siklus akuntansi.

Siklus akuntansi sangat berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini penting karena berfungsi untuk mengolah data yang dibutuhkan dalam proses pembuatan jurnal transaksi.

Pembuatan jurnal dimulai dengan pengolahan data dari setiap transaksi yang terjadi, tentunya perlu disesuaikan dengan adanya bukti transaksi. Oleh karena itu, Anda perlu mengumpulkan semua bukti transaksi yang telah terjadi.Ini penting agar Anda bisa membuat informasi keuangan yang akurat, nantinya akan digunakan untuk menyusun laporan keuangan.

Fungsi Jurnal Transaksi dalam Akuntansi

Dalam akuntansi, jurnal transaksi memiliki peran yang sangat penting untuk memastikan bahwa setiap transaksi keuangan yang terjadi tercatat dengan baik dan akurat.

Fungsi jurnal transaksi tidak hanya terbatas pada pencatatan data, tapi melibatkan analisis, pengelolaan, dan penyajian informasi yang dapat digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai fungsi jurnal transaksi yang membantu perusahaan dalam menjaga keakuratan dan keteraturan laporan keuangan.

Pencatatan Transaksi Akurat

Jurnal transaksi berfungsi sebagai media pencatatan untuk semua transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Setiap transaksi harus dicatat berdasarkan bukti transaksi yang sah, seperti faktur, nota, atau kuitansi.

Pencatatan yang tepat akan memastikan bahwa data transaksi yang tercatat dapat digunakan untuk melengkapi laporan keuangan secara akurat dan transparan. Fungsi ini juga memastikan bahwa tidak ada transaksi yang terlewat atau tercatat ganda.

Catatan Transaksi Berdasarkan Urutan Waktu

Jurnal transaksi berperan penting dalam mencatat setiap transaksi secara kronologis atau berdasarkan urutan waktu. Fungsi historis ini bertujuan agar setiap transaksi tercatat sesuai dengan waktunya sehingga mempermudah proses pelacakan dan verifikasi di kemudian hari.

Bila Anda mencatat transaksi dengan teratur dan sistematis, data di laporan keuangan tidak akan tercampur antara transaksi satu dengan yang lainnya, serta meminimalisir risiko kekeliruan atau kebingungan.

Analisis Transaksi Lebih Teliti dan Terstruktur

Fungsi jurnal transaksi dalam hal analisis adalah untuk memastikan bahwa setiap transaksi yang dicatat sesuai dengan analisis yang tepat berdasarkan bukti transaksi. Ini berarti bahwa akuntan atau pihak yang melakukan pencatatan akan menganalisis terlebih dahulu jenis transaksi tersebut dan memutuskan akun mana yang perlu didebit atau dikredit, beserta jumlahnya.

Dengan kata lain, jurnal transaksi bukan hanya sekedar mencatat angka, tapi juga menyajikan informasi yang jelas mengenai pergerakan akun dalam setiap transaksi.

Instruksi untuk Memindahkan Transaksi ke Buku Besar

Setelah transaksi dicatat dalam jurnal transaksi, informasi tersebut berfungsi sebagai instruksi untuk memindahkan data ke buku besar. Bisa dikatakan bahwa pencatatan dalam jurnal transaksi memberikan petunjuk tentang bagaimana dan ke mana angka-angka tersebut harus di-posting atau dipindahkan dalam akun-akun yang relevan di buku besar. Fungsi instruktif ini memudahkan proses pengelolaan dan pengorganisasian data keuangan secara keseluruhan.

Memberikan Informasi Transaksi

Jurnal transaksi juga berfungsi sebagai sumber informasi yang menyediakan informasi atau pemberitahuan terkait dengan transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Informasi ini mencakup rinciannya, seperti akun yang terpengaruh, jumlah debit dan kredit, serta keterangan terkait transaksi tersebut.

Jrnal transaksi memberikan gambaran yang jelas mengenai aktivitas keuangan perusahaan, yang berguna bagi pemilik, manajemen, atau pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan.

Jenis Jurnal Transaksi

Secara umum, ada delapan jenis jurnal transaksi yang digunakan dalam akuntansi, antara lain:

Jurnal Umum

Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara sistematis. Pencatatan ini dilakukan dalam satu periode tertentu.

Dalam jurnal umum, terdapat lima akun yang harus dicatat: ekuitas, utang, modal, pendapatan, dan beban perusahaan. Contoh jurnal umum:

TanggalKeterangan TransaksiAkun DebitDebit (Rp)Akun KreditKredit (Rp)
01/04/2025Pemilik menyetor modal ke kas usahaKas75.000.000Modal75.000.000
02/04/2025Pembelian bahan makanan secara tunaiPersediaan Bahan Makanan10.000.000Kas10.000.000
03/04/2025Pembelian minuman dan bahan tambahan kreditPersediaan Bahan Makanan5.000.000Utang Usaha5.000.000
04/04/2025Penjualan makanan dan minuman secara tunaiKas12.000.000Pendapatan Penjualan12.000.000
05/04/2025Pembayaran gaji karyawan dapur dan kasirBeban Gaji6.000.000Kas6.000.000
06/04/2025Pembayaran listrik, air, dan gasBeban Utilitas1.200.000Kas1.200.000
07/04/2025Pembayaran sewa tempat usahaBeban Sewa3.500.000Kas3.500.000
08/04/2025Penjualan makanan secara non-tunai (kartu)Piutang Usaha4.000.000Pendapatan Penjualan4.000.000
09/04/2025Pelunasan utang bahan tambahanUtang Usaha5.000.000Kas5.000.000
10/04/2025Biaya promosi di media sosialBeban Promosi750.000Kas750.000

Jurnal Khusus

Jurnal khusus digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Jenis-jenis transaksi tersebut termasuk jurnal pembelian, penjualan, kas masuk, dan kas keluar.

Jurnal khusus memudahkan pencatatan transaksi secara rinci, mempercepat proses data, dan memudahkan pembacaan serta pencatatan ke dalam buku besar.

Jurnal Pembuka

Jurnal pembuka berfungsi untuk mencatat saldo aset, liabilitas, dan modal yang berasal dari pencatatan periode sebelumnya. Tujuannya agar saldo-saldo tersebut dapat dilanjutkan ke periode yang sedang berjalan, sehingga pembukuan akuntansi tetap berlanjut tanpa terputus.

Contoh jurnal pembuka:

TanggalAkun yang DidebetDebit (Rp)Akun yang DikreditKredit (Rp)Keterangan
01/04/2025Kas50.000.000Saldo awal kas
Piutang Usaha5.000.000Saldo awal piutang
Persediaan Barang Dagang30.000.000Saldo awal persediaan
Peralatan Toko20.000.000Saldo awal peralatan
Utang Usaha10.000.000Saldo awal utang
Modal Pemilik95.000.000Modal awal pemilik

Jurnal Majemuk

Jurnal majemuk adalah jurnal yang mencatat entri dengan setidaknya dua akun debit dan satu akun kredit. Namun, dalam praktiknya, perusahaan sering mencatat lebih dari satu entri debit atau lebih dari dua akun kredit dalam satu transaksi.

Jurnal majemuk digunakan untuk transaksi yang memiliki sifat serupa dan terjadi pada hari yang sama. Contoh jurnal majemuk:

TanggalAkun yang DidebetDebit (Rp)Akun yang DikreditKredit (Rp)Keterangan
01/04/2025Persediaan Barang Dagangan5.000.000Kas5.500.000Pembelian barang dagangan + biaya kirim dibayar tunai
Beban Angkut Pembelian500.000

Jurnal Transfer

Jurnal transfer digunakan untuk mencatat pemindahan jumlah dari satu akun ke akun lain, terutama ketika ada kesalahan dalam pemesanan akun. Jurnal ini membantu memperbaiki kesalahan pencatatan yang terjadi sebelumnya.

Jurnal Penyesuaian (Koreksi)

Jurnal penyesuaian dibuat untuk memperbaiki kesalahan pencatatan atau mencatat transaksi yang terlupakan. Biasanya, jurnal ini dibuat di akhir periode setelah semua transaksi dicatat.

Contohnya, akun seperti sewa bayar di muka dan beban sewa dimasukkan ke dalam jurnal penyesuaian, dengan akun sewa bayar di muka dicatat sebagai kredit, sedangkan beban sewa sebagai debit.

Contoh jurnal penyesuaian:

TanggalAkun yang DidebetDebit (Rp)Akun yang DikreditKredit (Rp)Keterangan
31/12/2024Beban Sewa3.000.000Sewa Dibayar di Muka3.000.000Penyesuaian sewa dibayar di muka selama 3 bulan
31/12/2024Beban Gaji4.500.000Utang Gaji4.500.000Gaji bulan Desember belum dibayarkan
31/12/2024Beban Penyusutan Peralatan2.000.000Akumulasi Penyusutan Peralatan2.000.000Penyusutan peralatan selama 1 tahun
31/12/2024Pendapatan Diterima di Muka1.800.000Pendapatan Jasa1.800.000Pendapatan jasa yang sudah menjadi hak perusahaan
31/12/2024Beban Asuransi1.200.000Asuransi Dibayar di Muka1.200.000Premi asuransi untuk bulan Desember
31/12/2024Beban Utilitas900.000Utang Utilitas900.000Tagihan listrik dan air yang belum dibayar

Jurnal Penutup

Jurnal penutup digunakan untuk mengetahui catatan laba atau rugi perusahaan dalam satu siklus akuntansi. Jurnal ini dilakukan dengan mentransfer saldo pendapatan dan pengeluaran ke akun laba/rugi atau akun perdagangan.

Empat akun yang dicatat dalam jurnal penutup adalah akun pendapatan, akun beban, akun prive, dan ikhtisar laba/rugi.

TanggalAkun yang DidebetDebit (Rp)Akun yang DikreditKredit (Rp)Keterangan
31/12/2024Pendapatan Jasa85.000.000Ikhtisar Laba/Rugi85.000.000Menutup akun pendapatan
31/12/2024Ikhtisar Laba/Rugi40.000.000Beban Gaji25.000.000Menutup akun beban gaji
Beban Sewa10.000.000
Beban Listrik & Air3.000.000
Beban Administrasi2.000.000
31/12/2024Ikhtisar Laba/Rugi45.000.000Modal45.000.000Memindahkan laba bersih ke akun modal
31/12/2024Modal5.000.000Prive5.000.000Menutup akun prive pemilik

Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik berfungsi untuk membalik pencatatan dari jurnal penyesuaian sehingga menghasilkan akun yang sesuai di neraca. Misalnya, jika saldo akun dalam jurnal penyesuaian awalnya ada di debit, maka dalam jurnal pembalik akan dicatat pada sisi kredit.

Komponen Jurnal Transaksi

Jurnal transaksi memiliki beberapa komponen penting yang harus dicatat secara rinci agar informasi yang disajikan akurat dan jelas. Di bawah ini terdapat komponen-komponen dalam jurnal transaksi, yakni:

Header

Header berisi informasi tentang jenis transaksi dan tanggal terjadinya transaksi yang dicatat ke dalam jurnal. Ini penting untuk memberikan konteks waktu dan jenis transaksi yang sedang dicatat.

Pengidentifikasi Numerik atau Nomor Referensi

Setiap entri dalam jurnal transaksi harus memiliki nomor referensi yang unik untuk memudahkan pelacakan dan identifikasi transaksi tersebut dalam sistem pembukuan.

Akun yang Didebit dan Jumlahnya

Komponen ini mencatat akun yang terpengaruh dengan transaksi, beserta jumlah yang didebit dan tanggal pendebitan dilakukan. Ini merupakan bagian penting dari pencatatan yang memastikan saldo akun tercatat dengan benar.

Akun yang Dikreditkan dan Jumlahnya

Sama halnya dengan akun yang didebit, jurnal transaksi juga mencatat akun yang dikreditkan beserta jumlah yang dikreditkan, serta tanggal dilakukannya pengkreditan.

Penjelasan atau Deskripsi Transaksi

Setiap transaksi harus disertai dengan penjelasan atau deskripsi singkat yang menjelaskan tujuan atau alasan transaksi dilakukan. Ini membantu memberikan konteks dan pemahaman yang lebih baik tentang setiap entri.

Komponen Lain

Beberapa transaksi mungkin melibatkan anak perusahaan atau menggunakan mata uang asing. Oleh karena itu, informasi tambahan mengenai anak perusahaan yang terlibat dan jenis mata uang yang digunakan juga perlu dicatat dalam jurnal transaksi..

Cara Membuat Jurnal Transaksi

Membuat jurnal transaksi dalam akuntansi memang memerlukan perhatian dan ketelitian, karena ini adalah langkah awal dalam mencatat semua transaksi keuangan perusahaan. Berikutcara membuat jurnal transaksi yang dapat Anda ikuti:

Identifikasi Transaksi

Langkah pertama adalah mengidentifikasi transaksi yang terjadi dalam bisnis Anda. Setiap transaksi yang melibatkan aliran uang (baik penerimaan atau pengeluaran) harus dicatat.

Pastikan untuk memeriksa bukti transaksi seperti faktur, kuitansi, atau dokumen pendukung lainnya yang menjadi bukti sah dari transaksi yang terjadi.

Tentukan Akun yang Terlibat

Tentukan akun-akun yang terpengaruh oleh transaksi tersebut. Misalnya, jika Anda membeli barang, akun yang terpengaruh adalah “Persediaan Barang” (debit) dan “Kas” atau “Hutang Dagang” (kredit).

Pastikan bahwa setiap transaksi melibatkan minimal satu akun debit dan satu akun kredit sesuai dengan prinsip akuntansi ganda.

Tentukan Jumlah yang Didebit dan Dikreditkan

Tentukan jumlah yang akan dimasukkan ke dalam setiap akun yang terlibat dalam transaksi. Jumlah ini harus sama, yakni jumlah yang didebit harus sama dengan jumlah yang dikreditkan, agar persamaan akuntansi tetap seimbang.

Misalnya, jika Anda membeli barang seharga Rp10.000.000, Anda akan mendebit akun “Persediaan Barang” sebesar Rp10.000.000 dan mengkredit akun “Kas” atau “Hutang Dagang” sebesar jumlah yang sama.

Buat Penjelasan Singkat

Setiap entri jurnal transaksi harus disertai penjelasan atau deskripsi singkat mengenai transaksi tersebut. Ini membantu dalam memahami alasan atau tujuan dari transaksi yang dicatat.

Misalnya, “Pembelian barang dagangan” atau “Pembayaran gaji karyawan”.

Tulis di Jurnal

Setelah semua informasi terkumpul, masukkan entri tersebut ke dalam jurnal. Pastikan untuk mencatatnya dengan urutan waktu (kronologis) yang benar.

Dalam jurnal transaksi, setiap entri akan mencantumkan tanggal, akun yang didebit, akun yang dikreditkan, jumlahnya, dan deskripsi transaksi.

Pindahkan ke Buku Besar

Setelah transaksi tercatat dalam jurnal, langkah selanjutnya adalah memindahkan data tersebut ke buku besar untuk masing-masing akun. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan posting ke dalam akun-akun terkait di buku besar.

Verifikasi dan Cek Kembali

Terakhir, pastikan bahwa jumlah yang didebit dan yang dikreditkan seimbang. Jika terdapat ketidaksesuaian, segera periksa kembali entri jurnal dan lakukan koreksi bila diperlukan.

Contoh Jurnal Transaksi

Agar Anda lebih mudah memahami jurnal transaksi ini, berikut contohnya.

Contoh Jurnal Transaksi Umum Bisnis F&B

TanggalAkunDebit (Rp)Kredit (Rp)Keterangan
01/04/2025Kas50.000.000Modal awal disetor pemilik
Modal50.000.000
02/04/2025Peralatan Dapur20.000.000Pembelian peralatan dapur tunai
Kas20.000.000
03/04/2025Persediaan Bahan Makanan5.000.000Pembelian bahan makanan
Utang Usaha5.000.000Pembelian secara kredit
05/04/2025Kas8.000.000Penjualan makanan dan minuman tunai
Pendapatan Penjualan8.000.000
07/04/2025Beban Gaji2.500.000Pembayaran gaji karyawan
Kas2.500.000
10/04/2025Beban Listrik & Air1.000.000Pembayaran listrik dan air
Kas1.000.000

Contoh Jurnal Transaksi Umum Bisnis Fashion

TanggalAkunDebit (Rp)Kredit (Rp)Keterangan
01/04/2025Kas80.000.000Modal awal disetor pemilik
Modal80.000.000
02/04/2025Persediaan Barang Dagang25.000.000Pembelian stok pakaian secara tunai
Kas25.000.000
04/04/2025Kas10.000.000Penjualan tunai pakaian
Penjualan10.000.000
05/04/2025Piutang Usaha3.000.000Penjualan secara kredit
Penjualan3.000.000
06/04/2025Beban Promosi1.500.000Biaya iklan media sosial
Kas1.500.000
08/04/2025Beban Gaji4.000.000Pembayaran gaji karyawan butik
Kas4.000.000
09/04/2025Kas3.000.000Pelunasan sebagian piutang pelanggan
Piutang Usaha3.000.000

Contoh Jurnal Transaksi Khusus Bisnis Makanan

TanggalNo. FakturKeterangan PembelianAkun yang DidebetAkun yang DikreditJumlah (Rp)
01/04/2025F001Pembelian bahan baku dari UD Maju JayaPersediaan Bahan MakananUtang Usaha4.000.000
03/04/2025F002Pembelian perlengkapan dapurPerlengkapan DapurUtang Usaha2.500.000
06/04/2025F003Pembelian bahan baku tambahanPersediaan Bahan MakananUtang Usaha3.200.000
08/04/2025F004Pembelian kemasan makananPerlengkapan KemasanUtang Usaha1.200.000
10/04/2025F005Pembelian bumbu masak grosirPersediaan Bahan MakananUtang Usaha1.800.000

Kesimpulan

Jurnal transaksi adalah salah satu tahap dalam siklus akuntansi yang mencatat setiap transaksi secara rinci. Pencatatan dalam jurnal transaksi umumnya dilakukan dalam periode tertentu sebelum data tersebut dipindahkan ke dalam buku besar akuntansi.

Ada berbagai jenis jurnal transaksi yang digunakan dalam praktik akuntansi. Namun, yang paling sering dipakai oleh perusahaan adalah jurnal umum, jurnal khusus, jurnal penyesuaian, jurnal penutup, jurnal pembalik, jurnal majemuk, jurnal pembuka, dan jurnal transfer.

Sekarang ini untuk mempermudah Anda dalam mencatat jurnal penjualan dan juga mencatat laporan keuangan, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dari MASERP. Tidak hanya untuk pencatatan transaksi penjualan atau laporan keuangan, MASERP juga bisa membantu Anda untuk mengelola bisnis yang dijalani.

Apalagi MASERP juga sudah dilengkapi dengan banyak fitur modul seperti persediaan barang, manufaktur, multi gudang, aset tetap, supplier, pembelian, dan penjualan. Sehingga ini nantinya bisa memudahkan Anda dalam mengatur dan mengelola kegiatan bisnis.

Anda tidak perlu lagi melakukannya secara manual yang bisa memungkinkan adanya kesalahan. Hanya dengan menginput beberapa data yang diperlukan, maka Anda bisa langsung mendapatkan laporan keuangan yang praktis, akurat, dan cepat.

Hal ini tentu saja akan memudahkan proses kegiatan akuntansi di perusahaan, sehingga semuanya bisa tertata dengan rapi, detail, dan baik. Jika laporan keuangan dibuat dengan baik, maka itu bisa digunakan dan dibaca sebagai bahan evaluasi untuk perkembangan perusahaan kedepannya.

Software akuntansi MASERP bisa menjadi pilihan yang terbaik untuk segala kebutuhan akuntansi usaha Anda. Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi dan kebutuhan perusahaan Anda kepada konsultan ahli kami dengan klik gambar di bawah ini. Gratis!

Jenis, Tanggung Jawab, dan Contoh Perusahaan Kontraktor