Dijamin Profit! Ini Cara Menghitung Harga Pokok Pesanan

Written by Tika Ulfianinda

harga pokok pesanan

Saat menjalani bisnis, salah satu langkah penting yang perlu dilakukan adalah menentukan harga produk yang dibuat berdasarkan pesanan. Bila perhitungannya tidak tepat, bisnis bisa mengalami kerugian atau menetapkan harga yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan bisnis sulit bersaing dengan kompetitor. Oleh karena itu, Anda perlu memahami metode harga pokok pesanan.

Metode harga pokok pesanan ini digunakan oleh bisnis yang memproduksi barang berdasarkan permintaan pelanggan atau custom. Anda bisa menghitung biaya produksi dengan lebih akurat, menghindari pemborosan, dan memastikan bisnis tetap profit.

Artikel ini akan membahas secara lebih mendalam terkait harga pokok pesanan, mulai dari pengertian hingga contoh perhitungannya. Yuk, baca sampai selesai!

Apa Itu Harga Pokok Pesanan?

Harga pokok pesanan atau job order costing adalah metode perhitungan biaya produksi berdasarkan setiap pesanan yang diterima.

Metode harga pokok pesanan ini cocok untuk industri yang memproduksi barang sesuai permintaan pelanggan, seperti manufaktur, percetakan, konstruksi, dan industri kreatif.

Setiap pesanan dihitung secara terpisah untuk memastikan harga jual sesuai dengan biaya produksi. Fungsi dari harga pokok pesanan, antara lain:

  • Menghitung biaya produksi secara lebih akurat untuk setiap pesanan.
  • Memudahkan penetapan harga jual yang sesuai dengan biaya produksi.
  • Mengurangi risiko kesalahan dalam pencatatan biaya.
  • Mengoptimalkan penggunaan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik
  • Mendukung pengambilan keputusan yang lebih strategis terkait produksi dan pemasaran.

Jika bisnis Anda memiliki fokus pada produksi berdasarkan pesanan pelanggan, memahami dan menerapkan metode ini dapat membantu dalam mengelola anggaran, meningkatkan efisiensi operasional, serta mencapai profitabilitas bisnis lebih baik.

Elemen Biaya dalam Harga Pokok Pesanan

Dalam proses produksi suatu barang, terdapat berbagai jenis biaya yang perlu diperhitungkan agar harga akhir produk mencerminkan seluruh pengeluaran yang terjadi.

Elemen biaya dalam harga pokok pesanan meliputi biaya bahan, biaya langsung, biaya overhead, dan biaya tenaga kerja langsung. Berikut penjelasannya.

Biaya Bahan

Biaya bahan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku untuk digunakan dalam proses produksi. Biaya ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu biaya bahan langsung dan biaya bahan tidak langsung.

  • Biaya bahan langsung

Biaya ini dapat dikaitkan secara langsung dengan produk yang dihasilkan. Misalnya, dalam industri kertas, pulp kayu menjadi komponen utama yang digunakan dalam pembuatan kertas. Jadi, biaya untuk memperoleh bahan ini termasuk dalam biaya langsung.

  • Biaya bahan tidak langsung

Biaya bahan tidak langsung mencakup bahan yang tidak secara langsung membentuk produk akhir, tapi tetap diperlukan dalam proses produksi. Contohnya, oli dan pendingin yang digunakan dalam mesin produksi kertas. Walaupun bahan-bahan ini tidak menjadi bagian dari kertas yang dihasilkan, penggunaannya tetap menunjang kelancaran proses produksi.

Biaya Langsung

Biaya langsung adalah pengeluaran yang dapat ditelusuri langsung ke departemen atau bagian tertentu dalam produksi.

Biaya langsung dalam pesanan meliputi pengeluaran untuk desain produk, pemeliharaan peralatan produksi, dan pembelian alat-alat yang digunakan secara spesifik dalam pembuatan barang.

Dalam laporan keuangan, biaya langsung umumnya dicatat sebagai bagian dari Harga Pokok Penjualan (COGS – Cost of Goods Sold) yang terdapat di laporan laba rugi. Perusahaan harus mencermati pengelolaan biaya langsung agar tetap efisien dan tidak membebani keuangan secara berlebihan.

Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi yang tidak termasuk dalam kategori bahan baku langsung maupun tenaga kerja langsung.

Namun, biaya ini tetap diperlukan dalam proses produksi suatu barang. Biaya overhead pabrik bersifat tidak langsung dan mencakup berbagai pengeluaran yang mendukung operasional pabrik secara keseluruhan.

Beberapa contoh biaya overhead pabrik antara lain biaya listrik, air, pemeliharaan fasilitas, depresiasi peralatan produksi, pajak properti, dan perlengkapan kebersihan yang digunakan di area pabrik.

Biaya overhead ini biasanya dijumlahkan secara keseluruhan dan dicantumkan dalam perhitungan biaya produksi sebelum dialokasikan ke barang jadi. Pengelolaan biaya overhead yang baik akan membantu meningkatkan efisiensi produksi dan menjaga profitabilitas perusahaan.

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi suatu barang yang mencakup gaji, upah, tunjangan, dan insentif yang diberikan kepada karyawan yang memiliki peran langsung dalam menghasilkan produk.

Sebagai contoh, dalam industri kertas, pekerja yang bertugas mengolah pulp kayu hingga menjadi kertas, atau yang mengawasi jalannya produksi, termasuk dalam tenaga kerja langsung.

Sementara itu, pekerja yang tidak secara langsung berkontribusi terhadap produksi, seperti petugas keamanan dan petugas kebersihan pabrik, dikategorikan sebagai tenaga kerja tidak langsung dan biayanya tidak dihitung sebagai bagian dari tenaga kerja langsung.

Cara Menghitung Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan (job order costing) ini digunakan untuk membandingkan pendapatan yang diperoleh dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Harga pokok pesanan dapat mengetahui keuntungan dari setiap pesanan yang dikerjakan secara spesifik. Berikut ini cara menghitung harga pokok pesanan. 

Memahami Pesanan dan Persyaratannya

Langkah pertama dalam menghitung harga pokok pesanan adalah memahami spesifikasi pesanan yang diterima. Analisis ini mencakup faktor-faktor yang memengaruhi produksi, seperti jenis bahan baku, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, kapasitas produksi, dan perkiraan waktu pengerjaan.

Sebagai contoh, jika Anda menerima pesanan pencetakan 7.000 eksemplar buku, Anda perlu mengetahui jumlah serta jenis kertas, tipe tinta, estimasi waktu produksi, kapasitas mesin cetak, dan jumlah tenaga kerja yang harus dialokasikan. Cara ini menjadi dasar dalam memperkirakan total biaya sebelum produksi dimulai.

Menghitung Biaya Produksi

Setelah spesifikasi pesanan ditentukan, langkah berikutnya adalah menghitung seluruh biaya yang terlibat dalam proses produksi. Biaya ini dikategorikan menjadi biaya langsung dan tidak langsung.

Biaya langsung meliputi bahan baku utama, seperti kertas dan tinta, serta tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi. 

Sementara itu, biaya tidak langsung mencakup biaya tenaga kerja yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, seperti staf kebersihan atau petugas keamanan, serta biaya operasional lainnya, seperti listrik, oli mesin, pemeliharaan peralatan, dan penyusutan mesin produksi.

Anda akan mendapatkan gambaran awal mengenai total pengeluaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pesanan dari menjumlahkan biaya langsung dan tidak langsung.

Melakukan Alokasi Biaya

Setelah biaya produksi dihitung, biaya tidak langsung perlu dialokasikan secara proporsional ke setiap pesanan yang dikerjakan. Biasanya, alokasi biayai berdasarkan pada data historis dari pesanan serupa atau metode pembebanan biaya yang sesuai.

Sebagai contoh, jika sebuah mesin beroperasi untuk beberapa pesanan secara bersamaan, biaya listrik dapat dialokasikan berdasarkan jumlah jam penggunaan setiap pesanan. Cara ini membantu menghitung biaya produksi menjadi lebih akurat dan tidak terjadi kesalahan dalam pembebanan biaya.

Menyampaikan Penawaran dan Menerima Pesanan

Setelah seluruh biaya dihitung, langkah berikutnya adalah menentukan harga jual dan menyusun penawaran kepada pelanggan. Perhitungan harga jual biasanya berdasarkan pada total biaya produksi ditambah margin keuntungan yang diharapkan.

Jika pelanggan menyetujui harga yang ditawarkan, pesanan dapat diproses. Setiap pesanan yang masuk akan diberi nomor unik agar mudah dipantau proses produksinya dari awal hingga selesai.

Memantau Lembar Biaya Produksi

Selama produksi berlangsung, Anda perlu memantau penggunaan bahan baku, tenaga kerja, dan biaya lain yang telah dikeluarkan. Pemantauan ini dilakukan melalui lembar biaya produksi, yang berfungsi sebagai alat evaluasi untuk memastikan bahwa biaya sebenarnya sesuai dengan perkiraan awal.

Jika terdapat selisih yang cukup besar antara biaya aktual dan estimasi, analisis lebih lanjut harus dilakukan. Perbedaan ini bisa terjadi karena kesalahan perhitungan, pemborosan bahan baku, atau ketidakefisienan dalam proses produksi.

Pemantauan produksi memudahkan Anda dan tim mengidentifikasi masalah, melakukan perbaikan, dan meningkatkan efisiensi untuk pesanan berikutnya.

Merevisi dan Menyesuaikan Biaya Akhir

Setelah pesanan selesai diproduksi, langkah terakhir adalah meninjau kembali biaya yang telah dikeluarkan. Jika ada tambahan biaya selama produksi, perlu dilakukan penyesuaian agar laporan keuangan lebih akurat.

Langkah ini berguna untuk mengetahui penyebab selisih biaya, menentukan harga pokok yang lebih tepat untuk pesanan serupa di masa depan dan untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan harga jual. Perusahaan pun dapat menjaga keuntungan dan meningkatkan efisiensi produksi ke depannya.

Contoh Menghitung Harga Pokok Pesanan

Untuk mendapatkan biaya tetap per unit pesanan, Anda perlu membaginya dengan jumlah pesanan. Rumus yang bisa dipakai dalam menghitung harga pokok pesanan adalah sebagai berikut:

Harga Pokok Pesanan = Biaya Operasi ÷ Jumlah pesanan

Nah, agar Anda lebih memahami metode harga pokok pesanan ini, mari lihat contoh perhitungan di bawah ini, ya.

Misalkan sebuah bisnis mengirimkan 7.000 pesanan dalam satu bulan. Untuk menghitung harga pokok pesanan, Anda harus menghitung total biaya operasi yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

Menghitung Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun jumlah pesanan naik atau turun. Dalam contoh ini, biaya tetap meliputi:

  • Sewa gudang: Rp5.000.000
  • Gaji karyawan gudang: Rp6.500.000
  • Total biaya tetap = Rp5.000.000 + Rp6.500.000 = Rp11.500.000

Biaya tetap per unit = (Rp11.500.000 ÷ 7.000) = Rp1.643

Jadi, biaya tetap per unitnya adalah Rp1.643.

Menghitung Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring jumlah pesanan. Dalam contoh ini, biaya variabel mencakup biaya kemasan sebesar Rp1.100.000.

Biaya variabel per unit = Rp1.100.000 ÷ 7.000 = Rp157

Jadi, biaya variabel per unitnya adalah Rp157.

Menghitung Harga Pokok Pesanan

Setelah mendapatkan biaya tetap dan biaya variabel per unit, Anda bisa menghitung harga pokok pesanan. 

Harga pokok pesanan = Rp1.643 + Rp157 = Rp1.800

Jadi, harga pokok pesanan per unit dalam bisnis ini adalah Rp1.800. Dengan mengetahui angka ini, Anda dapat menentukan harga jual yang sesuai demi memastikan profit yang optimal.

Kesimpulan

Harga pokok pesanan (job order costing) adalah metode yang digunakan untuk menghitung total biaya produksi berdasarkan setiap pesanan yang diterima. Metode ini sangat cocok untuk industri yang memproduksi barang dengan spesifikasi berbeda, seperti manufaktur khusus, percetakan, atau konstruksi.

Jika metode harga pokok pesanan diterapkan dengan baik, perusahaan dapat mengelola biaya produksi secara lebih efektif, meningkatkan efisiensi operasional bisnis, mengoptimalkan keuntungan, serta memastikan business sustainability jangka panjang.

Pencatatan dan perhitungan laporan harga pokok pesanan maupun penjualan dengan sistem manual tentu saja akan memakan lebih banyak waktu dan tenaga kerja. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya Anda menggunakan software akuntansi seperti MASERP.

Bill of Material pada MASERP membantu Anda menentukan harga pokok sementara dan final. Dengan fitur Report Center di MASERP, Anda bisa mencatatat dan membuat laporan keuangan yang meliputi laba rugi, neraca, penjualan dan lain-lain.

Segera konsultasikan kendala dan kebutuhan bisnis Anda dengan konsultan ahli MASERP serta dapatkan demo fiturnya, gratis!

Jenis dan Contoh Saldo Normal Akuntansi dalam Transaksi

Pagu Anggaran Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya