Embargo: Tujuan, Jenis, Dampak dan Contoh Kasusnya

Written by S Nuraini Safitri

Embargo adalah

Sering mendengar kata embargo? Biasanya istilah ini sering digunakan untuk mendefinisikan kebijakan sebuah negara, untuk pengertiannya sendiri, embargo adalah kebijakan yang dibuat pemerintah suatu negara yang mengatur pelanggaran terkait transaksi perdagangan ke satu atau beberapa negara lain yang ditunjuk oleh negara pemberlaku embargo tersebut.

Apa Alasannya Negara Melakukan Kebijakan Embargo?

Biasanya, kebijakan embargo adalah dibuat atas kepentingan politik atau ekonomi yang sedang terjadi di antara kedua atau beberapa negara yang terlibat embargo tersebut.

Apa Tujuan Embargo?

Apakah adanya embargo di suatu negara ini sengaja dibuat tanpa tujuan? Tentu saja ada tujuannya loh, di mana sebuah negara bahkan bisa saja ‘terpaksa’ melakukan embargo dengan tujuan untuk mempersulit negara ‘sasaran’-nya.

Salah satu contohnya, ketika suatu negara membutuhkan hal-hal dalam mendapatkan berbagai komoditas terutama berupa barang-barang kebutuhan yang penting bagi penduduknya. 

Sehingga di sini suatu negara harus bersaing untuk mendapatkan hal-hal yang diinginkan. Selain itu, kegiatan mempersulit negara ‘sasaran’ juga dipicu oleh konflik kepentingan yang terjadi di antara negara tersebut.

Di mana negara pelaku embargo, memiliki harapan dalam membuat kebijakan yang bisa memaksa negara lain untuk mau duduk bersama dalam menyelesaikan duduk perkara yang sedang terjadi.

Adapun di sini ada contoh negara yang sering menerapkan kebijakan embargo terhadap negara-negara yang mereka anggap memiliki masalah, yakni Amerika Serikat (AS).

Selain AS juga biasa melakukan embargo terhadap negara adikuasa itu sendiri atau secara global, misalnya seperti Korea Utara, Cuba, dan Iran, di mana mereka adalah contoh negara-negara yang terkena sanksi ekonomi tersebut.

Pasalnya AS sering melakukan kebijakan embargo yang dilatarbelakangi oleh kepentingan politik serta keamanan internasional. 

Misalnya, saat peristiwa serangan 11 September 2001 di mana pasca serangan tersebut, AS memberlakukan embargo ke sejumlah negara di Timur Tengah dengan alasan memerangi terorisme. 

Hal tersebut karena AS menganggap negara-negara tersebut memiliki keterlibatan dalam salah satu serangan terburuk dalam sejarah peristiwa di negara tersebut.

Baca Juga: Kegiatan Ekonomi: Produksi, Distribusi dan Konsumsi

Jenis-Jenis Embargo

Selain itu, perlu kamu ketahui juga bahwa embargo juga memiliki beberapa jenis di mana jenis-jenis embargo terbagi menjadi 2 yaitu:

Embargo Ekonomi

Jenis yang pertama adalah embargo ekonomi, di mana jenis embargo ini melarang segala bentuk kegiatan ekonomi baik kegiatan perdagangan ekspor impor kepada negara-negara yang terkena sanksi embargo ini. 

Contoh jenis embargo ekonomi misalnya seperti, embargo penjualan atau pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista), atau minyak.

Embargo Informasi 

Jenis embargo yang kedua adalah embargo informasi di mana jenis embargo ini melarang adanya suatu berita atau informasi lainnya untuk dirilis ke publik,terutama ketika sedang berlakunya embargo jenis ini di suatu negara.

Dampak Embargo

Meski memiliki tujuan, namun ternyata kebijakan embargo membawa dampak negatif loh. Pasalnya, dengan diterapkannya embargo terhadap suatu negara maka bisa menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, terutama dari negara penerima sanksi embargo ini.

Tidak hanya itu, kebijakan embargo yang dialami oleh negara sasaran juga bisa berimbas pada menurunnya kesejahteraan masyarakat di negara tersebut.

Bahkan, yang lebih menakutkannya lagi kebijakan embargo bisa berdampak pada memburuknya hubungan antar kedua negara yang saling ‘berkonflik’ tersebut. Sehingga, hal tersebut tentu akan mengganggu cita-cita perdamaian dunia yang diidam-idamkan oleh seluruh manusia di dunia.

Contoh Kasus Embargo yang Sedang Terjadi Saat Ini

Saat ini, yakni di masa pandemi Covid-19 dunia, ada negara yang harus melakukan embargo yakni India. DI mana India harus melakukan embargo vaksin Covid-19 yang dibuat negara itu sendiri seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19 di India. 

Seperti yang diketahui bahwa embargo adalah sebuah kebijakan berupa pelarangan perdagangan dari sebuah negara di mana dalam hal ini, pengiriman vaksin Covid-19 yang diproduksi di India tidak boleh keluar dari negara tersebut. 

Sehingga, India tidak akan mengirim vaksin AstraZeneca yang dimilikinya ke WHO dan GAVI. Pasalnya, India termasuk negara yang memiliki pabrik vaksin terbesar kedua di dunia setelah China. 

Nah, kebijakan embargo vaksin Covid-19 yang dilakukan India ini, tentu dikhawatirkan dapat menyebabkan dampak besar terutama dalam hal pendistribusian vaksin ke seluruh dunia termasuk Indonesia.

Dampak Embargo Vaksin India terhadap Indonesia

Jika hal tersebut terjadi maka kebutuhan vaksin Astra Zeneca di Indonesia akan terhambat, di mana hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, pada April 2021, bahwa saat ini Indonesia hanya akan memiliki 7 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac. 

Adapun vaksin Astrazeneca yang diproduksi India tidak boleh keluar dari negara asalnya. India melakukan hal tersebut guna menekan kenaikan kasus kasus Covid-19 yang belakangan meningkat tajam di India. 

Kesimpulan

Bagaimana dengan penjelasan terkait embargo di atas? Di mana bisa disimpulkan bahwa embargo adalah sebuah kegiatan atau kebijakan berupa larangan perniagaan dan juga perdagangan dalam suatu negara ke negara lain, di mana kegiatan perdagangan ini erat kaitannya dengan kegiatan ekspor dan impor pada barang tertentu.

Bukan pelit, kebijakan embargo umumnya terpaksa diterapkan dalam rangka kepentingan politik, ekonomi, dan juga kebijakan pada suatu negara, dengan tujuan agar negara tersebut bisa mempertahankan kondisi negaranya pada ketergantungan impor barang.

Namun, di sini kebijakan tersebut tentu akan berdampak buruk bagi negara atau perusahaan di negara yang terkena sanksi embargo dari negara yang menunjuk. 

Tentu saja, salah satu dampak terbesar yang akan terjadi bisa memperlemah perekonomian di negara “sasaran’, karena perusahaan-perusahaan di negara tersebut bisa bangkrut akibat kekurangan pasokan impor barang atau bahan baku dari negara lain.

Bagaimana rasanya jika kamu berada di kondisi tersebut, di mana perusahaan tidak bisa beroperasi karena tidak ada bahan baku yang bisa diproduksi? Nah, jika kamu merupakan pemilik perusahaan yang terkena dampak maka harus bisa melakukan manajemen yang baik.

Di mana manajemen ini harus dilakukan agar efek negatif yang ditimbulkan dari kebijakan embargo tidak parah bahkan bisa membuat perusahaanmu bangkrut. Nah, salah satu manajemen yang harus dilakukan adalah manajemen keuangan.

Tidak ada kebijakan embargo saja, sebuah perusahaan harus memiliki manajemen keuangan yang baik, apalagi jika terjadi embargo karena manajemen keuangan akan lebih rumit dalam mengaturnya. 

Selain itu, untuk lebih memudahkan perusahaan juga dalam melakukan manajemen keuangan dan kegiatan akuntansi yang rumit lainnya maka kamu bisa gunakanlah software akuntansi modern seperti MASERP. 

Dengan MASERP kamu bisa membuat segala laporan keuangan yang baik, akurat, mudah, dan cepat. Bahkan, MASERP juga bisa dicustom sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

Fitur-fiturnya pun sangat membantu merancang manajemen keuangan, terlebih jika terjadi embargo. Yuk, konsultasikan terlebih dulu dengan pihak MASERP, agar software yang akan digunakan bisa membantu mempermudah pekerjaan bagian keuangan.

Baca Juga: Neraca Perdagangan: Cara Perhitungan Ekspor dan Impor

New call-to-action

Mengenal Beberapa Jenis Pasiva dalam Akuntansi

Mengenal Rasio Likuiditas Beserta Jenis dan Manfaatnya