Penting bagi pelaku bisnis saat ini untuk bisa mengalokasikan bisnis ke dalam beberapa produk atau yang biasa disebut dengan diversifikasi. Bisnis yang saat ini semakin dinamis dan kompetitif membutuhkan strategi yang tepat agar bisa memperluas posisinya di pasar. Diversifikasi produk adalah salah satu portofolio produk untuk menambah variasi produk dalam memenuhi kebutuhan dan preferensi yang beragam dari customer.
Untuk memahami lebih dalam mengenai diversifikasi produk untuk mempertahankan bisnis, artikel ini kami akan membahas secara lebih detail mengenai definisi, jenis, tujuan, cara untuk melakukan, dan contoh dari diversifikasi produk. Yuk, simak artikel di bawah ini!
Pengertian Diversifikasi Produk
Dalam arti harfiah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diversifikasi didefinisikan sebagai penganekaragaman. Dalam konteks bisnis dan ekonomi, diversifikasi diartikan sebagai membuat bisnis ke dalam beberapa lini untuk menghindari ketergantungan bisnis hanya pada satu produk, jasa atau investasi.
Diversifikasi produk adalah aktivitas menyebarkan dan mengalokasikan investasi, aset, dan usaha ke dalam kegiatan yang berbeda. Tujuan utamanya untuk mengurangi risiko kerugian yang besar dalam satu lini usaha bisnis, sehingga dibuatlah diversifikasi ke dalam beberapa aset yang memiliki kondisi berbeda-beda.
Selain untuk menghindari kerugian besar dalam satu jenis usaha, diversifikasi produk adalah cara untuk memperoleh keuntungan dari berbagai jenis produk yang berbeda kinerjanya dalam beberapa kondisi, sehingga bisa meningkatkan keuntungan dari jasa atau produk lainnya.
Baca Juga: 4 Strategi Diversifikasi Usaha yang Wajib Anda Coba!
Jenis Diversifikasi Produk
Terdapat 3 jenis strategi yang biasa diterapkan oleh perusahaan dalam menerapkan diversifikasi produk di dalam bisnisnya. Berikut penjelasan lebih detailnya:
Diversifikasi Horizontal
Diversifikasi produk jenis ini menambahkan produk baru yang masih berkaitan dengan produk yang sudah dijual sebelumnya di perusahaan tersebut, bisa jadi produk baru ini sebagai pelengkap dari produk lama atau bukan. Misalnya cafe yang biasanya hanya menjual rice bowl varian rasa Western berbahan dasar keju sebagai menu utamanya, di beberapa bulan kemudian menambahkan beberapa menu rice bowl dengan varian rasa Nusantara seperi sambal ijo dan sambal matah.
Diversifikasi Konsentris
Berbeda dengan diversifikasi horizontal yang fokus pada produk lama dengan produk baru masih berkaitan, diversifikasi konsentris perusahaan mengembangkan produk yang baru dan serupa tetapi memiliki perbedaan, seperti target pasarnya. Contohnya, Paragon memiliki produk Wardah yang dikhususkan untuk penggunaan skincare dan makeup untuk remaja dan dewasa secara lebih general, lalu di tahun berikutnya mengeluarkan produk skincare dengan merek Labore yang lebih dikhususkan bagi mereka pemilik kulit sensitif dan hanya membutuhkan skincare dengan kandungan yang direkomendasikan dokter untuk memperbaiki permasalahan kulit mereka.
Diversifikasi Konglomerasi
Dalam diversifikasi konglomerasi, inovasi baru di perusahaan bisa sangat berbeda atau tidak ada kaitannya dengan produk sebelumnya. Diversifikasi produk pada jenis ini lebih mengacu pada pengembangan lini bisnis. Contohnya, perusahaan produksi laptop di tahun-tahun berikutnya memproduksi kamera karena ingin menjangkau target pasar fotografer.
Baca Juga: Apa Itu Merger? 4 Jenis Merger dan Kelebihannya!
Manfaat Diversifikasi Produk
Sebagai pelaku bisnis Anda harus mempertimbangkan berbagai manfaat dan kerugiannya yang bisa saja dialami kapanpun di perusahaan. Berikut manfaat yang bisa didapat ketika menerapkan diversifikasi produk:
Dapat Bersaing di Pasar
Dengan menjual berbagai pilihan produk, perusahaan dapat bersaing dengan kompetitor lainnya dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Bila produk yang Anda jual berkualitas bagus, update dengan tren masa kini, dan bermanfaat bagi konsumen, bisnis Anda akan berpeluang besar memenangkan kompetitor di pangsa pasar.
Mengurangi Risiko Kerugian
Melalui penyebaran aset dan dana yang dimiliki perusahaan ke dalam beberapa produk dapat membantu perusahaan meminimalisir kerugian besar dalam satu produk yang sama. Contohnya PT ABC yang memiliki beberapa merek skincare dengan segmentasi pasar yang berbeda-beda bisa bertahan karena memiliki pilihan produk yang bisa dipilih oleh konsumennya.
Meningkatkan Pendapatan
Adanya diversifikasi produk adalah cara agar dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan pendapatannya melalui variasi produk baru yang bisa menjangkau segmen pasar lainnya.
Mengendalikan Distributor dan Supplier
Selain memberi manfaat pada pendapatan perusahaan, diversifikasi produk adalah strategi untuk mengendalikan barang produksi yang ada di supplier dan distributor. Selain itu, hal tersebut juga membantu persaingan harga di pasaran.
Tujuan Diversifikasi Produk
Diversifikasi produk diterapkan oleh perusahaan tentunya dalam menunjang kestabilan dan keberlanjutan bisnis. Terdapat beberapa tujuan lainnya yang menjadi pertimbangan sebelum menerapkannya di perusahaan, yaitu:
Mengoptimalkan Perkembangan Bisnis
Tujuan utama dari adanya diversifikasi produk adalah untuk memperluas pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dengan memanfaatkan peluang pasar dan menawarkan berbagai produk untuk membuat bisnis semakin berkembang.
Meningkatkan Profit Perusahaan
Melalui penambahan produk atau lini bisnis, perusahaan memiliki peluang untuk mendapatkan profit yang lebih tinggi dibanding jika hanya berfokus pada satu bisnis saja yang rawan akan total kerugian yang besar.
Baca Juga: 14 Manfaat Software Akuntansi untuk Tingkatkan Profit Bisnis
Memenuhi Kebutuhan Pasar
Saat ini kebutuhan masyarakat semakin beragam, sehingga dengan menerapkan diversifikasi produk turut membantu dalam memenuhi kebutuhan pasar dengan konsumen yang memiliki preferensi beragam.
Meningkatkan Efisiensi Sumber Daya Perusahaan
Semakin luasnya suatu bisnis, sumber daya perusahaan sangat diperlukan untuk pengelolaan yang lebih baik. Oleh karena itu, diversifikasi produk turut mendorong efisiensi sumber daya dari mulai manusia hingga alat dan bahan baku untuk menghasilkan profit yang lebih besar untuk perusahaan.
Cara Melakukan Diversifikasi Produk
Lalu bagaimana cara agar penerapan diversifikasi produk di perusahaan dapat berjalan dengan baik? Berikut penjelasan lebih detailnya:
Ekstensi Produk
Dengan menambah produk atau varian baru di dalam bisnis, Anda dapat menargetkan dan mendapatkan lebih banyak konsumen. Contohnya Anda sebagai pelaku bisnis restoran dengan ciri khas masakan pedas berbahan mie dapat menambahkan menu baru atau varian rasa yang baru dalam makanan yang Anda jual dengan ciri khas yang berbeda dari sebelumnya agar menarik minat konsumen lebih banyak.
Ekstensi Merek
Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah sister brand yaitu produk-produk yang dirilis dalam naungan satu perusahaan yang sama. Saat ini banyak sektor usaha yang telah menerapkan strategi ini. Semisal perusahaan otomotif yang memiliki popularitas sebagai produsen mobil yang nyaman untuk keluarga dan di tahun-tahun berikutnya merilis mobil yang sporty untuk menarik minat anak muda.
Pengemasan Ulang
Selain dengan menambah produk atau merek, diversifikasi produk juga mencakup pengemasan kembali produk yang sudah lama, semisal adanya perombakan detail atau tampilan produknya. Contohnya, produk tas Export yang dulu lengket dengan image tas yang simpel dan tahan lama, saat ini mengikuti trend dalam penambahan pilihan warna dan desainnya yang lebih modern.
Pengubahan Ukuran Produk
Penyesuaian ukuran produk juga termasuk ke dalam ciri diversifikasi, suatu produk yang sedang viral contohnya produk kopi banyak yang menawarkan versi ukuran lebih banyak agar bisa dikonsumsi berkali-kali atau untuk diminum oleh banyak orang dalam event tertentu. Sebaliknya, beberapa produk juga saat ini banyak yang tersedia dalam ukuran travel size yang memudahkan konsumen untuk membawanya ketika ada kegiatan di luar rumah.
Contoh Diversifikasi Produk
Saat ini banyak perusahaan sudah melakukan diversifikasi dalam bisnisnya, baik perusahaan di dalam negeri dan multinational company. Berikut beberapa contohnya dalam lini bisnis yang berbeda.
Unilever
Sebagai perusahaan besar dunia, Unilever memiliki portofolio yang luas dengan banyaknya produk yang ditawarkan dan tidak sedikit juga merek produk mereka sangat terkenal di masyarakat.
Samsung
Di beberapa tahun ke belakang, jika Anda mendengar kata Samsung yang terlintas di pikiran Anda adalah smartphone Android, tetapi saat ini perusahaan asal Korea Selatan ini menawarkan berbagai produk dari televisi hingga mesin untuk memperluas portofolio perusahaan di bidang yang lain.
Terkenal dengan search engine, saat ini Google juga menawarkan produk lainnya yaitu ke hardware (Google Pixel), productivity software (Google Workspace), Cloud (Google Cloud Platform).
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa diversifikasi produk menjadi strategi penting bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan pasar yang saat ini semakin ketat. Namun, banyak hal yang perlu dilakukan sebelum menerapkan strategi ini, perusahaan perlu untuk melakukan riset dan pengembangan produk secara cermat agar menciptakan keputusan yang terbaik. Perusahaan juga dapat memanfaatkan berbagai kemudahan melalui teknologi seperti pemanfaatan software yang semakin mempermudah proses dan operasional produksi perusahaan dalam menerapkan diversifikasi produk.
Banyaknya usaha yang dimiliki, pasti membuat pelaku usaha menjadi kewalahan mengatur bisnis. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya Anda menggunakan software akuntansi yang sudah terintegrasi seperti MASERP.
MASERP merupakan software ERP yang sudah terintergrasi dengan banyak fungsi bisnis seperti penjualan, pembelian, keuangan, manufaktur dan lain-lain.
MASERP akan memudahkan Anda mencatat, memantau dan membuat laporan keuangan seperti arus kas dan laba rugi perusahaan secara otomatis dan kapan saja tanpa harus menunggu rugi atau negatif. Pencatatan dan pengawasan laporan keuangan harus dilakukan secara rutin untuk memastikan cash flow perusahaan selalu positif.
Anda bisa mencustom software MASERP sesuai bisnis flow Anda. Segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami. Gratis!