Cara Membuat dan Mengecek Kode Produksi pada Barang

Written by Tika Ulfianinda

kode produksi

Dalam proses produksi barang di sebuah perusahaan, pelacakan barang dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan kode produksi. Kode ini dapat membantu Anda dan tim mengelola persediaan barang dengan efisien serta melacak penjualan dalam periode waktu tertentu. Apakah persediaan barang di perusahaan Anda sudah memakai kode produksi?

Artikel ini akan membahas mengenai kode produksi dari fungsi, jenis, isi kode produksi, cara membuat dan mengeceknya.

Apa itu Kode Produksi?

Kode produksi dalam barang biasanya terdiri dari serangkaian huruf, karakter atau simbol yang nantinya akan dipakai untuk identitas dan memudahkan tracking produk atau batch produksi. Kode unik ini harus jelas dan memiliki arti, misalnya menyertakan tanggal produksi atau model produk.

Penggunaan kode produksi sangat penting bagi perusahaan untuk bisa mengetahui produk atau barang diproduksi, waktu produksi, dan proses produksi secara cepat. Hal ini sangat membantu dalam mengelola persediaan, merespons permintaan pasar, serta memastikan produk aman dan berkualitas baik. Kode ini biasanya dipakai dalam berbagai produk dari mulai barang elektronik, makanan, barang otomotif, obat-obatan, dan produk konsumen lainnya.

pengertian kode produksi

Fungsi Kode Produksi

Kode produksi bukan hanya rangkaian karakter atau simbol penanda saja, melainkan sebagai tools penting dalam manajemen produksi, tracking produk, serta pengelolaan persediaan. Berikut ini beberapa fungsi lainnya yang perlu Anda ketahui:

Melacak Usia Produk

Informasi yang tercantum pada kode produksi dapat dipakai untuk mengetahui waktu produksi barang dan tanggal kadaluwarsa barang tersebut. Kode ini dapat menginformasikan kepada produsen dan konsumen mengenai usia tiap produk.

fungsi kode produksi tracking usia produk

Memantau Kualitas Produk

Kode produksi berfungsi mengidentifikasi batch tiap barang, sehingga produsen dapat memantau kualitas produk tiap batch produksi dan memutuskan tindakan yang diperlukan. Misalnya pada batch tertentu ditemukan hasil produk makanan yang beraroma kurang sedap dan warna tidak sesuai, produsen dapat menandakan batch tersebut dan mengambil langkah selanjutnya dengan tidak menjual produk tersebut dan mengecek ulang kualitas bahan baku.

fungsi kode produksi untuk mengecek kualitas produk

Memudahkan Klaim Garansi

Kode yang tertera dalam beberapa produk biasanya terdapat informasi petunjuk mengenai masa berlaku garansi, tanggal produksi, dan informasi lain yang relevan yang diperlukan untuk memproses klaim garansi jika pelanggan menemukan kerusakan pada produk.

Patuh Regulasi

Dalam beberapa industri, kode ini diperlukan untuk mematuhi peraturan dan standar regulasi tertentu. Misalnya, dalam industri farmasi, kode produksi sering diperlukan untuk memastikan keamanan produk dan mematuhi peraturan FDA (Food and Drug Administration) atau badan regulasi lainnya.

Mengontrol Persediaan

Melalui penerapan kode produksi dalam setiap batch produksi memberikan kemudahan kepada perusahaan dalam memantau persediaan barang secara lebih akurat dan membantu mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya. Bila persediaan pada batch tertentu sudah mulai berada di nilai minimum, tim produksi bisa langsung segera merencanakan produksi lagi agar persediaan tidak kosong karena akan berakibat pada penjualan.

Jenis Kode Produksi

Beberapa jenis kode produksi yang sesuai dengan fungsinya, yaitu.

Product by/Manufactured by

Dalam kemasan produk, penulisan kode ini biasanya ditulis P/M atau MFD/MFG, semisal MFD 010224 maka arti dari kode produk itu adalah dibuat tanggal 01 Februari 2024.

Pack Date

Kode ini menandakan tanggal pengemasan produk yang biasanya ditulis dengan tiga digit angka yang mewakili hari secara berurutan di dalam satu tahun, semisal 002 yang menunjukkan hari kedua dalam setahun yaitu 02 Januari. Jenis kode ini biasa juga dikenal dengan nama Julians dates, namun sayangnya penggunaan kode ini masih jarang digunakan di Indonesia.

Sell by Date

Kode ini berupa rekomendasi tanggal terakhir suatu barang masih bisa diperjualbelikan di pasar sebelum diterima oleh konsumen. Meskipun begitu, sebenarnya barang tersebut masih mempunyai waktu jika konsumen ingin menyimpannya terlebih dahulu sebagai stok di rumah.

Expiration Date/Use by Date

Kode ini biasa Anda temukan di kemasan dengan penulisan EXP yang menunjukkan batas waktu maksimal suatu produk dapat dikonsumsi atau kadaluwarsa. 

Best Before/Best Before End

Biasa disingkat dengan BB/BBE, kode ini menunjukkan kualitas suatu produk yang walaupun pada tanggal tersebut masih bisa dikonsumsi tetapi tidak dalam keadaan terbaik produk tersebut.

Isi Kode Produksi

Isi kode produksi bisa beragam tergantung dari kebutuhan dan standar industri, berikut ini informasi yang biasanya ada di dalam kode produksi:

Tanggal Produksi

Informasi tentang tanggal dan waktu produksi produk atau batch. Hal ini membantu dalam melacak umur produk dan memastikan bahwa produk yang diproduksi telah sesuai dengan standar kualitas.

Nomor Seri

Identifikasi unik yang diberikan pada setiap produk atau batch produksi. Nomor seri ini memungkinkan perusahaan untuk melacak produk secara individu dalam supply chain dan mengidentifikasi setiap produk dengan tepat.

Kode Batch

Informasi tentang batch produksi tertentu. Kode batch ini biasanya berisi informasi tentang nomor batch, tanggal produksi, dan informasi tambahan seperti lokasi produksi.

Informasi Produk

Informasi tentang produk itu sendiri, seperti jenis produk, model, atau varian. Informasi ini dapat membantu dalam menandakan produk dan memastikan bahwa produk yang diproduksi sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.

Informasi Kualitas

Informasi tentang standar kualitas dan persyaratan produksi. Hal ini mencakup informasi tentang pengujian kualitas yang dilakukan selama proses produksi dan apakah produk tersebut memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Informasi Tambahan

Informasi tambahan seperti informasi pabrik, nomor referensi, atau instruksi penggunaan. Informasi tambahan ini dapat membantu dalam manajemen persediaan, pelacakan produk, dan penanganan klaim garansi.

Cara Membuat Kode Produksi 

Dalam pembuatan kode produksi melibatkan beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain:

Tentukan Informasi yang Diperlukan

Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan informasi yang perlu disertakan dalam kode produksi suatu produk yang dapat berupa tanggal produksi, nomor batch, nomor seri, informasi produk, informasi kualitas, dan informasi tambahan seperti instruksi penggunaan atau nomor referensi.

Pilih Format Kode

Langkah selanjutnya yaitu memilih format atau jenis kode yang sesuai. Format kode dapat berupa barcode, kode QR, kode alfanumerik, atau format lainnya, tergantung pada kebutuhan dan standar industri. Pastikan untuk memilih format yang dapat menyimpan semua informasi yang diperlukan dengan jelas dan mudah dibaca.

Gunakan Software

Setelah Anda memilih format yang akan dipakai, Anda bisa menggunakan software khusus untuk membuat kode sesuai dengan informasi yang telah diidentifikasi sebelumnya. Software atau hardware ini dapat berupa printer barcode atau printer QR, software untuk desain kode, atau software lainnya yang dapat menghasilkan kode dengan cepat dan akurat.

Baca Juga: Manfaat dan Fitur Software Persediaan Barang MASERP

Cetak Kode pada Produk

Tahapan selanjutnya Anda bisa mencetak atau menempel kode tersebut pada produk atau kemasannya. Jika menggunakan barcode atau QR code, kode dapat dicetak langsung pada label produk atau kemasan menggunakan printer khusus. Jika menggunakan kode alfanumerik atau kode lainnya, kode dapat dicetak pada label kertas atau kemasan produk menggunakan printer biasa.

Verifikasi Kode Produksi

Setelah kode dicantumkan pada produk, pastikan untuk melakukan verifikasi untuk memastikan bahwa kode tersebut tercetak dengan benar dan dapat terbaca. Gunakan perangkat scan barcode atau perangkat QR scanner untuk memindai kode dan pastikan bahwa informasi yang terbaca sesuai dengan yang diharapkan.

Dokumentasikan Informasi Kode Produksi

Terakhir, pastikan untuk mendokumentasikan informasi kode produksi, termasuk tanggal produksi, nomor batch, nomor seri, dan informasi lainnya yang terkandung dalam kode tersebut. Informasi ini dapat disimpan dalam sistem manufaktur atau database untuk referensi dan tracking lebih lanjut.

Cara Cek Kode Produksi

Ada beberapa cara untuk memeriksa kode produksi, tergantung pada jenis kode yang digunakan. Berikut adalah beberapa cara umum untuk memeriksanya:

Gunakan Barcode Scanner atau QR Scanner

Anda dapat menggunakan gadget melalui kamera biasa, aplikasi mobile, atau barcode scanner untuk memindai barcode atau QR code untuk memeriksa kode produksi.

Periksa Label atau Kemasan Produk

Anda dapat mengecek secara langsung dari visual produk yang biasanya tecetak di label atau kemasan produk yang ada di belakang, samping, atau bagian bawah produk. 

Gunakan RFID Reader

Jika Anda ingin memindai produk yang menggunakan kode RFID, gunakan RFID reader untuk memeriksa kode produksinya, biasanya berada di dekat tag RFID.

Periksa Database atau Sistem Manufaktur

Sebagai produsen atau staf gudang, Anda dapat memasukkan informasi yang ada di kode produk ke dalam database atau sistem manufaktur perusahaan.

Cek Produk di Aplikasi atau Website BPOM

Dalam memastikan keamanan dan keaslian suatu produk, Anda juga dapat mengeceknya di website resmi BPOM di laman https://cekbpom.pom.go.id/ dan ketikkan nomor registrasi yang ada di kemasan di fitur “Cari Berdasarkan” – “Nomor Registrasi”. Selain itu, Anda juga dapat mengunduh aplikasinya di smartphone.  

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa kode produksi bukan hanya sekadar serangkaian karakter atau simbol, tetapi juga merupakan tools yang penting dalam memastikan keamanan, kualitas, dan efisiensi dalam kegiatan operasional.

Kode produksi dapat membantu perusahaan dalam memastikan bahwa produk yang diproduksi sesuai dengan standar kualitas yang tinggi dan dapat dilacak dengan akurat dalam supply chain.

Proses produksi bisa terhambat jika ada kesalahan dan ketidakuratan dalam data yang digunakan. Saat ini banyak perusahaan manufaktur yang mengunakan sistem ERP.

Kegiatan produksi dan berbagai departemen yang terlibat dapat terintegrasi dengan sistem ERP sehingga departemen produksi bisa mengelola dan menjalankan proses produksinya dengan cepat dan akurat.

Software manufaktur MASERP memiliki fitur Bill of Material yang mempermudah Anda melihat semua purchase order (PO) yang masuk beserta ketersediaan bahan baku produksi.

Fitur tersebut juga memudahkan Anda menentukan harga pokok produksi (HPP) sementara dan final setelah mendapatkan seluruh biaya pasti seperti tenaga kerja, bahan baku dan pemasaran.

Fitur Batch Number dalam MASERP dapat membedakan produksi hari ini dan hari sebelumnya untuk menghindari double produksi dan Anda dapat mengevaluasi produk yang tidak sesuai standar.

Anda juga dapat melakukan tracking umur piutang customer Anda dengan fitur reminder untuk piutang jatuh tempo setiap harinya agar dapat melakukan penagihan tepat waktu dan menjaga kesehatan cash flow.

Fitur Quantity Minimum akan memberikan warning kepada Anda apabila persediaan fisik sudah berada pada jumlah di bawah Qty Min yang sudah disetting.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP custom made yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan apa yang Anda butuhkan kepada konsultan ahli kami. Gratis!

Ciri-Ciri, Manfaat, dan Contoh Barang Produksi dalam Bisnis

Ciri, Kelebihan, Tahapan, dan Contoh Produksi Massal