Aset Produktif: Karakteristik, Jenis, dan Cara Mengelolanya

Written by Tika Ulfianinda

karakteristik dan jenis aset produktif

Aset bagi sebuah perusahaan merupakan pendukung untuk membuat operasional bisnis berjalan lancar. Mungkin Anda sudah memahami contoh dari aset bisnis atau perusahaan adalah gedung dan kendaraan. Sebenarnya, mesin produksi yang digunakan untuk memproduksi barang jadi yang akan dijual, persediaan barang di gudang, piutang dari customer lain, dan merk dagang adalah contoh aset perusahaan. Semua bentuk aset yang memiliki nilai ekonomi dapat dikatakan aset produktif.

Mengapa aset produktif begitu krusial? Aset produktif menjadi bagian dari kekayaan perusahaan dan memberikan kontribusi langsung terhadap pendapatan dan perkembangan bisnis. Namun, banyak pelaku usaha yang memiliki kendala dalam memaksimalkan pemanfaatan aset produktif ini.

Aset yang salah dalam pengelolaannya justru bisa menjadi beban. Nah, di artikel kali ini, saya akan menjelaskan mengenai aset produktif dan bagaimana cara mengelolanya dengan baik agar perusahaan bisa meraih sukses.

Apa itu Aset Produktif?

Aset produktif adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan dan berfungsi untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional bisnis. Aset produktif mencakup berbagai bentuk, baik yang berwujud seperti mesin, peralatan, bangunan, maupun yang tidak berwujud seperti hak cipta, paten, atau perangkat lunak. Umumnya, aset produktif memiliki nilai ekonomi dan bisa dikonversi menjadi uang tunai apabila dibutuhkan.

Selain digunakan dalam proses produksi dan transaksi bisnis, aset produktif juga dapat mencerminkan stabilitas dan kapasitas keuangan suatu perusahaan. Aset produktif menjadi dasar dalam menilai efisiensi operasional, karena makin optimal pemanfaatannya, akan besar juga kontribusinya terhadap pendapatan perusahaan.

Baik aset fisik maupun nonfisik, keduanya memiliki nilai guna. Misalnya, aset fisik seperti mesin membantu proses produksi barang, sedangkan aset nonfisik seperti software membantu efisiensi manajemen dan sistem kerja tim.

Aset produktif dapat menjadi pendukung rencana jangka panjang perusahaan. Tanpa aset ini, perusahaan bisa kesulitan untuk berkembang, menjaga usahanya tetap berjalan, dan bersaing dengan bisnis lain.

Karakteristik Aset Produktif

Setelah memahami tentang pengertian aset produktif, sekarang kita bahas beberapa sifat atau karakteristik dari aset produktif, antara lain:

Dimiliki atau Dikuasai oleh Perusahaan

Aset produktif adalah bagian dari kegiatan ekonomi yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan. Kepemilikan aset produktif berhubungan langsung dengan aktivitas yang dilakukan di masa lalu.

Aset yang dimiliki perusahaan bisa berupa barang yang dibeli dengan modal sendiri, hibah, atau barang yang diberikan haknya oleh pihak lain. Makin besar kepemilikan perusahaan terhadap aset, nilai yang dihasilkan akan tinggi juga.

Berbentuk Fisik dan Nonfisik

Aset produktif bisa berupa barang dengan bentuk fisik maupun non fisik. Barang yang berbentuk fisik, seperti mesin, peralatan, sumber daya manusia (SDM), dan kas, digunakan untuk mendukung operasional perusahaan.

Sementara itu, aset nonfisik tidak berbentuk atau tidak terlihat, seperti hak cipta, kekayaan intelektual, hak sewa, dan royalti. Kedua jenis aset ini sama-sama penting bagi kelangsungan kegiatan perusahaan.

Memberikan Manfaat di Masa Depan

Aset produktif memiliki kemampuan untuk memberikan manfaat jangka panjang. Aset ini dapat menambah jumlah kas perusahaan atau mengurangi utang. Aset tersebut juga bisa digunakan untuk memproduksi barang atau jasa yang akan mendatangkan keuntungan di masa depan.

Bagi perusahaan dengan kebutuhan bisnis yang besar, aset produktif juga bisa ditukar dengan bentuk aset lain untuk memenuhi kewajiban atau kebutuhan lainnya.

Diperoleh dari Aktivitas di Masa Lalu

Aset produktif memiliki sifat yang berasal dari kegiatan atau transaksi yang terjadi di masa lalu. Setiap transaksi yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya akan memberi dampak pada kondisi keuangan perusahaan saat ini.

Aset produktif bisa terbentuk dari keuntungan yang diperoleh, hibah, atau transaksi lain yang terjadi sebelumnya.

Aset Perusahaan Dapat Dipinjamkan

Aset perusahaan tidak hanya berfungsi untuk kegiatan internal, tapi bisa dipinjamkan kepada pihak lain. Meskipun aset tersebut dipinjamkan, status kepemilikan tetap ada pada perusahaan.

Aset yang dipinjamkan akan tercatat dalam laporan pinjaman, dan dalam laporan tersebut akan dibagi menjadi dua kategori yaitu aktiva dan kewajiban. Pemindahan aset ini memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan aset produktif yang dimiliki, meskipun untuk sementara waktu.

Manfaat Aset Produktif

Aset produktif memberi banyak manfaat yang langsung mendukung kegiatan operasional dan keberlangsungan bisnis. Berikut ini penjelasan lebih mendalam mengenai keuntungan aset produktif yang perlu Anda ketahui.

Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi Operasional

Aset produktif memungkinkan perusahaan untuk bekerja lebih efisien dan meningkatkan produktivitas. Dengan adanya peralatan yang tepat, mesin, atau teknologi canggih, proses produksi bisa dipercepat dan biaya yang dikeluarkan bisa dikurangi.

Misalnya, penggunaan sistem otomatisasi yang tidak hanya mengurangi waktu produksi tapi bisa meningkatkan kualitas. Hal ini berujung pada peningkatan output tanpa harus menambah jumlah karyawan atau beban operasional yang lebih tinggi.

Mengurangi Risiko dan Ketidakpastian

Aset produktif yang terpelihara dengan baik membantu mengurangi risiko operasional yang dapat mengganggu kelancaran perusahaan. Infrastruktur yang kuat mengurangi peluang terjadinya kegagalan yang bisa menyebabkan kerugian finansial besar, seperti kerusakan mesin atau peralatan produksi yang menyebabkan downtime panjang.

Selain itu, memiliki cadangan aset atau sumber daya yang dapat digunakan dalam keadaan darurat juga membantu mengatasi krisis dan ketidakpastian pasar.

Mendukung Inovasi dan Pengembangan Produk

Selain memfasilitasi produksi yang lebih efisien, investasi pada aset produktif juga mendukung proses inovasi. Dengan menggunakan teknologi terbaru atau mesin canggih, perusahaan dapat mengembangkan produk yang lebih kreatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Aset seperti mesin pemrosesan yang lebih cepat memungkinkan perusahaan untuk merespons perubahan tren pasar dan mengembangkan produk yang lebih relevan dengan kebutuhan konsumen. Hal ini sangat membantu perusahaan untuk tetap kompetitif dalam industri yang sangat dinamis.

Meningkatkan Kualitas dan Keandalan Produk atau Layanan

Perawatan aset yang optimal, khususnya untuk peralatan dan teknologi, dapat menjaga stabilitas mutu produk serta layanan yang diberikan perusahaan. Dengan pemeliharaan rutin, risiko kerusakan dapat ditekan sehingga biaya perbaikan dan gangguan produksi pun bisa diminimalisir. Hasilnya, perusahaan mampu menjaga kepuasan pelanggan sekaligus memperkuat posisi di pasar.

Aset yang dalam kondisi prima mempermudah perusahaan untuk tetap patuh terhadap standar mutu dan regulasi industri, terutama di sektor yang memerlukan kepatuhan ketat.

Ekspansi Skala Operasi

Aset produktif, terutama dalam bentuk fasilitas produksi dan armada distribusi, memberikan kapasitas lebih besar untuk ekspansi. Misalnya, jika perusahaan memiliki pabrik besar yang dilengkapi dengan teknologi modern, perusahaan dapat meningkatkan kapasitas produksi tanpa harus memindahkan lokasi atau membangun fasilitas baru.

Aset produktif juga memudahkan perusahaan untuk menjangkau pasar baru atau meningkatkan volume produksi tanpa kehilangan kontrol kualitas. Sebuah pabrik yang efisien, misalnya, dapat meningkatkan jumlah produk yang dihasilkan tanpa memerlukan peningkatan sumber daya yang signifikan.

Mendukung Pertumbuhan dan Ekspansi Bisnis

Investasi dalam aset produktif membuka peluang bagi perusahaan untuk tumbuh lebih besar dan berkembang ke pasar baru. Aset seperti fasilitas produksi yang lebih besar, gudang distribusi yang lebih efisien, atau teknologi yang dapat mendukung lebih banyak pelanggan memberikan fleksibilitas dan kapasitas untuk ekspansi.

Misalnya, perusahaan yang ingin meningkatkan distribusinya ke luar negeri membutuhkan armada kendaraan atau teknologi logistik yang mendukung pengiriman internasional.

Dengan memiliki aset yang sesuai, perusahaan tidak hanya dapat memperbesar operasi yang ada, tetapi juga dapat mengeksplorasi lini bisnis baru atau memperkenalkan produk baru yang sesuai dengan permintaan pasar.

Memperpanjang Umur Aset

Pemeliharaan yang tepat dan pengelolaan yang efisien dapat memperpanjang umur penggunaan aset produktif. Dengan rutinnya perawatan dan pembaruan teknologi, aset tidak hanya akan bertahan lebih lama, tetapi juga tetap berfungsi dengan baik dan relevan.

Perusahaan yang secara proaktif mengganti komponen mesin yang usang atau melakukan upgrade perangkat keras dan perangkat lunak dapat meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh kegagalan sistem. Ini mengurangi biaya pembelian peralatan baru yang mahal dan memastikan bahwa investasi dalam aset tetap optimal dalam jangka panjang.

Meningkatkan Daya Saing

Penggunaan aset yang efisien dan modern dapat memberikan perusahaan keunggulan di pasar. Dengan memiliki peralatan atau teknologi yang lebih canggih dibandingkan kompetitor, perusahaan bisa menawarkan produk yang lebih unggul dalam hal kualitas dan biaya.

Misalnya, perusahaan yang menggunakan teknologi terbaru dalam proses produksinya dapat mengurangi biaya unit dan menawarkan harga lebih kompetitif tanpa mengurangi kualitas.

Inovasi yang didorong oleh investasi dalam aset produktif sering kali menciptakan diferensiasi yang kuat antara produk perusahaan dan produk pesaing.

Jenis dan Contoh Aset Produktif

Memahami berbagai jenis aset produktif sangat penting, terutama bagi Anda yang ingin mengelola keuangan bisnis dengan lebih strategis. Yuk, kenali jenis-jenisnya berikut ini!

Aset Lancar

Aset lancar adalah aset yang paling mudah dicairkan menjadi uang tunai, biasanya dalam waktu kurang dari satu tahun. Aset jenis ini dibutuhkan untuk membiayai operasional jangka pendek perusahaan. Beberapa contoh umum dari aset lancar meliputi kas, piutang usaha, persediaan barang dagangan, dan surat berharga jangka pendek.

Dengan memiliki aset lancar yang cukup, perusahaan dapat menjaga kestabilan arus kas dan menghadapi kebutuhan mendesak tanpa harus menjual aset tetap.

Aset Tetap atau Tidak Lancar Berwujud

Aset tetap berwujud merupakan aset jangka panjang yang memiliki bentuk fisik dan digunakan dalam operasional perusahaan. Contohnya seperti gedung, kendaraan, peralatan produksi, dan mesin. Meskipun tidak mudah diuangkan, aset ini sangat penting karena membantu perusahaan dalam menghasilkan produk atau jasa.

Aset tetap biasanya mengalami penyusutan seiring waktu sehingga perlu dicatat dalam laporan keuangan agar nilainya tetap terdata secara akurat.

Aset Tidak Berwujud

Berbeda dengan aset berwujud, jenis aset ini tidak memiliki bentuk fisik, tapi tetap bernilai bagi perusahaan. Contoh aset tidak berwujud antara lain hak cipta, hak paten, merek dagang, dan goodwill.

Aset ini sering kali menjadi pembeda nilai antara perusahaan satu dengan lainnya, terutama dalam hal inovasi dan kekuatan merek. Oleh karena itu, pengelolaan dan perlindungan terhadap aset tidak berwujud ini sangat penting untuk keberlangsungan bisnis di era digital.

Aset Investasi Jangka Panjang

Aset investasi jangka panjang adalah aset yang dikelola atau dialokasikan perusahaan untuk memperoleh imbal hasil di masa depan. Jenis aset produktif satu ini bisa berupa saham perusahaan lain, obligasi, properti investasi, hingga penyertaan modal dalam bentuk joint venture.

Investasi ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber pendapatan tambahan, tapi sebagai strategi diversifikasi risiko. Meskipun hasilnya tidak bisa langsung dirasakan, investasi jangka panjang yang dikelola dengan baik bisa menjadi cara untuk menjaga stabilitas perusahaan di tengah perubahan ekonomi.

Cara Mengelola Aset Produktif

Mengelola aset produktif bukan hanya tentang memanfaatkan aset yang ada, tetapi juga memastikan bahwa aset tersebut selalu dalam kondisi terbaik dan memberikan hasil maksimal. Berikut adalah beberapa cara yang efektif untuk mengelola aset produktif:

Pemeliharaan Rutin Aset Fisik

Pemeliharaan rutin pada aset fisik seperti mesin dan peralatan sangat penting untuk memastikan kinerjanya tetap optimal. Dengan perawatan yang tepat, usia pakai aset dapat lebih panjang, dan risiko kerusakan yang lebih besar dapat diminimalisir.

Pemanfaatan Aset secara Efisien

Pastikan aset digunakan secara efisien sesuai dengan tujuan dan kapasitasnya. Penggunaan yang berlebihan atau tidak sesuai dengan fungsinya dapat mengurangi produktivitas dan menambah biaya perawatan. Penggunaan yang tepat akan membantu memaksimalkan hasil dan mengurangi pemborosan.

Pemantauan dan Evaluasi Berkala

Aset produktif harus terus dipantau dan dievaluasi secara berkala. Dengan menganalisis data historis dan performa aset, perusahaan dapat menilai aset tersebut masih memberikan kontribusi yang optimal atau tidak. Jika diperlukan, lakukan upgrade atau ganti aset yang sudah tidak efektif.

Pencatatan dan Pelaporan yang Teliti

Memiliki sistem pencatatan yang terorganisir dan akurat sangat penting dalam mengelola aset. Dengan sistem ini, perusahaan dapat melacak kondisi dan nilai aset secara efektif sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan terkait pemeliharaan, penggunaan, dan investasi aset di masa depan.

Perbedaan Aset Produktif dan Aset Konsumtif

Selain aset produktif, terdapat aset konsumtif. Sesuai dengan istilahnya, karakteristik keduanya juga berbeda.

Aset produktif merupakan jenis kekayaan yang nilainya cenderung meningkat seiring waktu. Sebaliknya, aset konsumtif nilainya cenderung menurun dari waktu ke waktu. Hal ini bukan berarti aset produktif sama sekali tidak mengalami penyusutan nilai. Namun, penurunan nilainya umumnya lebih kecil jika dibandingkan dengan potensi kenaikan nilainya.

Agar lebih mudah dipahami, ambil contoh ponsel sebagai aset konsumtif. Saat dijual kembali, harga jual ponsel hampir selalu lebih rendah dibandingkan dengan harga saat pertama kali dibeli. Hal ini menunjukkan bahwa nilai aset konsumtif biasanya menyusut seiring berjalannya waktu.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa aset produktif memiliki peran penting dalam mendukung keberlangsungan dan pertumbuhan sebuah bisnis. Jenis aset ini bukan hanya menjadi sumber pendapatan, tapi menjadi fondasi kuat untuk inovasi, efisiensi, dan daya saing perusahaan.

Zaman yang serba digital ini, ada baiknya Anda beradaptasi dengan teknologi agar bisnis Anda bisa terus efisien dan produktif.

Anda bisa melakukan pencatatan aset perusahaan beserta penyusutannya dengan menggunakan software ERP seperti MASERP di mana sudah terintegrasi dengan berbagai fitur bisnis seperti penjualan, pembelian, persediaan barang, keuangan, akuntansi, distributormanufaktur dan lainnya.

Fitur Fixed Asset di MASERP membantu Anda menghitung penyusutan aktiva tetap dengan akurat sehingga memudahhkan Anda dalam mentracking aset Anda seperti kendaraan, mesin, hardware, dan peralatan kantor.

Pada fitur Master Fixed Asset, Anda bisa mencatat informasi seperti lokasi, merk, spesifikasi dan penanggungjawab untuk history lengkap pemindahan aset dari tangan ke tangan.

Segera konsultasikan kendala yang sedang dihadapi dan kebutuhan perusahaan Anda dengan konsultan ahli kami sekarang. GRATIS!

6 Cara Balance dalam Akuntansi dan Laporan Keuangan

Prepaid Expenses: Fungsi, Jurnal, dan Contoh