Tentu Anda pernah mendengar istilah organisasi nirlaba, bukan? Jenis organisasi ini cukup sering kita temui dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan pelayanan masyarakat.
Secara umum, organisasi adalah sekelompok orang dengan keahlian yang berbeda, tapi memiliki satu tujuan sama. Setiap anggota berperan aktif dalam menjalankan visi organisasi agar dapat memberikan dampak yang lebih luas.
Berbeda dengan perusahaan yang berorientasi pada profit atau keuntungan, organisasi nirlaba dibentuk untuk memberikan manfaat kepada masyarakat tanpa mencari keuntungan. Fokus utamanya adalah menjalankan program sosial yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, organisasi ini juga berperan sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan sosial.
Karena organisasi nirlaba tidak mengejar keuntungan, organisasi ini sering disebut sebagai organisasi nonprofit atau NGO (Non-Governmental Organization). Lalu, apa ciri, fungsi, dan contoh organisasi nirlaba ini? Yuk, simak penjelasannya di artikel ini!
Apa Itu Organisasi Nirlaba?
Mengutip laman Wikipedia, organisasi nirlaba sering disebut sebagai organisasi nonprofit yang memiliki tujuan utama untuk mendukung kebijakan tertentu atau mengatasi permasalahan sosial di suatu negara.
Organisasi ini biasanya terdiri dari berbagai institusi, seperti organisasi keagamaan, organisasi politik, rumah sakit, sekolah negeri, serta entitas lain yang memiliki visi serupa.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45, sumber daya utama organisasi nirlaba berasal dari sumbangan para anggotanya. Para penyumbang tidak mengharapkan keuntungan finansial dari kontribusi yang mereka berikan. Namun, seiring perkembangan zaman, organisasi ini juga dapat memperoleh pendapatan dari jasa yang diberikan kepada masyarakat atau melalui kegiatan investasi tertentu.
Sementara itu, menurut Foundationlist.org organisasi nirlaba adalah lembaga atau entitas yang bertujuan mendukung suatu misi sosial tertentu atau mempromosikan sudut pandang bersama. Organisasi ini tidak berorientasi pada pencapaian keuntungan finansial, melainkan lebih mengutamakan kontribusi bagi masyarakat.
Widodo dan Kustiawan juga berpendapat bahwa organisasi nirlaba adalah institusi yang dalam operasionalnya tidak berorientasi pada pencapaian laba atau keuntungan, melainkan bertujuan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.
Setiap organisasi nirlaba juga memiliki pandangan hidup yang berbeda serta dapat memengaruhi cara mereka beroperasi dan menjalankan program-programnya.
Secara keseluruhan, organisasi nirlaba hadir untuk melayani kepentingan publik, bukan sekadar memperoleh keuntungan seperti perusahaan berbasis bisnis. Tujuan utama entitas ini adalah membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ciri-Ciri Organisasi Nirlaba
Di Indonesia, ada banyak organisasi dengan berbagai tujuan. Hal ini sering membuat masyarakat bingung dalam membedakan satu organisasi dengan yang lain, terutama dalam menentukan apakah organisasi tersebut mencari keuntungan (profit) atau tidak (nonprofit). Untuk membantu Anda mengenali organisasi nirlaba, berikut beberapa ciri yang bisa dipahami.
Berdasarkan PSAK No. 45, organisasi nirlaba memiliki beberapa ciri utama, yaitu:
- Sumber dana utamanya berasal dari donatur yang tidak mengharapkan keuntungan finansial dari sumbangan mereka.
- Organisasi ini bisa menghasilkan barang atau jasa, tapi tujuannya bukan untuk mencari laba. Jika ada keuntungan, uangnya tidak dibagikan kepada donatur atau pemilik organisasi.
- Tidak ada pemilik yang jelas seperti dalam bisnis. Ini bisa diartikan, bahwa aset organisasi tidak bisa dijual, dialihkan, atau dikembalikan kepada penyumbang.
- Saat organisasi ini bubar atau dilikuidasi, tidak ada pembagian keuntungan kepada pihak tertentu. Biasanya, aset yang tersisa digunakan untuk pengembangan organisasi serupa.
Selain itu, menurut Anthony dan Young, organisasi nirlaba memiliki ciri-ciri seperti berikut ini:
- Tidak berorientasi pada keuntungan.
- Tidak mengharapkan keuntungan dari klien atau mitra kerja, tapi bergantung pada dana dari pihak lain.
- Lebih fokus pada pelayanan masyarakat.
- Ada aturan khusus terkait pajak.
- Sering menghadapi tantangan dalam menentukan tujuan dan strategi.
- Dikelola oleh tenaga profesional.
- Politik dapat mempengaruhi jalannya organisasi.
Fungsi Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba berperan penting dalam membantu masyarakat dan mendukung pembangunan sosial. Di bawah ini terdapat beberapa fungsi utama dari organisasi nirlaba, antara lain:
Menyediakan Layanan Publik
Banyak layanan penting seperti pendidikan dan kesehatan belum sepenuhnya terjangkau oleh semua orang. Oleh karena itu, organisasi nirlaba membantu mengisi kekurangan ini, misalnya dengan mendirikan sekolah gratis atau rumah singgah bagi anak-anak jalanan.
Membantu Kebutuhan Masyarakat
Organisasi nirlaba didirikan untuk menolong masyarakat yang membutuhkan. Contohnya, organisasi di bidang kesehatan menyediakan layanan medis gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.
Meningkatkan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat
Organisasi nirlaba sering mengedukasi masyarakat tentang isu-isu penting, seperti lingkungan, kesehatan, dan hak asasi manusia. Selain itu, mereka juga mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam aksi sosial, seperti penghijauan atau program relawan.
Mendorong Perubahan Sosial dan Kebijakan
Banyak organisasi nirlaba bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga lain untuk menciptakan perubahan kebijakan yang lebih adil. Misalnya, organisasi lingkungan yang mendorong aturan untuk mendukung pelestarian alam dan pengurangan sampah plastik.
Membela Hak-Hak Masyarakat
Organisasi nirlaba juga berperan dalam membela hak-hak kelompok yang kurang terwakili, seperti perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas. Misalnya, organisasi yang memperjuangkan hak perempuan berupaya melawan kekerasan dan diskriminasi gender.
Dengan strategi yang tepat, organisasi nirlaba bisa berkembang lebih pesat dan memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat.
3 Contoh Organisasi Nirlaba
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, organisasi nirlaba adalah lembaga yang beroperasi dengan tujuan tanpa mencari keuntungan. Pada umumnya, organisasi ini mendapatkan dana dari dukungan masyarakat, baik melalui donasi, hibah, maupun bentuk bantuan lainnya. Lalu, apa saja contoh organisasi nirlaba yang ada di Indonesia? Simak penjelasan berikut ini!
Yayasan
Menurut UU Nomor 28 Tahun 2004, yayasan adalah badan hukum yang dibentuk berdasarkan aset atau dana yang diberikan oleh pendiri atau pihak ketiga. Dana tersebut digunakan untuk mendukung program sosial, pendidikan, atau kegiatan amal lainnya.
Tidak seperti perusahaan yang membagikan keuntungan kepada pemilik, aset dalam yayasan dikelola secara independen dan tidak dapat diklaim kembali oleh pendirinya. Yayasan juga dapat menerima sumbangan dari pihak luar atau mendapatkan pendapatan dari investasi yang sesuai dengan tujuannya.
Berikut beberapa contoh yayasan yang beroperasi di Indonesia, yaitu:
- Yayasan Usaha Mulia/Karya Mulia (1976): Yayasan yang membantu masyarakat kurang mampu melalui program pendidikan, kesehatan, dan pengembangan komunitas.
- Yayasan Bumi Sehat (1995): Yayasan ini melatih bidan dan menyediakan layanan kesehatan bagi ibu dan anak.
- Yayasan Kemanusiaan Ibu Pertiwi (2002): Yayasan yang berfokus pada program pendidikan di Bali.
- Rachel House (2006): Yayasan satu ini menyediakan layanan perawatan paliatif bagi anak-anak dengan penyakit kronis.
Perkumpulan atau Asosiasi
Selain yayasan, organisasi nirlaba juga bisa berbentuk perkumpulan atau asosiasi. Perkumpulan atau asosiasi adalah wadah bagi sekelompok individu dengan tujuan yang sama. Perkumpulan ini bisa berbasis keanggotaan dan dapat bersifat formal maupun informal.
Jika asosiasi ingin mendapatkan perlindungan hukum, mereka perlu mengajukan pendaftaran ke Pengadilan Negeri dan memperoleh pengesahan dari Departemen Hukum dan HAM.
Beberapa contoh asosiasi non profit di Indonesia meliputi:
- Wildlife Conservation Society Indonesia (1999): Asosiasi yang melindungi kawasan konservasi di Sulawesi dan daerah lainnya.
- Sumatran Orangutan Society (2001): Asosiasi yang bergerak dalam pelestarian orangutan Sumatra dan habitatnya.
- Perkumpulan Pelita Indonesia (2003): Asosiasi untuk membantu masyarakat kurang mampu melalui berbagai program pengembangan komunitas.
- Gerakan Kebaikan Negeri (2022): Asosiasi yang berfokus pada pelayanan sosial, pendidikan, dan kemanusiaan.
Institut
Institut adalah organisasi nirlaba yang berfokus pada penelitian, pendidikan, dan pengembangan di bidang tertentu. Lembaga ini sering menjadi pusat riset, inovasi, serta advokasi kebijakan di berbagai sektor.
Beberapa contoh institut yang bersifat non profit di Indonesia, antara lain:
- Institut Teknologi Bandung (ITB)
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
- Institut Seni Indonesia (ISI)
- Institut Teknologi PLN
Lembaga seperti ini biasanya memiliki hubungan erat dengan dunia akademik dan riset guna meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Kesimpulan
Itulah penjelasan tentang organisasi nirlaba, mulai dari pengertian, ciri-ciri, fungsi, hingga contohnya di Indonesia. Sekarang, Anda dapat lebih mudah membedakan organisasi yang mencari keuntungan dan tidak mencari keuntungan.
Organisasi nirlaba dibuat untuk membantu masyarakat tanpa mengharapkan keuntungan. Meskipun proses mendirikannya tidak mudah dan butuh waktu, manfaatnya bisa dirasakan banyak orang. Oleh karena itu, organisasi nirlaba layak didukung karena berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembuatan laporan keuangan organisasi secara manual, tentu saja akan menyulitkan Anda karena akan menghabiskan waktu dan rentan terjadi human error.
Untuk menghindari dua hal tersebut, sebaiknya Anda menggunakan software akuntansi yang sudah terintegrasi seperti MASERP.
MASERP merupakan software ERP yang sudah terintergrasi dengan banyak fungsi bisnis seperti penjualan, pembelian, keuangan, manufaktur, persediaan barang, dan lain-lain.
MASERP akan memudahkan Anda mencatat, memantau dan membuat laporan keuangan seperti arus kas dan laba rugi perusahaan secara otomatis dan kapan saja tanpa harus menunggu rugi atau negatif.
Pencatatan dan pengawasan laporan keuangan harus dilakukan secara rutin untuk memastikan cash flow perusahaan selalu positif.
Segera konsultasikan kendala bisnis dan kebutuhan Anda dengan konsultan ahli kami. Gratis!