Cara Optimalkan SKU Penjualan untuk Tingkatkan Keuntungan

Written by Tika Ulfianinda

apa itu SKU penjualan

Bila saat ini Anda sedang menjalankan bisnis, baik itu e-commerce, retail, atau bahkan manufaktur, Anda pasti sudah tidak asing dengan istilah SKU Penjualan. Apakah Anda sudah memanfaatkan SKU dengan maksimal? Atau mungkin masih bertanya-tanya, apa sih sebenarnya SKU itu dan kenapa begitu penting untuk produk?

Di artikel ini akan dibahas mengenai SKU penjualan, mulai dari pengertian, manfaat, hingga strategi untuk mengoptimalkan SKU agar bisnis Anda lebih efisien dan menghasilkan lebih banyak keuntungan. Kami juga akan memberikan tips dan trik mengoptimalkan SKU, yuk dibaca sampai habis!

Apa Itu SKU Penjualan?  

SKU (Stock Keeping Unit) adalah kode unik yang digunakan untuk mengenali dan melacak setiap produk dalam inventaris yang ada di bisnis Anda.

Setiap SKU biasanya terdiri dari kombinasi huruf dan angka yang mewakili atribut produk, seperti merek, ukuran, warna, atau varian lainnya.  

Contoh sederhana SKU:  

  • Produk: Sepatu Lari  
  • Merek: NIKE  
  • Ukuran: 40  
  • Warna: Hitam  

SKU untuk produk ini bisa berupa NIKE-SEPATU40-HITAM.  

SKU berbeda dengan barcode. Barcode bersifat universal dan digunakan untuk keperluan pemindaian (scanning) di kasir, sedangkan SKU bersifat internal dan dibuat khusus untuk memudahkan manajemen inventaris dan proses penjualan.

Fungsi SKU Penjualan dalam Bisnis

Memudahkan Tracking Inventaris

SKU penjualan membantu Anda dan tim melacak setiap produk dengan lebih akurat dan efisien. Anda dapat mengetahui berapa banyak stok yang tersedia, di mana produk tersebut disimpan, dan kapan perlu dilakukan restock.

Adanya SKU dalam manajemen inventory sangat penting untuk menghindari masalah seperti kehabisan stok (stockout) yang bisa membuat pelanggan beralih ke toko lain, atau kelebihan stok (overstock) yang bisa membuat biaya penyimpanan membengkak dan risiko produk kadaluarsa.

SKU juga dapat meminimalisir kesalahan dalam pengiriman barang, karena setiap produk memiliki kode unik yang jelas.

Anda dapat memprediksi permintaan produk berdasarkan history data dan membuat perencanaan yang lebih strategis, jadi Anda bisa lebih siap menghadapi fluktuasi pasar seperti saat musim hari raya atau event besar.

Meningkatkan Efisiensi Operasional

SKU penjualan membantu menyederhanakan proses operasional bisnis, mulai dari penerimaan barang, penyimpanan, hingga pengiriman.

Ketika produk baru datang, tim gudang lebih mudah mengenali dan mengkategorikan produk berdasarkan SKU, jadi proses penyimpanan pun lebih cepat dan terorganisir.

Saat ada pesanan pelanggan, tim penjualan atau logistik bisa langsung menemukan produk yang dimaksud tanpa harus kesulitan mencari secara manual. Ini tentu mengurangi waktu yang terbuang dan meningkatkan produktivitas tim.

SKU juga memudahkan proses audit stok, karena setiap produk bisa dilacak dengan cepat dan akurat.

Analisis Penjualan Lebih Baik

SKU penjualan membantu mengumpulkan data penjualan yang lebih rinci dan terstruktur. Setiap transaksi yang melibatkan produk tertentu dapat dilacak melalui SKU-nya, sehingga Anda bisa mengetahui produk mana yang paling laris dan mana yang kurang diminati.

Data penjualan dapat dipakai untuk membuat keputusan yang lebih cerdas, seperti menentukan produk mana yang perlu dipromosikan lebih gencar atau produk mana yang sebaiknya di-discontinue.

Anda juga bisa menganalisis tren penjualan berdasarkan musim, lokasi, atau segmen pelanggan tertentu.

Misalnya, jika Anda menemukan bahwa produk dengan SKU tertentu lebih laris di daerah tertentu, Anda bisa menyesuaikan strategi marketing atau distribusi.

Data SKU juga dapat menjadi acuan Anda membuat prediksi penjualan, sehingga bisa merencanakan produksi atau membeli stok produk lebih tepat.

Meningkatkan Pengalaman Pelanggan

SKU penjualan tidak hanya dipakai untuk internal bisnis, tetapi juga untuk pelanggan. Di toko fisik, SKU membantu staf melayani pelanggan lebih cepat, karena staf bisa menemukan produk yang dicari dengan mudah.

Di e-commerce, SKU dipakai untuk mengkategorikan produk di website, jadi pelanggan bisa menelusuri dan menemukan produk yang mereka inginkan lebih cepat.

Kode SKU juga memastikan bahwa informasi produk yang ditampilkan (seperti ukuran, warna, atau varian) sesuai dengan stok yang tersedia, ini mengurangi risiko pelanggan kecewa karena produk tidak tersedia.

Pernahkah Anda mendapatkan rekomendasi produk lain di e-commerce? SKU yang terorganisir bisa memberikan rekomendasi produk yang lebih relevan kepada pelanggan, berdasarkan riwayat pembelian mereka. Ini adalah cara efektif untuk meningkatkan konversi penjualan dan kepuasan pelanggan.

Memudahkan Integrasi dengan Sistem Teknologi

SKU penjualan memungkinkan integrasi yang lebih baik dengan berbagai sistem teknologi, seperti software manajemen inventaris, sistem point of sales (POS), atau platform e-commerce.

Data SKU produk bisa disinkronkan secara otomatis antara sistem yang berbeda, sehingga mengurangi risiko kesalahan manusia (human error). Misalnya, ketika sebuah produk terjual di toko online, sistem akan secara otomatis mengurangi stok di database inventaris.

Ini sangat penting untuk bisnis yang memiliki banyak saluran penjualan (omnichannel), karena memastikan bahwa stok selalu terupdate di semua platform.

SKU juga memudahkan proses analisis data dengan bantuan tools seperti Google Analytics atau CRM, jadi Anda bisa mendapatkan insights yang lebih mendalam mengenai performa produk dan perilaku pelanggan.

Mengurangi Biaya Operasional

SKU Penjualan membantu mengenali area-area di mana biaya operasional bisa dikurangi. Misalnya, jika Anda menemukan produk dengan SKU tertentu sering mengalami kerusakan selama penyimpanan, Anda bisa mengevaluasi proses penyimpanan atau memilih supplier yang lebih baik.

SKU juga membantu mengurangi biaya yang terkait dengan kesalahan pengiriman, karena setiap produk bisa dilacak. Analisis data yang baik bisa menghindari pembelian stok yang berlebihan, karena bisa mengakibatkan biaya penyimpanan tinggi atau kerugian karena produk kadaluarsa.

Akurasi dalam Pelaporan

SKU penjualan memastikan data yang Anda laporkan akurat dan konsisten. Ini sangat penting untuk keputusan bisnis yang strategis, seperti perencanaan anggaran, forecasting penjualan, atau evaluasi performa produk.

Anda bisa melacak setiap transaksi dan pergerakan stok dengan detail, sehingga laporan keuangan dan inventaris lebih transparan. Akurasi dalam laporan juga membantu dalam memenuhi persyaratan audit atau regulasi, terutama untuk bisnis besar yang harus mematuhi standar tertentu.

Laporan yang akurat memudahkan dalam berkomunikasi dengan stakeholder, seperti investor atau partner bisnis, karena data yang disajikan bisa dipercaya dan mudah dipahami. 

Cara Membuat SKU Penjualan yang Efektif

Gunakan Format yang Konsisten

Cara pertama dalam membuat SKU penjualan adalah Anda perlu membuat dengan format yang konsisten untuk memudahkan tim memahami dan mengenali produk dengan cepat, serta memudahkan integrasi dengan sistem manajemen inventaris atau e-commerce platform yang Anda gunakan.

Misalnya, Anda bisa menggunakan kombinasi huruf dan angka yang mewakili atribut produk seperti merek, kategori, ukuran, dan warna.

Contohnya, untuk produk sepatu lari merek “NIKE” dengan ukuran 40 dan warna biru, SKU-nya bisa berupa NIKE-SEPATU40-BIRU.

Hindari Penggunaan Karakter Khusus

Karakter khusus seperti tanda hubung (/), garis bawah (_), atau tanda bintang (*) bisa menyebabkan masalah dalam sistem manajemen inventaris atau software e-commerce.

Beberapa sistem tidak mendukung karakter khusus, dan ini bisa menyebabkan error saat input data. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan hanya huruf dan angka dalam pembuatan SKU.

Misalnya, alih-alih menggunakan NIKE/SEPATU40-BIRU, gunakan NIKESEPATU40BIRU. Ini akan memastikan kompatibilitas dengan berbagai sistem dan mengurangi risiko kesalahan teknis.

SKU yang hanya terdiri dari huruf dan angka lebih mudah dibaca dan diingat oleh tim Anda.

Buat SKU yang Unik

Setiap produk, bahkan yang memiliki kemiripan, harus memiliki SKU yang unik. Misalnya, jika Anda menjual sepatu dengan warna yang berbeda, setiap warna harus memiliki SKU yang berbeda.

Contoh: NIKE-SEPATU40-BIRU untuk sepatu biru dan NIKE-SEPATU40-PUTIH untuk sepatu putih. Keunikan SKU memastikan tidak ada kebingungan ketika tracking inventaris atau pengiriman produk.

SKU dengan kode unik juga membantu dalam analisis penjualan, karena Anda bisa melacak performa setiap varian produk secara terpisah. 

Gunakan Sistem yang Mudah Diingat

SKU yang terlalu panjang atau rumit akan sulit diingat dan dipahami oleh tim Anda. Buat SKU yang singkat namun deskriptif. Misalnya, daripada menggunakan NIKE-SEPATULARIPRIAPRIA-42-PUTIH, Anda bisa menggunakan NIKE-SEPATU42-PUTIH.

SKU yang mudah diingat akan mempercepat proses pengambilan barang, pengiriman, dan tracking inventaris. SKU yang sederhana juga mengurangi risiko kesalahan saat input data.

Sertakan Informasi Relevan

Pastikan SKU berisi informasi yang relevan tentang produk, seperti merek, kategori, ukuran, warna, atau varian lainnya. Informasi ini akan membantu tim Anda dan pelanggan dalam mengidentifikasi produk dengan cepat.

Misalnya, SKU NIKE-SEPATU40-HITAM memberikan informasi lengkap tentang merek (NIKE), kategori (SEPATU), ukuran (40), dan warna (HITAM). Informasi yang relevan memudahkan proses analisis data penjualan. Anda bisa dengan mudah melihat produk mana yang paling laris berdasarkan kategori, ukuran, atau warna.

Gunakan Abstraksi yang Jelas

Jika Anda memiliki banyak produk, pertimbangkan untuk menggunakan singkatan atau kode yang jelas untuk kategori atau atribut produk. Misalnya, gunakan SPT untuk sepatu, TSP untuk tas pinggang, atau PD untuk pakaian dalam. Pastikan singkatan ini konsisten dan mudah dipahami oleh seluruh tim.

Contoh SKU: NIKE-SPT42-HITAM untuk sepatu dan SOREX-PD-M-HITAM untuk pakaian dalam. Abstraksi yang jelas akan memudahkan proses pencatatan dan pelacakan, terutama jika Anda memiliki ribuan produk dalam inventaris.

Uji dan Evaluasi SKU Berkala

Setelah membuat SKU, lakukan uji coba untuk memastikan bahwa sistem berjalan dengan lancar. Evaluasi apakah SKU yang Anda buat mudah dipahami, konsisten, dan kompatibel dengan sistem yang digunakan. Jika ada masalah, segera lakukan revisi.

Evaluasi berkala juga penting untuk memastikan bahwa SKU tetap relevan dengan perkembangan bisnis. Misalnya, jika Anda menambahkan kategori produk baru, pastikan format SKU yang ada masih bisa mengakomodasinya.

Strategi Mengoptimalkan SKU Penjualan untuk Meningkatkan Keuntungan

Lakukan Analisis ABC 

Analisis ABC adalah metode yang membantu mengkategorikan produk berdasarkan kontribusinya terhadap penjualan dan keuntungan.

  • Kategori A mencakup 20% produk yang memberikan 80% penjualan (mengikuti prinsip Pareto).
  • Kategori B adalah produk dengan penjualan menengah.
  • Kategori C adalah produk dengan penjualan rendah namun tetap perlu dipertahankan.

Anda bisa fokus pada produk-produk yang paling menguntungkan dan mengurangi investasi pada produk yang kurang laris.

Misalnya, Anda bisa meningkatkan stok untuk produk Kategori A dan mempertimbangkan diskon atau promosi untuk produk Kategori C. Analisis ABC juga membantu mengenali tren pasar dan menyesuaikan strategi inventaris sesuai kebutuhan.

Gunakan Software Manajemen Inventaris

Mengelola SKU secara manual, terutama jika bisnis Anda memiliki ratusan atau ribuan produk, bisa menjadi sangat rumit dan rentan terhadap kesalahan.

Dengan menggunakan software manajemen inventaris seperti MASERP, Anda bisa mengotomatisasi proses pelacakan stok, pembuatan laporan, dan analisis data.

Software MASERP juga memungkinkan Anda untuk mengintegrasikan data penjualan, pembelian, dan inventaris dalam satu platform, sehingga Anda bisa mengambil keputusan lebih cepat dan akurat.

Optimalkan Penempatan Produk

Penempatan produk yang strategis, baik di toko fisik maupun e-commerce, bisa sangat mempengaruhi penjualan.

Untuk toko fisik, pastikan produk dengan SKU kategori A (produk paling laris) ditempatkan di area yang mudah dijangkau pelanggan, seperti dekat pintu masuk atau di rak eye-level. Di e-commerce, pastikan produk-produk ini muncul di halaman utama, hasil pencarian teratas, atau bagian “Rekomendasi”.

Anda juga bisa menggunakan teknik cross-selling dan up-selling dengan menampilkan produk Kategori A bersamaan dengan produk Kategori B atau C.

Misalnya, jika Anda menjual sepatu lari (Kategori A), tampilkan juga kaos olahraga (Kategori B) sebagai produk pelengkap.

Lakukan Promosi untuk Produk Kategori C

Produk Kategori C mungkin tidak sepopuler produk Kategori A, tetapi bukan berarti mereka tidak memiliki potensi. Salah satu strategi untuk meningkatkan penjualan produk Kategori C adalah dengan melakukan promosi, bundling, atau diskon.

Misalnya, Anda bisa menawarkan paket bundling yang menggabungkan produk Kategori A dengan produk Kategori C, seperti “Beli Sepatu Lari, Dapat Kaos Gratis”.

Anda juga bisa menggunakan produk Kategori C sebagai hadiah atau bonus untuk pembelian tertentu. Strategi ini tidak hanya membantu mengurangi stok mati (dead stock) tetapi juga meningkatkan nilai transaksi rata-rata (average transaction value).

Pantau Performa SKU Berkala

Pasar dan preferensi pelanggan selalu berubah, sehingga penting untuk memantau performa SKU secara berkala. Lakukan evaluasi bulanan atau triwulanan untuk melihat produk mana yang masih relevan dan produk mana yang perlu di-discontinue.

Misalnya, jika Anda menemukan bahwa produk tertentu terus mengalami penurunan penjualan selama beberapa bulan, mungkin sudah saatnya untuk menggantinya dengan produk baru yang lebih sesuai dengan tren pasar.

Kesimpulan

Itulah penjelasan lengkap mengenai SKU yang mungkin sedang Anda butuhkan untuk membuat manajemen inventory di bisnis Anda menjadi lebih baik.

Mengelola ribuan inventory dengan cara manual tentu menjadi masalah karena sering dihadapkan pada kesalahan perhitungan atau human error. Solusi terbaiknya adalah menggunakan sistem ERP yang sudah dilengkapi dengan modul inventory dan juga sudah terintegrasi dengan modul lain seperti penjualan, pembelian, akuntansi, keuangan, laporan bisnis, dan modul lain.

Anda hanya memerlukan satu sistem ERP saja untuk semua operasional perusahaan, tanpa membeli software berbeda untuk tiap departemen yang malah membuat anggaran membengkak.

Sistem ERP memang memerlukan investasi yang lumayan, tetapi jika bisnis Anda membutuhkan solusi menyeluruh bagi operasional bisnis, menggunakan MASERP adalah solusi terbaik dalam mengoptimalkan proses ini.

MASERP menawarkan layanan hybrid cloud, di mana Anda bisa memasang software di server kantor atau di cloud. Software tetap bisa dipakai meskipun koneksi internet mati. Software MASERP dapat digunakan untuk multi company, multi cabang, multi gudang, dan multi mata uang.

MASERP dapat digunakan untuk lebih dari satu entitas perusahaan tanpa biaya tambahan. Dengan database SQL server, MASERP kuat menampung jutaan transaksi dan tidak akan corrupt.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!

Cara Mudah dan Rumus Perhitungan Lembur

Pengertian Kas Kecil dan Metode Pengelolaannya untuk Bisnis