Marginal Cost: Komponen, Rumus dan Cara Mudah Menghitungnya

Written by Tika Ulfianinda

marginal cost adalah

Lima biaya yang berperan dalam operasional bisnis meliputi biaya tetap, biaya variabel, biaya total, average cost, dan marginal cost. Setiap biaya tersebut memiliki fungsi dan cara perhitungan yang berbeda. Dari lima jenis biaya itu, marginal cost adalah salah satu biaya yang berperan penting untuk mendapatkan laba bisnis yang maksimal.

Artikel ini akan membahas lengkap mengenai apa itu marginal cost, perbedaannya dengan marginal revenue dan marginal profit, fungsi marginal cost, komponen marginal cost, dan cara menghitung marginal cost. Yuk disimak sampai habis!

Pengertian Marginal Cost

Biaya marginal atau marginal cost adalah perubahan total biaya yang muncul saat jumlah produksi atau biaya produksi bertambah. Bagi sebuah bisnis, proses produksi yang memerlukan biaya tentu perlu benar-benar diperhatikan berapa besar biayanya karena akan memengaruhi hasil produksi dan harga barang.

Marginal cost adalah prediksi biaya yang akan berubah jika output berubah. Saat marginal cost lebih tinggi, maka harga barang atau jasa juga akan lebih tinggi agar mendapatkan laba maksimal.

Tujuan adanya marginal cost adalah untuk menemukan titik yang menunjukkan sebuah bisnis dapat mencapai skala ekonomi, yaitu nilai keuntungan ketika jumlah produk efisien.

Bisnis yang ingin mendapatkan keuntungan maksimal sebaiknya perlu membandingkan pendapatan marginal (revenue marginal) dari produk yang dijual dengan menggunakan marginal cost untuk proses produksi barang tersebut.

Bila pendapatan marjinal sama dengan marginal cost, maka bisnis Anda akan mendapatkan jumlah output dengan keuntungan maksimal.

Bagaimana jika pendapatan marginal lebih kecil dari marginal cost? Anda dapat menambah keuntungan dengan meningkatkan produksi. Tetapi, bila pendapatan marjinal cenderung lebih besar dibandingkan marginal cost, maka keuntungan dapat lebih ditingkatkan dengan mengurangi produksi.

Oleh karena itu, penentuan marginal cost sangat penting sebagai bahan pengambilan keputusan dan perencanaan suatu bisnis. Namun keputusan menambah atau mengurangi produksi untuk memaksimalkan keuntungan juga harus didasarkan pada pertimbangan lain. Contohnya seperti harga pasar atau persaingan harga dan daya beli konsumen.

Perbedaan Marginal Revenue dan Marginal Profit

Marginal Revenue

Marginal revenue adalah pendapatan tambahan yang dihasilkan dengan memproduksi dan menjual satu unit produk lagi.Ini dihitung dengan mengurangkan total pendapatan dari tingkat produksi sebelumnya dari total pendapatan dari tingkat produksi saat ini.

Marginal revenue adalah metrik penting bagi bisnis karena membantu menentukan tingkat produksi optimal untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Baca Juga: Sales Revenue yang Bisa Tingkatkan Penjualan Perusahaan

Marginal Profit

Marginal Profit adalah keuntungan tambahan yang dihasilkan dengan memproduksi dan menjual satu unit produk lagi. Ini dihitung dengan mengurangkan marginal cost dari marginal revenue. Marginal profit adalah metrik penting bagi bisnis karena membantu menentukan profitabilitas produk dan service pada berbagai tingkat produksi.

Ketika sebuah bisnis memproduksi suatu produk, mereka mengeluarkan berbagai biaya seperti bahan mentah, tenaga kerja, dan biaya overhead. Total biaya produksi suatu produk adalah jumlah dari semua biaya ini.

Harga produk yang terjual adalah pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis. Jika pendapatan yang dihasilkan produk lebih besar dari total biaya produksinya, maka bisnis memperoleh keuntungan.

Jika marginal revenue dari memproduksi dan menjual unit tambahan lebih besar dari marginal cost, maka bisnis harus terus memproduksi dan menjual produk tersebut. Jika marginal cost lebih besar dari marginal revenue, maka bisnis harus berhenti memproduksi dan menjual produk tersebut.

Baca Juga: Rumus dan Cara Mudah Menghitung Produk Marginal

Fungsi Marginal Cost

Bagi sebuah bisnis, membuat keputusan mengenai level produksi dan strategi penetapan harga adalah hal penting. Itu adalah sebagian fungsi marginal cost. Berikut ini penjelasan singkat beberapa fungsi marginal cost:

Pengambilan Keputusan

Marginal cost membantu membuat keputusan dalam level produksi dengan membandingkan marginal cost dengan marginal revenue (pendapatan tambahan yang diperoleh dari penjualan satu unit lebih), bisnis dapat menentukan titik level produksi untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Penetapan Harga

Memahami marinal cost sangat penting untuk menetapkan harga. Sebuah bisnis perlu menetapkan harga di atas marginal cost untuk memastikan profitabilitas. Bila Anda menetapkan harga terlalu tinggi di atas marginal cost dapat mengakibatkan kehilangan penjualan karena pembeli akan beralih ke kompetitor yang memiliki harga lebih murah. Tetapi, menetapkan menetapkan harga di bawah marginal cost juga dapat menyebabkan kerugian.

Oleh karena itu, jangan lupa untuk lakukan riset pasar dan kompetitor juga untuk menetapkan harga produk.

Baca Juga: Apa itu Biaya Produksi? Pengertian, Jenis dan Contoh

Alokasi Sumber Daya

Analisis marginal cost membantu dalam alokasi sumber daya yang dimiliki bisnis Anda. Ini membantu perusahaan menentukan di mana perlu mengalokasikan sumber daya secara efisien dengan membandingkan marginal cost dari produksi berbagai barang atau jasa.

Pengendali Biaya

Marginal cost yang dapat dikontrol dapat mengendalikan biaya produksi secara efektif. Anda perlu memahami titik saat marginal cost naik secara signifikan, sehingga dapat menghindari produksi dan pengeluaran yang berlebihan.

Komponen Marginal Cost

Komponen marginal cost terdiri dari biaya variabel, biaya tetap, marginal cost dari input, opportunity cost, dan skala ekonomi. Berikut ini penjelasan singkatnya:

Biaya Variabel

Biaya yang nilainya bervariasi tergantung pada level produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, dan utilitas. Nilai biaya variabel tergantung pada hasil produksi dan jumlah tiap unit yang akan diproduksi. Saat volume produksi dan output bertambah, biaya variabel juga akan menjadi lebih besar.

Biaya Tetap

Biaya yang memiliki nilai konstan walau produksi rendah atau tinggi, contohnya adalah biaya sewa gedung, gaji karyawan, dan asuransi. Walaupun biaya tetap tidak memengaruhi marginal cost secara langsung, tetapi biaya tetap akan memengaruhi struktur biaya dan profitabilitas bisnis.

Biaya Marginal dari Input

Biaya ini merupakan biaya tambahan yang dikeluarkan saat memakai satu unit lebih dari suatu produksi tertentu seperti tenaga kerja dan bahan baku. Ini akan menghitung perubahan dalam biaya ketika level produksi berubah.

Opportunity Cost

Marginal cost juga meliputi opportunity cost dari sumber daya yang ada. Biaya ini mewakili nilai alternatif yang sering diabaikan saat menggunakan sumber daya untuk tujuan tertentu.

Misalnya menggunakan mesin untuk produksi, marginal cost akan mencakup opportunity cost dari tidak menggunakan mesin tersebut.

Skala Ekonomi

Marginal cost juga dapat dipengaruhi oleh skala ekonomi. Skala ekonomi terjadi ketika biaya rata-rata produksi menurun seiring dengan peningkatan hasil produksi, mengakibatkan marginal cost yang lebih rendah.

Sebaliknya, skala disekonomi muncul ketika biaya rata-rata meningkat dengan tingkat produksi yang lebih tinggi, menghasilkan marginal cost yang lebih tinggi.

Cara Menghitung Marginal Cost

Marginal cost adalah konsep penting dalam perekonomian dan bisnis karena membantu dalam menentukan level produksi dan harga produk. Rumus marginal cost:

Marginal cost = perubahan biaya total / perubahan kuantitas

Perubahan biaya total: perubahan total biaya produksi satu unit produk tambahan

Perubahan kuantitas: perubahan kuantitas produk yang diproduksi.

Misalnya, jika sebuah bisnis memproduksi 100 unit produk dengan biaya Rp5,000,000,-, dan memproduksi 101 unit produk yang sama dengan biaya Rp5,100,000,-, maka marginal cost untuk memproduksi satu unit lagi adalah:

Marginal cost = (Rp5,100,000,- – Rp5,000,000,-) / (101 – 100) = Rp100,000,-

Kesimpulan

Marginal cost memiliki fungsi sebagai bahan pengambilan keputusan dalam produksi, penetapan harga jual produk atau services, alokasi sumber daya, dan pengendali biaya dalam bisnis.

Komponen margin cost meliputi biaya variabel, biaya tetap, opportunity cost, dan skala ekonomi.

Sama seperti melakukan pencatatan keuangan dan kegiatan akuntansi, perusahaan akan dapat terbantu dengan adanya software atau program. Salah satunya adalah MASERP.

Sebagai software ERP, MASERP dapat mengakomodasi pembuatan laporan keuangan perusahaan dan mendukung perusahaan untuk membuat kegiatan lain menjadi lebih efektif sesuai yang dibutuhkan perusahaan.

Dengan dukungan teknologi dan fitur canggih dari MASERP, perusahaan dapat mengakses data-data real time yang diperlukan di mana saja dan kapan saja. Tak hanya itu, MASERP juga memfasilitasi perusahaan dalam menyajikan 300+ laporan dan berbagai modul seperti akuntansi, penjualan, pembelian, aset, persediaan, dan lain-lain.

Kabar baiknya, MASERP dapat dicustom sesuai dengan bisnis flow perusahaan. Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi konsultan ahli kami, gratis!

Cara Mudah Menghitung Laba Bersih (Rumus & Contoh Laporan)

Debt to Equity Ratio: Fungsi, Cara Menghitung, dan Penilaian Ideal