5 Tahapan dan Manfaat Membuat Business Blueprint

Written by S Nuraini Safitri

B2B Adalah

Cetak biru atau blueprint adalah istilah yang sering digunakan dalam bidang konstruksi dan arsitektur. Namun tahukah Anda jika dunia bisnis juga mengenal istilah blueprint? Lantas, apakah penggunaan kedua istilah tersebut memiliki arti yang sama?

Secara garis besar, blueprint dalam bidang konstruksi maupun bisnis sama-sama merujuk pada kerangka awal yang digunakan sebagai gambaran untuk mencapai tujuan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai blueprint dalam dunia bisnis, simak pembahasan lengkap di bawah ini.

Apa Itu Blueprint?

Dalam membangun bisnis yang terarah, konsisten dan terstruktur, dibutuhkan metode khusus atau rancangan yang harus diikuti untuk menentukan arah ke depan suatu bisnis. Metode itu biasa disebut dengan istilah blueprint.

Blueprint adalah sebuah kerangka kerja terperinci yang digunakan sebagai landasan untuk membuat kebijakan. Kebijakan tersebut berisi tentang penetapan tujuan dan sasaran, penyusunan strategi, pelaksanaan program, serta implementasi yang harus dilaksanakan oleh setiap unit dalam perusahaan.

Blueprint harus diperhatikan oleh seluruh sumber daya manusia di perusahaan, baik itu para pengusaha, pemimpin, ataupun para eksekutif yang ingin mengelola bisnisnya dengan benar.

Bisnis blueprint akan membantu untuk memahami secara detail tentang bisnis yang dijalankan, karena di dalamnya terdapat dokumentasi setiap prosedurnya, sistem yang digunakan, dan berbagai elemen lainnya.

Selain itu, blueprint bisa menjadi alat paling ampuh untuk membangun konsistensi suatu bisnis atau perusahaan. Sehingga jika suatu saat ingin mencoba suatu sistem bisnis lainnya, bisa mengacu pada blueprint yang telah ditentukan, bahwa apakah sistem bisnis baru tersebut cocok dengan dasar dari bisnis yang dijalankan atau tidak.

Baca Juga: Bisnis Model Canvas: Pengertian, Tujuan, Komponen hingga Contoh

Manfaat Blueprint Bagi Perusahaan

Blueprint mempunyai beberapa manfaat dalam perusahaan. Adapun manfaat blueprint adalah sebagai berikut:

Membantu Menemukan Kesalahan

Blueprint dapat digunakan untuk membantu menemukan kesalahan. Rancangan yang berisi diagram ini bisa memberikan gambaran sebagai acuan untuk menemukan masalah berikut dengan detail serta asal muasalnya.

Menghadirkan Peluang Optimasi

Diagram yang tercantum dalam blueprint bisa memberikan peluang optimasi untuk kegiatan yang akan dilakukan setelahnya. Diagram tersebut juga membuka kemungkinan semua proses bisa memperoleh optimasi sehingga tugas dapat dilaksanakan dengan baik.

Sebagai Pembanding

Manfaat blueprint yang selanjutnya adalah sebagai pembanding. Dengan blueprint Anda bisa membandingkan bisnis dengan bisnis kompetitor melalui diagram. Alhasil Anda bisa memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai bisnis yang ingin dijalankan.

Memberikan Feedback

Blueprint bisa membantu Anda mendapatkan feedback untuk mengetahui baik buruknya bisnis yang sedang dijalankan. Feedback tersebut juga berfungsi sebagai sarana perbaikan untuk sistem di masa mendatang. Karena hal ini, wajar jika feedback memegang peranan penting pada bisnis perusahaan.

Tahapan Membuat Business Blueprint

Terdapat beberapa tahapan yang dalam pembuatan business blueprint. Dan tahapan yang penting dalam penyusunan blueprint adalah tujuan, sasaran, strategi, dan pelaksanaan program. Nah, berikut ini penjabarannya.

Tujuan atau Goals dari Bisnis

Dalam hal ini, tujuan suatu bisnis bisa berupa tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek. Karena dalam melakukan bisnis, tidak cukup jika hanya mengandalkan tujuan jangka panjang. Karena pastinya yang diharapkan dari sebuah bisnis adalah profit dan omset.

Nah hasil tersebut tidak akan berubah jika tidak pernah mengubah apapun yang dilakukan dalam menjalankan bisnis. Sehingga tujuan jangka pendek yang mengacu pada tujuan jangka panjang sangatlah penting. Di dalam suatu tujuan, terdapat visi, misi, dan goals perusahaan yang bisa menjadi acuan.

Visi, yaitu tujuan jangka panjang yang ingin dicapai yang bersifat mutlak dan bisa memberikan inspirasi serta motivasi bagi semua orang dalam perusahaan

Misi, yaitu suatu usaha yang bisa dilakukan untuk mencapai visi. Dan setiap orang yang terlibat dalam bisnis harus mengetahui visi dan misi perusahaan, sehingga bisa mencapai tujuan bersama

Goals, yaitu turunan dari misi, yang merupakan suatu usaha yang bisa dicapai dalam waktu singkat dan bertahap. Dalam penyusunan goals, bisa menggunakan metode SMART, yaitu Specific, Measurable, Achievable, Realistic, dan Time Bound. Dan nantinya, goals ini dijabarkan dalam rencana kerja sehingga pekerjaan akan dilakukan secara teratur oleh semua orang.

Menentukan Sasaran

Pada bagian ini, ditentukan rencana lokasi bisnis, kriteria lokasi, dan juga metode atau media pemasaran. Selain itu, menentukan sasaran atau target pasar pada produk yang akan dijual, dan juga melakukan positioning.

Positioning adalah suatu tindakan yang dilakukan perusahaan untuk merancang produk dan pemasaran sehingga bisa diingat oleh konsumen.

Dan dengan cara ini diharapkan konsumen bisa menghargai atas usaha dan produk yang dijual, serta bisa tepat sasaran. Semakin diterima dan dikenal masyarakat, maka penjualan suatu produk akan semakin meningkat.

Menyusun Strategi

Tahap ini membahas tentang penyusunan strategi yang terstruktur. Strategi-strategi tersebut bisa mengenai strategi produk dan jasa, strategi harga, strategi promosi, strategi distribusi, dan juga strategi manajemen sumber daya manusia. Strategi tersebut dibuat secara terstruktur dan disesuaikan dengan karakter customer, sehingga akan tersistem dan tepat sasaran.

Pelaksanaan Program

Tidak hanya tentang bisnis, namun blueprint juga harus mengandung tata cara pelaksanaan program, yang di dalamnya terdiri dari aturan, ukuran pencapaian, dan juga tanggung jawab.

Fokus Strategi

Tahap terakhir adalah menentukan fokus strategi yang bertujuan supaya konsumen lebih lekat dengan brand. Hal ini bisa dengan pembuatan karakter blueprint yang unik, sulit ditiru, dan berbeda dengan yang lainnya, sehingga bisa menjadi identitas brand tersebut.

Kesimpulan

Terlepas dari perbedaan antara kedua jenis blueprint, dapat disimpulkan bahwa blueprint adalah rancangan yang dibutuhkan agar proses pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik. Blueprint memegang peranan yang sangat penting sehingga pembuatannya harus dilakukan dengan seksama.

Namun, dibalik suksesnya strategi dan berbagai rencana menggunakan metode bisnis model canvas, beberapa pihak juga tentunya membutuhkan software yang mumpuni untuk memenuhi kebutuhan pendataan yang jelas dan akurat.

Tanpa data-data yang jelas, penerapan bisnis model canvas juga akan terganggu. Misalnya di komponen keuangan, di mana para akuntan butuh software akuntansi modern agar segala proses pendataan keuangan lebih praktis dan cepat.

Tidak hanya di bagian keuangan, bagian lainnya pun bisa menggunakan software ERP agar pekerjaan bisa dikerjakan lebih praktis. Software ERP yang bisa Anda gunakan adalah MASERP.

Yuk, segera konsultasikan terlebih dahulu, agar software MASERP ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Akun Nominal: Jenis dan Bedanya dengan Akun Riil

Rekomendasi 5 Omnichannel Indonesia