Sebelum memulai investasi, sebagai investor sebaiknya Anda memahami dengan jelas tujuan dari Anda berinvestasi, produk yang Anda investasikan, jangka waktu, dan lain-lain. Banyak investor yang malah merugi karena tidak mau meluangkan waktu untuk mempelajari hal yang berhubungan dengan investasi. Dalam investasi saham, sangat diwajibkan untuk melakukan dua analisis, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Kenapa? Agar Anda dapat memahami produk saham tersebut beserta kondisi perusahaannya, lalu Anda bisa menentukan strategi dan membuat keputusan apakah saham tersebut layak disebut atau tidak. Untuk membantu Anda memahami kedua analisis tersebut, khususnya fundamental, yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Apa Itu Analisis Fundamental?
Analisis fundamental adalah evaluasi yang dilakukan dengan mengukur nilai intrinsik di suatu instrumen aset. Ketika Anda melakukan evaluasi tersebut, Anda perlu mempelajari semua aspek yang menjadi pengaruh pada kinerja sebuah aset, misalnya keadaan makro ekonomi, kekuatan keuangan, kinerja industri perusahaan tersebut sampai keadaan manajemen perusahaan.
Contohnya dapat berupa kinerja perusahaan yang terbuka dan dipublikasi secara berkala, cara ini umumnya dilakukan oleh investor di pasar modal. Mereka menganalisis dari perspektif makro sampai makro untuk memahami harga sebenarnya dari aset yang mereka miliki atau akan dibeli.
Tidak hanya di saham, analisis fundamental dapat di juga digunakan pada instrumen pasar sekunder, surat utang, dan lainnya. Analisis ini tidak selamanya tepat untuk membaca perubahan harga aset dalam waktu yang singkat atau jangka panjang, tetapi dapat memberikan mengenai kinerja dan peluang perusahaan di luar mekanisme pasar.
Baca Juga: 7 Tips Memilih Perusahaan Sekuritas yang Aman untuk Berinvestasi!
Jenis Analisis Fundamental
Terdapat dua jenis analisis fundamental yang perlu Anda ketahui yaitu analisis fundamental kuantitatif dan kualitatif. Apa perbedaan dari kedua analisis tersebut? Berikut penjelasan singkatnya!
Analisis Fundamental Kuantitatif
Yang pertama ada analisis kuantitatif, biasanya dipakai para investor dalam memahami data-data yang terdapat angka di dalamnya. Contohnya investor saham yang mengecek laporan keuangan perusahaan tersebut di mana terdapat nilai modal, aset, laba bersih dan hal lain yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan.
Mungkin Anda sebagai investor newbie bertanya, bagaimana bisa melihat laporan keuangan perusahaan lain? Bagi perusahaan Tbk dan melantai di bursa, laporan keuangan harus dapat dilihat oleh publik yang merupakan investor di perusahaan tersebut. Laporan keuangan perusahaan tersebut dapat digunakan investor untuk menganalisis kinerja dari perusahaan, apakah baik atau tidak untuk dijadikan aset portofolio investasi.
Analis merekomendasikan untuk membeli kalau kondisi harga pasar lebih rendah dari hasil analisisnya, dan sebaliknya akan merekomendasikan untuk dijual jika harganya mencapai nilai tinggi. Tetapi sebaiknya Anda jangan menelan mentah-mentah, karena pergerakan pasar dan mekanismenya tidak tetap.
Analisis Fundamental Kualitatif
Faktor lain yang membuat analisis kuantitatif tidak tepat adalah faktor yang tidak diukur dengan angka, dan peran analisis kualitatif sangat dibutuhkan. Analisis kualitatif yang dilakukan investor umumnya berupa persaingan perusahaan di pasar, model bisnis, kemajuan teknologi perusahaan, kualitas pimpinan, siklus bisnis, pertumbuhan industri, kondisi konsumen, dan lain-lain
Bisa jadi, kinerja perusahaan menurun dapat terjadi karena tidak bisa memenangkan persaingan bisnis di pasar, perusahaan yang tidak memakai teknologi untuk beradaptasi saat ini juga dapat menjadi salah satu faktornya. Walaupun tidak menunjukkan angka, tetapi faktor kualitatif ini memiliki pengaruh pada peluang perusahaan.
Cara Analisis Fundamental Saham untuk Pemula
Sebagai investor yang ingin memiliki aset yang bagus dan cuan, terdapat dua cara analisis fundamental mudah untuk pemula:
Analisis Fundamental Saham Top Down
Cara yang pertama adalah analisis top down yang dilakukan dengan memahami kondisi makro ekonomi perusahaan, sektor usaha yang unggul dan kinerja perusahaan. Terdapat tiga indikator yang dipakai yaitu analisis makro, analisis sektoral dan analisis mikro.
Analisis mikro digunakan untuk mengetahui keadaan ekonomi negara seperti tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, investasi dan lain-lain. Ketika ekonomi sebuah perusahaan dalam kondisi baik, itu juga akan berpengaruh pada keuntungan yang diperoleh perusahaan. Beberapa kondisi makro yang menjadi dasar analisis fundamental adalah inflasi, perpajakan, kebijakan fiskal dan moneter, produk domestik bruto dan lain sebagainya.
Kalau analisis sektoral atau analisis industri dipakai para investor untuk mengetahui kondisi dari tiap industri yang memiliki peluang cemerlang di masa mendatang. Setiap investor pasti menginginkan nilai keuntungan investasi yang bertambah di masa mendatang. Misalnya di saat pandemi saat ini, banyak perusahaan yang memiliki prospek bagus seperti kesehatan, perbankan dan e-commerce. Sebaliknya, bisnis wisata, perhotelan, dan retail malah mengalami penurunan dalam penjualan.
Selain itu, Anda juga dapat melihat persaingan antar kompetitor saat ini dan masa mendatang. Lakukanlah pengecekan prospektus bisnis termasuk juga belanja modal dan rencana pengembangan usaha. Contohnya Anda tertarik membeli saham FMCG, maka Anda wajib memperhatikan bagaimana persaingannya di industri tersebut, berapa nilai pangsa pasarnya, dan lain sebagainya.
Analisis Fundamental Saham Bottom Up
Selanjutnya, Anda dapat melakukan analisis bottom up yaitu dengan melakukan dari bawah ke atas. Maksudnya adalah Anda awali dengan memilih saham lalu melihat kinerja perusahaan tersebut dari laporan keuangannya, setelah itu Anda bisa menilai apakah saham tersebut cocok untuk dikoleksi untuk jangka panjang. Anda juga perlu melihat update tren ekonomi makro dan mikro dan membuat perbandingan kinerja antara industri sejenis.
Tipsnya adalah pelajari laporan keuangan dan pantau kinerjanya dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dari mulai laba bersih, rasio utang, kondisi cash flow atau arus kas, bagaimana dan berapa pembagian dividennya, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, bandingkan harga saham untuk mengetahui saham tersebut berada di nilai tertinggi atau tidak, apakah akan memberi keuntungan atau tidak. Anda bisa memakai indikator price to earning ratio (PER) yaitu rasio harga saham terhadap laba bersih per saham.
Baca Juga: Cara Menghitung IRR (Internal Rate of Return) untuk Berinvestasi
Kesimpulan
Dua jenis analisis fundamental antara lain analisis fundamental kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif biasanya dipakai para investor dalam memahami data-data yang terdapat angka di dalamnya, seperti laporan keuangan. Sedangkan analisis kualitatif berupa persaingan perusahaan di pasar, model bisnis, kemajuan teknologi perusahaan, kualitas pimpinan, siklus bisnis, pertumbuhan industri, kondisi konsumen, dan lain-lain
Terdapat dua cara analisis mudah untuk pemula yaitu top down dan bottom up. Tiga indikator dalam analisis top down yaitu analisis makro, analisis sektoral dan analisis mikro. Sedangkan analisis bottom up diawali dengan memilih saham lalu melihat kinerja perusahaan dari laporan keuangannya, setelah itu menilai apakah saham tersebut cocok untuk dikoleksi untuk jangka panjang. Anda juga perlu melihat update tren ekonomi makro dan mikro dan membuat perbandingan kinerja antara industri sejenis.
Berinvestasi tidak hanya diperuntukkan untuk individu, tetapi juga untuk perusahaan atau bisnis. Sebuah bisnis perlu berinvestasi dalam source yang dapat berupa pemimpin dan tenaga kerja yang berkualitas, produk dan bisnis yang memiliki value, serta penggunaan teknologi.
Dalam hal penggunaan teknologi, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software ERP yang dapat membuat kegiatan operasi sehari-hari menjadi lebih produktif, efisien dan efektif.
MASERP sebagai software ERP yang sudah dipercaya oleh ribuan perusahaan dapat membantu Anda dalam membuat laporan-laporan keuangan di perusahaan. Jadi Anda pun tahu mengenai laporan kas dan laporan laba rugi. Selain itu, banyak pula fitur-fitur pendukung yang ada dalam software MASERP.
Software akuntansi MASERP bisa menjadi pilihan yang terbaik untuk segala kebutuhan akuntansi usaha Anda. Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!