Sense of belonging adalah dapat dilihat dari diri manusia terlihat dari perasaan aman, nyaman, dikenali dan diterima dalam satu kelompok sama halnya seperti ikan dalam air. Tentunya sense of belonging ini berperan besar terhadap kesehatan mental dan secara tidak langsung kesehatan fisik.
Sense of belonging biasa disebut dengan rasa memiliki, sangat penting bagi perusahaan karena akan berhubungan dengan motivasi, komitmen, dan rasa kebanggaan yang dimiliki oleh karyawan. Sense of belonging adalah dibangun dan ditumbuhkan dalam diri karyawan jika tidak dilakukan dengan pendekatan yang tepat.
Apa Itu Sense of Belonging
Secara sederhana, sense of belonging adalah sebagai rasa memiliki. Rasa ini bukan bermakna keinginan untuk memiliki perusahaan secara fisik. Akan tetapi merupakan rasa ikut berkontribusi dan bertanggung jawab atas kepentingan perusahaan.
Kinerja yang didasarkan atas sense of belonging akan berbeda dengan cara sembarangan. Karena karyawan merupakan aset, maka pertumbuhan perusahaan ditentukan oleh kinerja mereka.
Karyawan yang mempunyai rasa memiliki tentu akan lebih produktif dalam bekerja. Sehingga dapat mencapai visi dan misi perusahaan secara optimal. Sementara mereka yang tidak mempunyai ikatan emosional maka kinerjanya akan kurang optimal.
Membangun sense of belonging sangat penting dilakukan. Jadi bukan hanya menuntut karyawan untuk ikut berkontribusi dalam tugas dan pekerjaan. Karena bila seperti itu mereka akan bekerja dengan kualitas standar.
Hal ini perlu lebih diperhatikan ketika masa pandemi. Karena banyak yang harus bekerja dari rumah, terkena pemotongan gaji hingga tidak adanya insentif. Hal tersebut membuat rasa memiliki yang dimiliki semakin berkurang.
Ketika diperlakukan dengan cara yang seperti itu, biasanya mereka merasa tidak diterima. Sehingga bisa mendorong keinginan untuk resign. Agar tidak terjadi hal tersebut, perusahaan harus terus mengambangkan sense of belonging mereka.
Rasa memiliki juga berkaitan dengan penyatuan para karyawan yang berasal dari latar belakang dan karakter berbeda. Sehingga dapat membantu membangun hubungan sosial melalui perasaan diterima. Karyawan yang mempunyai perasaan diterima akan mempunyai kinerja tinggi dan tidak mudah sakit. Sehingga menguntungkan perusahaan untuk mampu semakin bertumbuh dan menghemat anggaran pengeluaran.
5 Tips Membangun Sense Of Belonging
Terbuka dan Diskusi
Cara pertama membangun pendekatan sense of belonging adalah dengan mendorong keterbukaan dan diskusi di tingkat manajemen.
Pendekatan ini dilakukan karena kerap kali hambatan pribadi antar karyawan di tempat kerja sering muncul sebagai bagian dari kurangnya inklusivitas, rasa hormat dan keberagaman.
Karena atasan tidak mengenal baik karyawannya satu sama lain, maka pada akhirnya atasan tidak mengetahui ambisi, motivasi serta suka dan duka karyawan di tempat kerja. Oleh karena itu, keterbukaan antara manajemen dan karyawan sangat penting karena dapat mendorong karyawan untuk berbagi pengalaman khususnya tentang saran mereka dalam meningkatkan bisnis.
Ikatan Sosial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kerjasama atau kolaborasi dengan kedekatan antar karyawan bahkan ketika sebelumnya mereka tidak saling menyukai satu sama lain.
Saat karyawan merasa dekat dengan orang yang bekerja dengan mereka, maka karyawan merasakan sense of belonging yang lebih besar dalam kaitannya dengan bisnis.
Kamu sebagai pemimpin bisa mengembangkan kolaborasi ini dengan berbagai cara seperti membentuk kelompok kerja atau membuat tata letak kantor yang tepat.
Menetapkan Visi Misi
Pemimpin bisnis harus menjadi komunikator yang ulung agar bisa menyampaikan tujuan dan visi misi perusahaan dengan baik.
Dalam membangun dan mengomunikasikan visi misi ini, sebaiknya setiap karyawan diajak untuk berbagi ide dan saran mereka, supaya merasa menjadi bagian dari perusahaan. Kamu dapat menyampaikan visi misi perusahaan ini dengan cara storytelling untuk meningkatkan pemahaman karyawan tentang bagaimana mereka bisa menyesuaikan diri dengan visi tersebut.
Selain itu, perusahaan juga bisa mendorong karyawan membuat visi misi bersama dalam rangka meninjau nilai dan budaya perusahaan secara berkala agar karyawan bisa tetap berkontribusi pada bisnis.
Budayakan Inklusivitas
Manajemen perusahaan yang baik adalah mereka yang membudayakan inklusivitas dalam perusahaan secara proaktif. Kata inklusivitas sendiri merupakan lawan dari kata eksklusif.
Ini adalah suatu sikap dimana manajemen memposisikan diri sama dengan karyawannya dan membuat manajemen mampu memahami perspektif karyawan dengan baik. Titik penting dari inklusivitas adalah memandang karyawan secara sama dengan tidak membedakan suku, ras, agama dan golongan.
Menyiapkan Pendampingan
Cara selanjutnya yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan sense of belonging adalah dengan menyiapkan pendampingan seperti adanya mentor. Dengan cara ini, kamu bisa menciptakan rasa memiliki karyawan di tempat kerja. Adapun nantinya bentuk dari pendampingan ini bisa formal atau informal.
Kesimpulan
Salah satu distraksi terbesar karyawan saat sedang bekerja di kantor adalah apakah mereka memiliki masalah keuangan pribadi atau tidak. Ketika mereka bebas dari masalah keuangan, yang terkecil sekalipun, maka fokus bekerja mereka akan lebih baik.
Dengan fokus kerja yang lebih baik, maka mereka mampu berkontribusi dengan baik, sehingga apa yang mereka hasilkan akan bermanfaat bagi perusahaan. Mereka akan menyadari betapa pentingnya diri mereka bagi perusahaan, sehingga sense of belonging pun dapat muncul dengan sendirinya.
Di sini, kamu bisa menggunakan software akuntansi modern, seperti MASERP yang bisa membantumu melakukan berbagai pencatatan inventory ataupun pendataan dan lainnya.
Dengan software akuntansi, kamu juga bisa membantu divisi finansial, membuat laporan keuangan. Intinya, software akuntansi ini bisa digunakan sesuai bentuk perusahaan kamu, bahkan di berbagai bidang, seperti bidang konstruksi.