Inventory Turnover Ratio: Rumus dan Cara Menghitungnya

Written by S Nuraini Safitri

Inventory ERP

Inventory turnover ratio menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan jika memiliki usaha terutama ritel dan grosir. Hal ini karena kadang ada waktunya barang dagangan tidak habis terjual sesuai dengan harapan dengan penyebab yang kurang jelas. Ini akan mempengaruhi pergerakan atau perputaran persediaan. Di sini ada rumus inventory turnover yang harus dipahami jika ingin menerapkannya.

Rumus dari inventory turnover akan sangat membantu para pebisnis dalam meningkatkan penjualan dan memutar persediaan atau stok barang dengan cepat. Keuntungan akan datang dengan sendirinya jika penjualan terus tinggi dan perputaran barang terus berjalan cepat dan stabil.

Apa Itu Inventory Turnover?

Inventory turnover atau biasa disebut stock turn ini memiliki arti sebagai perputaran persediaan. Perputaran yang dimaksud adalah seberapa cepat persediaan dapat dijual dan tersedia kembali untuk dijual dalam satu periode jual. Lalu inventory turnover digunakan untuk mengukur seberapa cepat perusahaan mampu menjual persediaan dalam periode tertentu dan membandingkannya dengan industri.

Inventory turnover ratio yang rendah menandakan rendahnya penjualan dan memungkinkan adanya kelebihan persediaan. Pebisnis bisa melihat dengan jelas apakah bisnis berjalan lancar atau sedang dalam kondisi yang tidak baik. Perputaran barang yang cepat tentu menjadi tanda dimana penjualan tinggi artinya bisnis berjalan baik. Sebaliknya, jika rasio tinggi menandakan bahwa terjadinya tingkat penjualan yang tinggi. Maka dari itu sistem ratio perputaran persediaan ini sangat penting untuk diterapkan.

Baca Juga: Mengenal Fungsi, Jenis dan Tips Pengelolaan Inventory

Memahami Ratio Inventory Turnover

Ada beberapa hal kenapa kamu harus melakukan perhitungan inventory turnover, yaitu:

Mengambil Keputusan Bisnis

Memahami inventory ini juga membantu perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis berikut:

  • Strategi marketing seperti apa sehingga barang yang ditentukan cepat keluar dari persediaan?
  • Berapa pinjaman yang akan diajukan kepada bank?
  • Strategi pricing yang akan digunakan untuk menjual barang tersebut?
  • Kapan waktu yang tepat untuk membeli bahan baku atau persediaan kepada vendor?
  • Barang apa saja yang harus diproduksi dalam satu periode tertentu?

Dengan mengetahui inventory turnover, perusahaan mampu meningkatkan efektivitas barang sehingga mendapatkan keuntungan yang maksimal. Di samping itu, perusahaan mampu membandingkan bisnis lain di industri yang sama.

Apakah efisiensi operasional berdasarkan inventory turnover ratio dengan perusahaan lain sama, di bawah, atau melampaui berdasarkan rata-rata yang ditetapkan industri. Sehingga perusahaan mampu mendapatkan gambaran apa yang harus dilakukan perusahaan untuk meningkatkan keunggulan bisnis.

Mengetahui Posisi Keuangan

Ada banyak tools keuangan yang bisa memahami bagaimana posisi keuangan bisnis Anda, salah satunya adalah rasio inventory turnover. Jadi, rasio perputaran persediaan mampu memberikan gambaran bagi perusahaan bagaimana mereka bisa mencapai Key Performance Indicator (KPI).

Berapa banyak barang yang berhasil dijual pada satu periode tertentu? Apakah memenuhi KPI yang telah ditetapkan? Di sisi lain, rasio inventory turnover juga membantu bank untuk mengetahui seberapa lancar aset yang dimiliki perusahaan.

Misalnya ketika perusahaan melakukan pinjaman ke bank. Mereka ingin tahu apakah produk yang akan dijual memiliki likuiditas yang tinggi sehingga perusahaan mampu membayar hutang pada waktu yang ditentukan. 

Menghemat Pengeluaran

Memahami inventory turnover juga membantu perusahaan mengefisiensikan pengeluaran untuk memproduksi atau membeli persediaan. Barang yang disimpan juga membutuhkan biaya. Apabila disimpan terlalu lama, maka beban biaya perusahaan juga akan meningkat.

Sebaliknya, pada waktu tertentu jika perputaran persediaan terlalu tinggi juga akan merugikan perusahaan. Perusahaan akan sulit memenuhi permintaan, biaya transportasi yang tinggi, hingga adanya panic buying yang mampu merugikan perusahaan itu sendiri.

Menghitung Inventory Turnover Ratio

Ratio Inventory Turnover (sumber: bluecart)

Ratio invenory turnover adalah rasio yang merinci berapa banyak persediaan yang terjual selama suatu periode. Untuk menghitung rasio tersebut, harga pokok barang dibagi dengan rata-rata persediaan untuk periode yang sama. Mengukur inventory turnover dapat membantu mencapai keseimbangan yang tepat antara tingkat inventaris dan permintaan.

Banyak yang membuat kesalahan dengan memiliki terlalu banyak persediaan yang menghabiskan ruang inventaris tanpa menghasilkan penjualan yang diperlukan untuk membenarkan inventaris yang begitu besar.

Persediaan yang terlalu sedikit memberi pelanggan terlalu sedikit pilihan. Pelanggan mungkin akan memilih untuk berbelanja di tempat lain yang menawarkan pilihan lebih banyak.

Memantau inventory turnover dengan cermat dapat membantumu menemukan solusi yang efektif untuk dua skenario yang tidak menguntungkan ini.

Rumus Ratio Inventory Turnover

Dalam ratio ini ada rumus yang perlu dipahami yaitu dengan membagi harga pokok penjualan (HPP) untuk suatu periode dengan rata-rata persediaan untuk periode tersebut.

Karenanya sebelum melakukan perhitungan, pastikan dahulu mengetahui rumus perhitungannya inventory ratio adalah:

Ratio Inventory Turnover = Penjualan / Rata-rata Persediaan

Pada umumnya penggunaan rata-rata persediaan dari rumus ini adalah sebagai pengganti persediaan akhir yang sangat berfluktuasi pada sepanjang tahunnya. Contohnya, perusahaan mungkin akan membeli barang dagangan dalam jumlah yang cukup banyak di awal tahun, lalu akan menjualnya di bulan-bulan selanjutnya sehingga persediaan di akhir tahun akan menjadi sedikit.

Kondisi tersebut tidak akurat dalam mencerminkan persediaan aktual sepanjang tahun. Karenanya, dibutuhkan perhitungan rata-rata persediaan. Average inventory dihitung dengan cara menambahkan persediaan awal dan persediaan akhir, lalu dibagi dua.

Rumus rasio ini juga dapat ditulis seperti berikut ini :

Ratio Inventory Turnover = Penjualan / ((Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2)

Contoh kasusnya seperti ini:

Sebuah perusahaan yang menjual sebuah printer lalu melaporkan biaya pokok penjualannya pada laporan laba/rugi senilai Rp100 juta. Persediaan awal dari perusahaan ini adalah senilai Rp300 juta sedangkan persediaan akhirnya adalah senilai Rp200 juta. Lalu, berapakah rasionya dari perusahan tersebut?

Jadi rinciannya sebagai berikut:

Penjualan : Rp100 juta

Persediaan Awal : Rp300 juta

Persediaan Akhir : Rp200 juta

Berapa ratio inventory turnover? Jadi, kita gunakan rumus yang sudah dijabarkan diatas, Rasio Perputaran Persediaan = Penjualan / ((Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2)

Rasio Inventory Turnover = Rp. 100.000.000,- / ((Rp. 300.000.000,- + Rp. 200.000.000,-) / 2)

Ratio Inventory Turnover = 0,6 kali

Jadi, inventory turnover ratio perusahaan ini adalah sebesar 0,6 kali.

Pastikan untuk menemuka informasi sesuai dengan data statistik dengan bidang industri kamu hal ini karena agar kamu dapat melihat bagaimana peringkat perusahaan kamu dalam hal perputaran persediaan dibandingkan dengan para kompetitor dalam bidang yang sama.

Rekomendasi terbaik adalah rekomendasi yang disarankan oleh para akuntan dalam perusahaan kamu, nantinya para akuntan ini akan memberikan informasi terkait apakah angka perputaran persediaan dalam perusahaan kamu baik atau tidak.

Dan jangan lupa untuk memastikan bahwa harga pokok penjualan dan rata-rata persediaan ditentukan menggungkana dasar perhitungan yang sesuai. Karenanya untuk mereka yang memiliki sebuah usaha yang tujuannya untuk menggaet para investor, menggunakannya sebagai pengukur likuiditas pada usaha kamu. Hal ini karena persediaan barang merupakan sebuah aset perusahaan terutama untuk yang bergerak dalam bidang retail seperti yang sudah disebutkan di atas.

Kesimpulan

Jadi sudahkah kamu paham mengenai inventory turnover ratio ini, beserta rumus dan cara menghitung rasio nya? Intinya, sebuah perusahaan juga perlu memperhatikan hal terkait penyetokan barang agar efektivitas penjualan bisa lebih baik dan tidak merugikan.

Selain itu, agar segala pemantauan penyetokan barang di gudang berjalan dengan efisien, ada baiknya kamu menggunakan software akuntansi modern seperti MASERP yang bisa membuat pekerjaan lebih mudah.

Bahkan, dengan software akuntansi, kamu bisa memantau stok barang kapan saja di mana saja, tanpa melakukan peninjauan langsung ke lapangan. Seperti pemantauan usia produk yang sudah ada di tangan konsumen. Tidak hanya itu, software ini juga bisa dicustom dengan bisnis flow perusahaan.

Yuk, coba konsultasikan terlebih dahulu, demi kemudahan pencatatan dan penjualan yang lebih efektif.

Baca Juga: Pengertian Inventory Turnover

Cashflow Quadrant: Employee, Self-Employed, Big Business dan Investor

Software Inventory Terbaik: Fitur Inventory MASERP