Tidak hanya dokter dan jurnalis, akuntan juga punya kode etik akuntan yang harus diterapkan dalam melakukan segala pekerjaan yang berkaitan dengan akuntansi. Pasalnya, profesi akuntan juga harus melakukan nilai-nilai etika yang baik dan sesuai dengan kode etiknya. Nah, adapun pakem dari nilai-nilai tersebut ada dalam kode etik akuntan yang akan dijelaskan berikut ini.
Pengertian Kode Etik Akuntan
Jika IDI adalah Ikatan Dokter Indonesia, akuntan juga punya organisasi yang menaungi profesi akuntansi, yakni Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI. IAI sendiri merupakan sebuah organisasi profesional yang berdiri dan bertanggung jawab untuk mengembangkan nilai-nilai etika akuntan profesional.
Di sini IAI mewajibkan para akuntan profesional agar bisa melakukan segala tindakan dengan cara bertanggung jawab penuh saat terlibat dalam layanan akuntansi serta meninjau seluruh informasi yang berkaitan dengan keuangan yang sensitif.
Selain dari segi ilmu pengetahuan, para akuntan juga harus menerapkan pertimbangan moral yang baik di seluruh kegiatan akuntansi. Ketika ada klien, akuntan harus melayani dengan penuh tanggung jawab, jujur, serta akurat layanan profesional kepada klien sambil menyajikan penilaian yang jujur terkait segala informasi tentang kesehatan keuangan perusahaan kepada masyarakat umum.
Di sini etika dan perilaku etis juga sangat penting diterapkan oleh profesi akuntansi karena hal tersebut juga mengacu pada prinsip umum seperti kejujuran, integritas, dan moral.
Bagi kamu yang merupakan seorang akuntan, maka penting untuk memgetahui kode etik perilaku profesional. Karena bagaimanapun kode etik akuntan merupakan seperangkat aturan khusus yang telah ditetapkan oleh badan akuntan publik bersertifikat.
Baca Juga: 7 Tahapan Siklus Akuntansi yang Harus Anda Pahami
Etika Profesi Akuntan
Integritas
Etika profesi dalam kode etik akuntan yang pertama perlu dimiliki adalah integritas. Di mana etika tersebut bisa dijadikan sebagai alat untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan publik.
Di sini setiap anggota atau akuntan profesional harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya, yakni dengan memiliki integritas setinggi mungkin. Integritas tuh seperti apa? Integritas adalah sikap yang dituntut untuk menjadi seorang akuntan jujur atau berterus terang.
Standar Teknis
Etika selanjutnya yang ada di kode etik akuntan adalah wajib mengikuti standar teknis yang relevan dan telah ditentukan. Seorang akuntan profesional memiliki kewajiban untuk melakukan penugasan dari penerima layanan di mana selama penugasan tersebut dijalankan kegiatannya harus sejalan dengan prinsip integritas dan objektifitas.
Perilaku Profesional
Namanya juga akuntan profesional, maka wajib hukumnya seorang akuntan bertindak secara profesional dalam hal apapun, terutama dalam menindak seluruh aktivitas akuntansi. Karena dengan begitu reputasi kamu sebagai seorang akuntan juga akan terlihat dari sikap profesionalisme yang dimiliki seseorang.
Selain itu, wajib juga bagi kamu untuk menjauh segala perilaku yang bisa mendiskreditkan profesi, di mana hal tersebut harus dipenuhi sebagai perwujudan tanggung jawabnya terhadap penerima layanan, pihak ketiga, anggota lain, staf, pengusaha, hingga masyarakat umum.
Sama dengan profesi lainnya, ketika kamu sedang dalam upaya memasarkan dan mempromosikan diri dan pekerjaan, kamu tidak diperkenankan untuk mencemarkan nama baik profesi.
Tanggung Jawab Profesi
Selanjutnya, seorang akuntan harus memiliki tingkat pertimbangan moral yang tinggi secara profesional dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang akuntan profesional.
Tanggung jawabnya sendiri adalah berupa melakukan segala aktivitas dengan baik dan jujur kepada pengguna layanan mereka dan tanggung jawab. Karena sudah profesional jangan membuat kamu menjadi semena-mena, karena etika-etika tersebut diperlukan untuk mempertahankan dan meningkatkan tradisi profesi.
Kepentingan Publik
Etika yang kelima yang harus dimiliki anggota akuntan profesional adalah bertindak dalam konteks pelayanan kepada publik. Apapun alasannya, tanamkan bahwa prioritas kamu sebagai akuntan adalah menghormati kepercayaan publik dan menunjukkan profesionalisme.
Pasalnya, salah satu ciri-ciri profesi adalah bisa penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntansi juga memainkan peran penting dalam masyarakat atau publik.
Kerahasiaan
Selanjutnya, etika akuntan juga perlu menjaga kerahasiaan. Di mana prinsip kerahasiaan seorang akuntan mewajibkan untuk tidak melakukan hal berikut:
- Anggota tidak mengungkapkan informasi rahasia yang didapatkan dari hubungan profesional dan hubungan bisnis pada pihak di luar perusahaan akuntan atau organisasi tempat akuntan bekerja tanpa otoritas yang memadai dan spesifik. Terkecuali, mereka memiliki hak dan kewajiban hukum atau profesional untuk mengungkapkan kerahasiaan tersebut.
- Akuntan tidak diperkenankan menggunakan informasi rahasia untuk menghasilkan keuntungan pribadi atau bahkan pihak ketiga. Informasi yang diperoleh melalui hubungan profesional dan hubungan bisnis.
Objektivitas
Etika yang terakhir adalah bersikap objektif, setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya serta bebas dari segala konflik kepentingan dalam memenuhi kewajiban profesionalnya.
Di sini, prinsip objektivitas bisa menunjukkan kualitas yang dapat memberikan nilai untuk memenuhi layanan yang diberikan oleh anggota. Sikap objektivitas yang diwajib untuk anggota salah satunya seperti bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka, dan bebas dari konflik.
Tujuan Profesi Akuntansi
Bukan sekadar pekerjaan, profesi akuntansi merupakan pekerjaan untuk memenuhi tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi.
Nah, untuk bisa menjadi profesi akuntansi yang profesional, maka kamu harus memenuhi beberapa persyaratan ini:
- Kredibilitas
- Profesionalisme
- Kualitas Layanan
- Kepercayaan
Lantas apa tujuan kode etik profesi akuntansi dibuat? Simak deretannya berikut ini:
- Meningkatkan kualitas organisasi secara profesional.
- Menjaga kesejahteraan anggota.
- Menjunjung tinggi martabat profesi akuntansi
- Membantu meningkatkan kualitas profesi baik secara individu atau organisasi.
- Meningkatkan layanan para anggota profesi akuntansi
- Memiliki organisasi profesional yang kuat dan mapan.
Kesimpulan
Tidak cukup untuk menjadi seorang akuntan biasa? Jika iya, maka kamu bisa upgrade diri untuk menjadi seorang akuntan profesional. Dengan begitu, karir kamu akan lebih mudah digapai.
Namun, untuk bisa menjadi seorang profesi akuntansi, maka kamu harus mengetahui seluruh kode etik yang menjadi pedoman profesi. Pedoman ini bisa diterapkan dalam menghadirkan jasa pengelolaan laporan keuangan atau proses akuntansi bisnis yang lebih baik ke depannya.
Karena akuntan akan selalu berhubungan dengan data, keuangan dan pembukuan, maka sebagai akuntan profesional kamu harus mengetahui lebih banyak soal teknologi canggih di bidang akuntansi.
Salah satunya adalah software akuntansi yang akan banyak membantu kamu dalam proses pembukuan hingga operasional bisnis lain.
Tidak digunakan sembarangan, sebagai profesional kamu juga harus memahami prinsip kode etik profesi akuntan dengan baik dalam penggunakan software akuntansi.
Di sini, software hanya sebagai alat bantu untuk mempercepat dan mempermudah pekerjaan akuntan dengan lebih maksimal. Misalnya untuk membuat laporan keuangan yang rinci, laporan pajak, pembukuan, inventory, kas, dan lainnya. Salah satu software yang bisa digunakan adalah MASERP.
MASERP bisa dijadikan sebagai alat bantu para akuntan untuk membuat berbagai macam laporan perusahaan. MASERP juga digunakan untuk meminimalisir kesalahan akibat salah input atau hitung, karena software ini memberikan data yang akurat.
Baca Juga: Daftar Sertifikasi Akuntansi Paling Dicari untuk Bangun Karir Anda