Ada banyak cara untuk mendapatkan atau membeli suatu barang yang diinginkan. Salah satunya adalah dengan cara pembelian cicilan atau kredit. Bagi yang sering membeli barang dengan cara kredit, mungkin sudah akrab dengan istilah satu ini. Ya, down payment adalah uang muka dari yang harus dibayarkan saat akan membeli barang tersebut.
Biasanya para pembeli atau konsumen akan terlebih dulu merogoh kocek sebelum dapat menggunakan suatu barang yang ingin dibeli. Jumlah uang yang diberikan kepada penjual atau pihak pemberi kredit bisa sangat berbeda tergantung dari jenis barang. Selain itu, frekuensi cicilan dari barang tersebut juga sedikit banyak amat berpengaruh terhadap besarnya down payment.
Agar lebih jelas lagi, simak penjelasan mengenai down payment berikut ini!
Apa Itu Down Payment?
Down payment artinya adalah uang muka. Adapun uang muka yang dimaksud adalah sejumlah uang yang dibayarkan di awal untuk pembelian suatu barang secara cicilan atau kredit. Maksudnya, down payment adalah pembayaran di muka untuk pembelian barang yang dihitung berdasarkan persentase dari total harga barang yang dicicil.
Tujuan dari pembayaran down payment adalah untuk memastikan bahwa pihak pembeli atau pencicil melakukan pembayaran terhadap suatu barang yang dibelinya. Maksudnya, untuk menghindari risiko pembeli tidak melakukan pembayaran yang disepakati sesuai nilai angsurannya. Biasanya, pembayaran down payment dilakukan pada periode awal pembelian barang secara kredit.
Selain sebagai uang muka, down payment juga menjadi bentuk kesepakatan bahwa pihak pembeli menyetujui syarat-syarat pembelian barang secara cicilan. Lazimnya, barang yang dibeli atau dicicil secara kredit adalah barang yang cukup berharga tinggi, seperti tepat tinggal dan kendaraan. Secara khusus, pembeli akan mendapatkan hak menggunakan barang setelah membayarkan sejumlah down payment yang disepakati.
Baca Juga: Perbedaan Debit dan Kredit dalam Perbankan dan Akuntansi
Karakteristik Down Payment
Pembayaran down payment secara nominal dapat ditentukan besarnya. Artinya, pihak pembeli bisa menentukan apakah ingin membayar down payment dengan jumlahh besar atau jumlah yang lebih rendah. Kedua opsi tersebut tentu memiliki karakteristik masing-masing. Berikut keuntungan dari pembayaran down payment dengan jumlah besar.
Angsuran Bulanan Lebih Kecil
Down payment yang dibayarkan dalam jumlah besar tentu dihitung berdasarkan persentase dari harga barang. Dengan melakukan pembayaran down payment berjumlah besar di awal, maka akan menjadikan beban angsuran menjadi lebih rendah. Sebagai tambahan, angsuran yang dibayarkan juga disesuaikan dengan frekuensi cicilan yang disepakati sebelumnya.
Bunga Lebih Rendah
Pembayaran down payment yang lebih besar mungkin bisa diimbangi dengan jumlah bunga yang lebih rendah. Maksudnya, pihak pemberi cicilan dapat menghitung risiko yang lebih kecil dari pembelian suatu barang. Alhasil, bunga yang dibayarkan oleh pihak pembeli barang dapat menjadi lebih rendah daripada seharusnya.
Proses Pelunasan
Pembayaran down payment dalam jumlah besar dapat membuat pembeli melunasi barang dengan lebih cepat dan tidak dipersulit. Mengapa demikian? Pemberi pinjaman cenderung lebih menyukai proses pelunasan yang lebih lambat. Namun, sudah lazim diketahui, semakin besar jumlah down payment suatu barang, maka akan semakin sedikit jumlah yang harus dilunasi di saat membeli barang.
Selain itu, tak jarang para pembeli atau pihak pencicil memilih untuk membayarkan down payment dalam jumlah kecil, berikut karakteristiknya
Pindah Tangan Barang Lebih Cepat
Pihak pembeli tentunya ingin segera menggunakan barang yang dia beli. Begitu pun saat akan melakukan pembelian secara kredit. Dengan memilih jumlah down payment yang lebih kecil, pembeli tak perlu mengumpulkan uang dalam waktu lebih lama untuk memperoleh barang. Namun, perlu diingat, semakin kecil jumlah down payment, maka akan semakin besar jumlah angsuran yang harus dibayarkan tiap bulannya.
Surplus Dana Tambahan
Apa maksudnya dengan surplus dana tambahan? Dengan membayar down payment dalam jumlah kecil, pihak pembeli dapat mengalokasikan dana lain untuk dana tambahan. Nantinya, dana tambahan ini dapat digunakan sebagai jaminan untuk perbaikan atau keperluan lain yang diperlukan untuk barang tersebut. Selain itu, dana yang tersisa juga dapat digunakan untuk sebagai tabungan.
Baca Juga: 3 Cara Menghindari Perilaku Konsumtif
Contoh Produk Down Payment
Ada banyak jenis barang yang bisa dibeli dengan terlebih dulu membayar down payment. Berbagai produk dengan harga tinggi adalah salah satu indikator pembeli untuk membayarkan down payment, diantaranya adalah produk-produk berikut ini:
Rumah
Sampai saat ini, tempat tinggal atau rumah adalah produk yang identik dengan kredit atau cicilan. Dengan demikian, untuk mendapatkan sebuah rumah idaman, kita diharuskan untuk membayarkan down payment. Hal itu dilakukan untuk membeli rumah secara kredit dengan pembayaran down payment di awal sebagai jaminan pembayaran angsuran.
Kendaraan
Membeli kendaraan juga jadi salah satu hal yang lazim dilakukan oleh banyak orang. Meski bisa dibeli tanpa cicilan, namun banyak orang lebih memilih untuk membeli kendaraan dengan cara kredit. Pihak pemberi kredit/leasing juga lebih menyukai cara tersebut mengingat down payment dan angsuran merupakan pencegahan terhadap tindakan bayar yang gagal dari pembeli.
Meski down payment dicatat sebagai jumlah uang yang dibayar di awal pembelian rumah atau kendaraan, hal tersebut juga jadi penentu dari lamanya cicilan tersebut dilunasi. Perlu diingat kembali, bahwa besaran down payment juga menjadi acuan untuk menentukan nilai angsuran yang harus dibayarkan. Semakin tinggi jumlah down payment yang dibayarkan, maka akan memungkinkan pembeli untuk melunasi dalam jumlah yang lebih sedikit pada saat membayar angsuran.
Baca Juga: Apa Itu Paylater? Manfaat dan Tips Menggunakannya!
Kesimpulan
Down payment adalah sejumlah uang yang dibayarkan di awal untuk pembelian suatu barang secara cicilan atau kredit. Down payment dihitung berdasarkan persentase dari total harga barang yang dicicil. Tujuan dari pembayaran down payment adalah untuk memastikan bahwa pihak pembeli atau pencicil melakukan pembayaran terhadap suatu barang yang dibelinya.
Down payment dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu down payment dengan jumlah besar dan down payment dengan jumlah kecil. Kedua jenis down payment tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, yaitu dari angsuran bulanan, bunga, transaksi barang, dan lainnya. Adapun untuk memilih mana jenis yang terbaik menjadi kebebasan dari pihak pembeli yang disepakati juga oleh pihak pemberi kredit.
Ada banyak jenis barang yang bisa dibeli dengan terlebih dulu membayar down payment. Rumah dan kendaraan jadi contoh yang paling banyak dibeli dengan cicilan dan memerlukan sejumlah uang muka yang harus dibayarkan. Besaran uang muka dari pembelian rumah dan kendaraan menjadi acuan untuk menentukan nilai angsuran yang harus dibayarkan berikutnya.
Tidak hanya bagi perorangan, sebuah bisnis pun terkadang bisa bertransaksi menggunakan uang muka. Sebesar atau sekecil apapun transaksi keuangan bisnis, pengelolaan keuangan itu sangat penting. Bahkan, ketika membuat laporan keuangan.
Nah, agar segala pendataan tersebut tersusun rapi dari setiap periodenya, kamu bisa gunakan software akuntansi modern seperti MASERP. MASERP bisa terintegrasi dengan fungsi bisnis lain seperti manufaktur, ditribusi, penjualan, pembelian dan lain-lain.
MASERP akan memudahkan Anda mencatat, memantau dan membuat laporan keuangan sepeti arus kas dan laba rugi perusahaan secara otomatis dan kapan saja tanpa harus menunggu rugi atau negatif. Dengan fitur Report Center di MASERP, kamu bisa mencatatat dan membuat laporan keuangan yang meliputi laba rugi, neraca, penjualan dan lain-lain.
Pencatatan dan pelaporan manual tentu saja akan memakan banyak waktu dan memiliki peluang besar terjadinya human error. Ini akan menghambat efisiensi dan produktivitas perusahaan. Kamu bisa mencustom software MASERP sesuai bisnis flow perusahaan. Segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami. Gratis!